|H A P P Y × R E A D I N G|
🌟
✨✨Setelah selesai makan sate, kini Cakra membawa Vani menuju gedung tua yang sudah tak terpakai lagi. Vani sempat bingung dan takut Cakra akan berbuat macam-macam dengannya, meskipun itu tak mungkin terjadi, tapi Vani harus tetap waspada. Namun semua pikiran negatifnya hilang saat Cakra membawanya pada rooftop yang ada di gedung ini.
Cakra duduk di tepi rooftop dengan menggantungkan kakinya bebas. Vani yang melihat itu segera berjalan menghampiri Cakra dan ikut duduk di sampingnya.
"Kamu duduknya munduran dikit dong La" Vani tak membantah, ia segera memundurkan tubuhnya.
Setelah Vani mundur, barulah Cakra menidurkan kepalanya di paha milik Vani.
Kekesalan Vani pada Cakra tentang cowok itu yang sempat mempermalukannya kini telah pudar, hanya karena matanya termanjakan oleh pemandangan yang berada di bawah sana.
Cuaca hari ini nampak mendung, membuat Cakra leluasa memandang wajah Vani dari bawah tanpa perlu khawatir matanya silau karena cahaya matahari.
Matanya tidak bisa berbohong, gadis itu memang sangat cantik. Wajar bila Cakra langsung jatuh cinta ketika pertama kali melihat gadis itu.
"Kamu manusia bukan sih La?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Vani.
"Jelmaan Dewi aku tuh sebenarnya, tapi kamu jangan bilang ke siapa-siapa ya, aku takut ketahuan terus dibawa balik ke khayangan"
Cakra terkekeh pelan. "Beres itu mah, kan kalo di khayangan kamu cuma jadi Dewi, kalo di sini, kamu jadi Ratu"
"Rajanya siapa?"
"Arjuna lah"
"Bukan kamu?"
"Cie ... Mengharap," Vani memutar bola matanya malas.
"La,"
"Hm."
"Tipe calon suami kamu yang kaya gimana? Mau memaksakan diri"
Vani lantas tertawa pelan mendengar ucapan Cakra. "Yang seiman lah"
"Terus?"
"Terus dia punya nama Dananjaya di belakang namanya"
"Aku dong?"
"Ya nggak tau, pokoknya itu"
"Aduh La, tolong bantu pegang jantung aku" ucap Cakra dramatis seraya memegang dadanya.
"Lebay."
"Lebay gini calon suami kamu sendiri"
"Yaudah, cancel kalo gitu"
"Mana bisa. Hati itu gak bisa di cancel, emang barang bisa di cancel"
"Iya-iya, sensi amat calon suami"
"Jangan panggil gitu dong La, aku baper mau tanggung jawab?"
"Kamu juga suka gitu. Gantian dong,"
"Bales dendam nih ceritanya?"
"Enggak ih. Oh iya, kalo tipe kamu, yang gimana?" Tanya Vani yang sebenarnya sangat malu sekali untuk bertanya tentang hal itu.
"Tipe apa?" Tanya balik Cakra dengan pura-pura tak mengerti.
"Cakra ... "
"Iya sayang ..." Ucap Cakra lembut.
"Ngeselin deh!" Ujar Vani dengan memalingkan wajahnya. Sial sekali, suara Cakra membuat jantungnya berdetak tak keruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A [SELESAI]✓
Fiksi Remaja• REVISI • [ MEMBACA CERITA INI HARUS PUNYA STOK SABAR BERLEBIH ] Garis Cakra Dananjaya. Berawal ketika ia dan keempat sahabatnya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian berpindah di sekolah baru berkat koneksi dari orang tuanya. Tanpa ia sangka, ia jatu...