Bismillah..
Budayakan Vote sebelum atau sesudah membaca:)
Nb: typo bertebaran
**********
"Lama banget sih kak turun tangga aja!" Dumel Tia melihat Sivia yang menuruni anak tangga.
"Kalo kakak jatoh dari tanggal dan meninggal kamu gak punya kaka lagi Tia!" Ujar Sivia.
"Mau makan aja harus ribut dulu ya? Lo gak tau? Cacing yang ada di perut gue ini udah ceramah minta makanan?" Ucap Olivia.
"Minum obat cacing aja Liv biar cacing lo gak ceramah lagi." Celetuk Acha, semuanya menahan tawa mendengar nya, antara polos atau apa sahabatnya itu.
Sivia menarik sedikit kursinya lalu duduk di samping Shilla, mereka sudah terbiasa seperti ini ini bukan pertama dan kedua sahabat sahabatnya menginap di rumahnya untuk menemani nya dan adiknya, sahabatnya dengan senang hati menemaninya saat orang tuanya pergi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Terkadang salah satu dari mereka menawari Sivia dan Tia untuk menginap di rumah mereka, tapi ia tak bisa ia tak bisa meninggalkan rumahnya kosong bukan? Kadang juga ada Bang Revan yang menginap dirumahnya.
Sivia mengambil piringnya dan mengambil nasi dan lauk, dan satu lagi yang menguntungkan jika sahabatnya menginap dirumahnya apalagi Ify ia tak akan kelaparan bisa di bilang itu Chef nya.
"Masakan Kak Ify tu gak ada duanya maknyoss bangett" ucap Tia, ia memakan dengan lahap makananya, Ify hanya tersnyum setidaknya keahlianya dalam hal memasak bisa ia gunakan dengan baik banyak orang yang menyukai masakanya terutama orang terdekatnya.
"Abisin semuanya Dek, kalo enak!" Ujar Ify, Tia hanya mengangguk ia tak bisa bicara karena mulutnya sedang penuh sekarang.
*******
"MAU SAMPAI KAPAN KALIAN ADA DI ALAM MIMPI YANG TAK NYATA ITU?? BANGUNN SEKARANGGG!!!" Teriak Shilla semuanya hanya menutup telinga mereka dengan guling dan selimut mereka masing masing semua kamar masih tertutup, sedangkan Shilla sudah siap.
Anak yang benar rajin bukan? Shilla datang terlambat jika menginap dirumah Sivia, dan alasanya pasti ada di anak itu yang pada dasarnya tak bisa bangun pagi dan datang sekolah cepat.
"Gak abis suara lo Shill? Masih pagi udah pengetesan nada tinggi!" Ujar Ify rupanya sahabatnya yang ini juga sudah siap malah sekarang Ify ingin memasak sarapan untuk mereka.
"Mending bangunin Via deh, gue yakin dia gak akan bangun kalo gak diteriakin di dalam kamarnya"
Shilla langusng berjalan menuju kamar Sivia sudah siap siap untuk berteriak lagi, paling susah bangun ucapan andalanya jika di bangunkan adalah '5 menit lagi'
Ceklekkk..
Ia melihat Sivia menutup telinganya dengan gulingnya dengan mata yang masih tertutup.
"Ehemm.." Shilla berdehem dulu untuk pemanasan.
"Via bangunnn." Shilla mencoba membangunkan Sivia dengan lembut.
"5 menit" benar bukan? 5 menit bagi Sivia itu 1 jam bagi Shilla.
"VIAA BANGUN SEKARANG JUGA GUE ADA RAPAT OSIS HARI INI!!" Sivia masih saja mengerjap erjap kan matanya nyawanya belum terkumpul sempurna sekarang.
"SIVIA!!" Sivia langsung mengubah posisinya menjadi duduk, dengan muka khas bangun tidur nya, bisa pecah gendang telinga nya jika tak bangun.
"Mandi sekarang ya?"
"5 menit lagi ya" Shilla menatap tajam Sivia, Sivia langsung tersenyum.
"Iya gue mandi"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Подростковая литература(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...