HAPPY READING
——————————✨
Setelah puas bermain-main air hingga keduanya basah kuyup, kini mereka telah mengganti pakaiannya dan bersiap untuk kembali pulang karena hari sudah semakin sore.
Sejenak perasaan Vani juga membaik, bahkan tadi ia sempat tertawa lebar karena ulah Cakra yang membuatnya sedikit melupakan beban pikirannya.
Cakra mulai menjalankan mobilnya setelah seatbeltnya terpasang. "Gimana perasaan lo?"
"Kacau."
Cakra terkekeh pelan seraya mengacak rambut Vani "Cantik banget kalo ketawa kayak tadi, gak marah-marah mulu."
Vani menepis tangan Cakra yang masih berada di kepalanya. "Jadi menurut lo kalo gue marah-marah gak cantik gitu?!"
"Gue gak bilang gitu. Lo sendiri yang bilang"
Vani berdecak sebal. Baru saja mood nya membaik, kini Cakra malah memancingnya emosi lagi. "Kenapa sih, lo suka banget bikin gue emosi."
"Mau tau? Kalo dimarahin lo itu, berasa kaya lagi dimarahin sama istri."
Vani langsung memukul tangan Cakra hingga membuat mobil sedikit oleng, beruntung Cakra dapat mengendalikannya dengan cepat. "Kalo mukul lihat-lihat dong, ntar jatuh gimana?"
"Jatuh ya tinggal jatuh, susah amat." Ketusnya.
"Iya juga sih, jatuh dari mobil mah sakitnya gak seberapa. Yang sakit itu, kalo jatuh cinta sendirian."
"Bisa gak sih, gak usah bawa-bawa cinta!"
"Siapa juga yang bawa cinta, orang cinta gue aja di elo."
Vani membungkam mulutnya. Malas menanggapi Cakra yang pasti tak akan ada ujungnya.
Cakra menoleh pada Vani yang diam. "Kenapa diem, udah jatuh cinta sama gue?"
"Bahkan buat semobil sama lo aja, gue males sebenernya. Apalagi buat suka sama cowok kek lo."
Cakra tersenyum tipis. "Gak lama, lo bakal merubah kata-kata lo itu, La. Lo bakal suka sama gue."
Vani tertawa mengejek. "Impossible."
****
Cakra menepikan mobilnya di depan rumah makan lesehan yang berada di pinggir jalan. "Makan di sini gapapa kan?" Vani mengangguk. Cewek itu langsung turun diikuti Cakra di belakangnya.
"Lo cari tempat, biar gue yang pesan" Vani menurut saja. Setelah cewek itu pergi Cakra segera memesan dua porsi ikan bakar dan jeruk hangat sebagai minumnya.
"Baik Mas, silahkan ditunggu."
Cakra mengangguk, cowok itu kemudian berjalan menghampiri Vani yang sudah menunggunya. "Lo alergi sama ikan nggak?" Tanyanya setelah duduk di depan Vani. Vani menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Bagus deh. Oke, selagi menunggu, gimana kalo gue kasih pertanyaan buat lo?"
"Ck! Jangan sok asik deh lo"
Berulang kali Cakra harus mengelus dada sabar untuk menghadapi Vani yang sama sekali susah untuk di luluhkan. Bahkan hanya untuk sekedar basa-basi saja.
"Cuma pertanyaan doang La."
"Lo gak denger gue tadi ngomong apaan?"
"Gak susah kok, lo tinggal jawab ya atau enggak doang" Cakra masih berusaha membujuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/191959038-288-k257398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A [SELESAI]✓
Fiksi Remaja• REVISI • [ MEMBACA CERITA INI HARUS PUNYA STOK SABAR BERLEBIH ] Garis Cakra Dananjaya. Berawal ketika ia dan keempat sahabatnya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian berpindah di sekolah baru berkat koneksi dari orang tuanya. Tanpa ia sangka, ia jatu...