Bisimillah.
Vote sebelum atau sesudah membaca:)
Nb: typo bertebaran
******
"AGNI!!" Teriak Ify dari ujung lapangan Sivia dan teman temanya langsung berlari menuju lapangan saat salah satu siswi mengatakan jika Agni sedang bersitegang dengan Zevana.
Sivia langsung menjauhkan Agni dari hadapan Zevana.
"Ag, tahan emosi lo!" Ujar Sivia"Bawa dekeng tenyata? Gue kira lo cukup berani untuk gak bawa dekeng!" Sivia langsung menatap Zevana.
"Takut ngelawan gue sendiri? Harus banget lo bawa sahabat sahabat lo, masih kurang gak dekengan lo untuk ngelawan gue? Nih anak tim basket putri cukup gak untuk nambahin dekengan lo?"
Plakkk..
Dan benar Agni benar benar melayangkan tamparanya dengan Zevana, Zevana terdiam dan memegangi pipinya yang di tampar oleh Agni.
"Ag!" Sivia menatap Agni dengan tatapan campur aduk, Nafas Agni benar benar memburu emosinya dengan Zevana tak bisa ia bendung lagi gadis itu tak kunjung diam, Agni Berjalan menjauhi lapangan basket, karna sekarang merka menjadi para tontonan siswa dan siswi.
"Gue akan minta izin untuk gak latihan hari ini!" Ucap Agni lalu pergi dari lapangan.
Anak tim basket putri pun terkejut dan bisa di prediksi Agni mengambil tindakan dulu baru Zevana diam, karna selama ini Agni sudah cukup menahan emosi dengan kata kata Zevana, sedangkan Zevana gadis itu masih memegangi pipinya yang sedikit memerah akibat tamparan Agni.
"Sekarang? Kenapa lo yang diem? Itu baru Agni belum lagi dari dekeng dekengnya Agni seperti yang lo bilang tadi, oh apa perlu dekeng dekengnya Agni ikut juga? Untuk buat mulut sampah lo itu diam, Zeva?" Zevana menatap tajam Olivia yang ada di hadapanya, jika adu mulut dengan Agni, gadis itu memang pasti kalah karna menurut Agni gak perlu banyak omong kalo mau berantem langsung 1 lawan 1, beda kalo sama Olivia ucapan pedas Zevana masih kalah sama Olivia, kata kata Olivia bisa nyelekit banget apalagi jika menyangkut dirinya dan orang terdekatnya.
"Awas lo!" Ucap Zevana mengancam.
"Oh oke gue akan minggir!" Tapi Olivia menjadikanya candaan yang menjengkelkan bagi Zevana.
Zevana berlari meninggalkan lapangan.
"Gue heran banget sama tu anak!""Udah ya cukup, kita cari Agni emosi banget dia tadi!"
*****
Agni kini sendirian memainkan bola orange itu di lapangan indoor gadis itu mendriblle bola dan memasukkan kedalam ring dengan seenaknya ia meluapkan nya dengan melemparkan bola orange itu sesukanya.
Terakhir Agni melemparkan bola basket kearah ring, lalu gadis itu terduduk di teengah lapangan indoor lalu menatap langit langit mencoba mengatur nafasnya.
"Ag?" Agni memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas panjang.
Sivia, Shilla, Acha, Ify dan Olivia pun berjalan mendekati sahabatnya itu.
"You okay?" Tanya Shilla memegang pundak Agni.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Novela Juvenil(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...