Bismillah...
Nb: typo bertebaran
Vote sebelum atau sesudah membaca
Happy Reading:)
*****
"Mending lo latihan deh Cha sama Ozy! Gue juga mau latihan!" Ujar Olivia.
"Bisa bisanya Lo bicara tanpa dosa ya!" Kesal Acha.
"Bye Acha ku!" Olivia berjalan menjauhi mereka untuk reading, saat memalui Ray Olivia sedikit gugup tak melihat pria itu meskipun Ray menatapnya sedari tadi.
'gue bertahan di drama musikal, dan tetap mundur untuk dapetin lo, Liv'
****
Hari ini semua panitia makin bertambah sibuk, hari menuju acara tahunan makin mendekat. Dari pagi Sivia sudah berkeliling mengecek semua panitia memantau jika ada yang kurang atau ada yang bermasalah.
Sivia berjalan sembari mengecek kertas yang ada di tangannya itu kertas berisi keperluan untuk pensi bahan alat sampai ke dekorasi untuk pensi nanti.
"Topeng-" Sivia terdiam sejenak, belum ada laporan dari panitia prom night.
Sivia menajamkan penglihatan nya melihat sosok yang berdiri tak jauh dari tempatnya, "El!" Seru Sivia.
Sivia tersenyum saat pria itu melihat kearahnya, Sivia segera mendekati Gabriel.
"Kenapa Vi?"
"Belum ada laporan tentang persediaan topeng untuk promnight di gue, atau mungkin mereka kasih ke elo?" Gabriel mencoba mengingat.
"Belum ada yang kasih nota ke gue, nanti gue akan konfirmasi sama tim yang bertanggung jawab." Ujar Gabriel.
"Ya, nanti lo-" Ucapan Sivia terhenti saat ponsel Gabriel berdering.
Gabriel meraba sakunya mengambil ponsel, "Bentar Vi." Sivia mengangguk. Gabriel sedikit menjauhkan diri dan menerima telepon.
Sesekali Sivia menjadikan kertas yang ia pegang sebagai kipas gerah juga ternyata, ia tak perlu olahraga yang berat cukup menjadi panita acara tahunan itu sudah cukup sebagai olahraga. Bagaimana tidak ia berangkat sebelum pukul 6 pagi hari ini dan langsung mengontrol semuanya, dan mungkin sampai sekarang ia belum meneguk air dan mendudukkan bokongnya ke kursi.
"Sorry ya-" Sivia beralih menatap Gabriel kembali, lalu mengangguk.
"Bastian gak bisa handle untuk masalah topeng-"
"Kenapa?"
"Dia dirumah sakit, pulang sekolah kemarin dia kecelakaan." Sivia kaget seraya menatap Gabriel tak percaya.
"Lo serius?"
"Gak terlalu parah sih kata Lula tadi tapi dia gak bisa handle tugas dia." Sivia mengangguk meskipun tidak parah tetap saja Bastian habis terkena musibah, dirinya cukup maklum tak ada yang mau mendapatkan musibah bukan.
"Untuk topeng biar gue nanti yang handle." Ujar Gabriel.
"Kalo Lo gak keberatan gue bisa handle, Lo pantau yang lain aja. Mereka butuh Lo." Tawar Sivia.
"Shilla juga kek nya sibuk banget, ini promnight pertama setelah berapa tahun belakang." Lanjut Sivia.
"Lo gak kualahan? Lo ngontrol dua acara sekaligus Vi." Sivia menggeleng.
"Ada Day, Ozy sama yang lain. Lo tenang aja." Gabriel sedikit ragu, masalah topeng- ini kan bagian dari promnight dan tim OSIS lah yang bertanggung jawab untuk promnight ya memang tim inti seni juga termasuk tapi untuk tanggung jawab penuh itu ada di tim OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Teen Fiction(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...