Bismillahh.
Vote sebelum tau sesudah membaca.
Nb: Typo bertebaran.
*****
Hari ini ada hari yang di tunggu tunggu, hari ini adalah hari pertandingan futsal antar sekolah, semua siswa sudah berkumpul di aula untuk mempersiapkan suporter pertandingan hari ini.
"Kompak, dan jangan rusuh!" Ucap buk Nina.
"Siap Buk!" Koor mereka.
Sivia melirik jam tanganya, semalam ia sudah merubah jadwal untuk mengadakan rapat, sebenarnya pulang sekolah nnati dirinya mengadakan rapat kilat, tapi niat nya di urungkan karena seluruh siswa dan siswi menjadi supporter untuk pertandingan, jadi Sivia memutuskan untuk mengubah jamnya.
"Kita keruang seni sekarang, semua udah disana!" Bisik Sivia pada Acha, Acha mengangguk.
"Kita ke ruang seni sebentar!" Setelah itu mereka berdua menjauh dari kurumunan, menuju keruang kesenian.
Ceklek.
Pintu ruang seni terbuka, Sivia melihat timnya sudah duduk dengan rapi.
"Sorry gue telat!" Ujar Sivia.
Acha dan Sivia mengambil posisi duduk berseblahan, "Gue udah selesaikan konsep untuk acara Tahunan!" Ujar Sivia.
"Udah lo kasih ke pak Marko?"
"Belum, karena pak Marko belum datang sepulang sekolah akan gue kasih ke pak Marko, dan untuk kalian gue akan sebar dalam bentuk PDF kalo udah di acc sama pak Marko!" Tutur Sivia.
"Tiga hari lagi akan ada rapar gabungan dengan anak osis, gue harap kalian semua menghadiri rapat, kalo emang berhalangan kasih alasan yang logis!"
"Maaf, mungkin gue gak bisa ikut rapat gabungan karena bertepatan dengan hari olimpiade Fisika!" Ujar Acha.
"Ada lagi yang berhalangan gak bisa ikut rapat?"
Semuanya diam, "Oke!"
Kemudian Sivia memberikan enam lembar kertas, Sivia meletakkan kertas itu di tengah tengah.
"Gue rasa akan tetap anak kesenian yang handle pensi, itu adalah nama nama dan tugas yang udah gue bagi rata!"
Semuanya bergantian melihat isi kertas itu, sibuk mencari nama mereka masing masing.
"Gue sama Ozy?"
"Gue sama Acha?"
Semua langsung menatap Ozy dan Acha secara bergantian, sedangkan Acha dan Ozy hanya saling menatap satu sama lain.
"Kenapa gue yang sama Ozy? Biasa nya sama lo!" Ucap Acha.
"Gue handle dibelakang panggung, lagian emang kenapa kalo gue pasangin kalian berdua? Cocok tau!" Ujar Sivia.
Acha menatap intens Sivia, sepertinya sahabatnya itu sengaja, "Tapi_"
"Gue gak menerima penolakan Raisa!"
"Lo keberatan kalo sama gue?" Tanya Ozy, Acha terdiam ia merasa tak enak mendengar pertanyaan Ozy.
"Bukan gitu, gue yakin sama diri gue sendiri!"
"Insecure banget sih, bisa pasti!"
***
Sivia berjalan menuju ruang guru, ini ketiga kalinya ia kembali lagi keruang guru hanya untuk melihat pak Marko sudah datang atau belum, waktu terakhir dirinya keruang guru, pak Marko masih belum datang, karena masih di tempat pertandingan ingin melihat kondisi lapangan bersama pak Mark dan pak Lim.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Teen Fiction(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...