HAPPY READING
——————————✨
Pukul 05.45 Zara dan Bianca sudah sampai di kediaman Vani. Kedua cewek itu langsung masuk ke dalam kamar Vani setelah mendapat ijin dari mamanya.
"Van! Vani!" Zara membuka pintu dengan berteriak memanggil gadis yang masih terbungkus dengan selimut.
Zara dan Bianca duduk di tepian kasur "Van, jogging yuk" tak ada sahutan, hanya dengkuran halus yang terdengar.
"Gak bangun Bi, coba lo." Bianca mengguncang lengan Vani. "Van! Bangun, ayo jogging!"
Bianca tak menyerah, cewek itu mendekatkan dirinya pada telinga Vani. "FASILLA STEVANI!! BANGUNN!!"
Masih tak ada sahutan juga, keduanya sempat heran. Vani tengah tidur atau latihan meninggal, sampai-sampai suara sekeras toa ini tak di dengarnya.
"Mendadak budek kali Vani" heran Zara.
"Kayaknya kita perlu lakuin sesuatu Ra"
"Apaan"
Bianca menjentikkan jarinya. "Gue tau, sini ikut gue"
Zara menaikkan alisnya bingung melihat Bianca yang naik ke atas kasur Vani. "Mau ngapain lo?"
Bianca tersenyum misterius. Cewek itu kemudian langsung melompat-lompat di atas kasur Vani. "VANI! BANGUN!! VANII!! VANI!!"
Zara melotot melihat apa yang Bianca lakukan. Namun cara Bianca lumayan juga, akhirnya Zara ikut naik mengikuti Bianca.
"GEMPA! GEMPA BUMI!! GEMPA!! GEMPA!!" Teriak keduanya seraya melompat-lompat di atas kasur Vani.
Kurang lebih sepuluh menit mereka seperti itu dan berteriak heboh, namun tak membuahkan hasil sama sekali. Keduanya hanya mendapat lelah, tanda-tanda Vani akan bangun juga tidak ada.
Zara kesal sekali melihat Vani yang masih pulas, cewek itu kemudian menatap sekeliling kamar Vani untuk mencari sesuatu yang bisa membangunkan Vani. Pandangannya terhenti pada ponsel Vani yang terletak di atas nakas.
Zara tersenyum miring, acara jogging mereka gagal karena Vani susah sekali di bangunkan. Jadi, ia akan membalas Vani.
"Sia-sia kita di sini Bi, mending kita pulang aja deh. Tapi sebelum pulang, gue ada kejutan buat dia" Zara menunjuk Vani dengan dagunya.
"Apaan."
Zara mengambil ponsel Vani di atas nakas. Cewek itu berniat memfoto wajah tidur Vani kemudian menguploadnya di sosial media, namun semua itu ia urungkan karena melihat notifikasi panggilan tak terjawab 20 kali dari nomor tak dikenal.
Zara mengernyitkan keningnya. "Wah nomor siapa nih"
Zara langsung membuka room chat nomor tak dikenal itu. Dilihat dari percakapan terakhirnya, sepertinya Zara tau pemilik nomor ini.
"HAHAHA! Gue tau" Bianca menatap Zara ngeri karena cewek itu tiba-tiba tertawa.
"Gila lo Ra."
"Bodo amat. Sekarang gini, kita buat rencana Bi."
"Rencana apaan"
Zara menunjukkan room chat nomor tak dikenal itu pada Bianca. "Ini nomor Cakra."
"What!!"
"Lo punya rencana?"
Bianca mengangguk cepat. "Iya. Gimana kalau lo chat Mas ganteng dan bilang kalo hari ini Vani ngajak jalan karena dia bosen di rumah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/191959038-288-k257398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
C A K R A [SELESAI]✓
Roman pour Adolescents• REVISI • [ MEMBACA CERITA INI HARUS PUNYA STOK SABAR BERLEBIH ] Garis Cakra Dananjaya. Berawal ketika ia dan keempat sahabatnya dikeluarkan dari sekolah. Kemudian berpindah di sekolah baru berkat koneksi dari orang tuanya. Tanpa ia sangka, ia jatu...