HAPPY READING
——————————✨
"Gue gak mau buat cewek gue cemburu."
Kalimat itu sukses menohok hatinya. Cewek itu kemudian menatap Cakra dan Vani bergantian. Tak berkata apapun lagi, ia langsung pergi begitu saja.
"Kasian anak orang Cak" Eric menatap iba Melani.
"Yaudah sana kejar!" Ketus Zara yang mendengar belas kasihan Eric pada adik kelas bermuka dua itu.
Eric meringis pelan. "Bukan gitu Ra. Tapi—"
"Diem. Gue gak mau denger penjelasan dari lo."
"Eh tapi ada benarnya juga yang dibilang sama Eric. Kata-kata lo nyakitin dia Cak, kalo lo gak suka, lo bisa bilang baik-baik" Ujar Fino.
"Bener tuh. Perasaan cewek itu gampang ke sentuh Cak" sambung Bayu.
"Emang itu tujuan gue. Bagus kalo dia sakit hati, terus gak suka sama gue. Kalo dia masih terus suka sama gue, dia bakal ngerasain lebih sakit dari ini." Jelas Cakra.
"Pede banget lo, emang dia suka sama lo?" Tanya Sadewa.
"Lo pikir tingkahnya dia ke gue selama ini bukan bentuk dari rasa suka?"
"Ya ... Bisa aja kan—"
"Gak usah cari-cari alasan buat nyudutin gue. Karena gue pun juga lagi ngalamin." Cakra melirik Vani di sampingnya. "Jadi gue paham betul sama tindakannya."
***
Sepulang sekolah, Cakra berjalan cepat ke parkiran diikuti keempat temannya. Saat Sadewa hendak menanyakan mengapa Cakra terburu-buru, cowok itu terlebih dahulu memotongnya.
"Lo—"
"Gue balik duluan." Cakra langsung memakai helmnya.
"Tumben. Gak godain gebetan lo dulu?" Heran Bayu.
Cakra menghidupkan mesin motornya. "Maunya. Tapi gue udah ditunggu bokap"
"Ngapain?" Tanya Eric
"Gak tau. Penting katanya, gue duluan" pamitnya seraya melajukan motornya.
Saat dirinya hendak mencapai gerbang, tak sengaja ia berpapasan dengan Vani dan juga kedua temannya yang sedang berjalan menuju parkiran. Melihatnya, Cakra seketika menghentikan motornya di samping mereka.
Cakra membuka kaca helm fullfacenya. "La, gue balik duluan ya"
Vani menatap Cakra aneh. "Terus, kenapa lo laporan sama gue? Lo pikir gue nyokap lo?!"
"Iya! Nyokap dari dari anak-anak kita nanti." Cakra langsung menutup kaca helmnya, cowok itu bergegas melajukan motornya sebelum mendapat amukan dari gadis itu.
Vani hampir saja menendang kaki Cakra jika cowok itu tak cepat segera pergi. "Kurang ajar banget tuh cowok!" Makinya kesal.
"Udah lah Van, terima aja kenapa sih" suruh Zara.
Vani menatap Zara horor. "No! Gak akan pernah."
"Eh bentar-bentar, tadi gue gak salah denger kan, dia manggil lo, La? La siapa Van?" Tanya Bianca.
Vani merutuki Cakra dalam hati yang membawa kesialan dalam hidupnya. "Lo salah denger." Vani mencoba mengabaikannya.
"Mana ada, gue juga denger kali" Zara mengejar Vani yang jalan lebih dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/191959038-288-k257398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A [SELESAI]✓
Teen Fiction• REVISI • [ MEMBACA CERITA INI HARUS PUNYA STOK SABAR BERLEBIH ] Garis Cakra Dananjaya. Berawal ketika ia dan keempat sahabatnya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian berpindah di sekolah baru berkat koneksi dari orang tuanya. Tanpa ia sangka, ia jatu...