Bismillah.
Vote sebelum atau sesudah membaca.
Nb: Typo bertebaran
******
"Kebiasaan banget sih ninggalin gue sendiri!" Gerutu Acha.
"Yakin sendiri?" Acha menatap Ozy mata bulat nya terbuka sempurna menatap manik mata yang indah milik Ozy, lalu gadis itu mengangguk.
"Terus gue apaan? Patung gitu?" Tanya Ozy, Acha tersenyum mendengar pertanyaan pria di samping nya ini.
"Kenapa senyum?"
"Senyum tu ibadah Ozy! Lagian lo tu terlalu ganteng untuk jadi patung!" Ucap Acha lalu berjalan sedikit menjauh dari pria itu, Ozy sedikit tertegun dengan ucapan Acha tadi.
'Lagian lo tu terlalu ganteng untuk jadi patung!' Kata itu terngiang ngiang banyak yang sering memuji ketampananya tapi yang kali ini kenapa ia merasakan ada yang berbeda.
"Zy? Masih mau disitu? Nanti pak Marko udah di sana!" Ozy membenahi ransel nya lalu berjalan mensejajarkan dirinya dengan Acha.
"Oh iya, makasih ya!"
"Untuk?"
"Tumpangan pergi kesekolah!"
"Sama sama"
*****
Ceklekk..
"Permisi Pak!" Sivia membuka pintu ruangan pak Marko lalu perlahan masuk kedalam ruangan itu.
"Sivia, apa sudah mulai rapat?"
"Belum Pak, saya harus menghadap pak Marko dulu baru memulai rapat!"
"Kamu mulai saja rapatnya saya ada urusan sebentar nanti saya akan penyusul ke ruangan kesenian!" Sivia mengangguk.
"Oh iya Via bagaimana untuk konsep nya? Sudah mulai kamu buat?"
"Sudah sebagian pak!"
"Oke baiklah kamu mulai saja rapatnya!"
"Baiklah, Terimakasih Pak, saya permisi!" Ucap Sivia lalu gadis itu pamit untuk segera keruang kesenian untuk memulai rapatnya hari ini.
Sivia mempercepat jalannya ia berusaha menyelesaikan rapat ini sebelum bel masuk sekolah, atau paling lambat mereka selesai pada jam pertama pelajaran.
Sivia membuka knop pintu, terlihat semuanya sudah ada yang kumpul dan duduk dengan rapi, Sivia meletakkan ransel nya keatas meja lalu mengambil laptop nya lalu ia letakan diatas meja dan tak lupa flashdisk nya yang nyaris tertinggal tadi.
"Day, bisa bantu gue untuk nyambungin ke infokus ?" Dayat mengangguk, lalu berdiri menghampiri Sivia dan menyambungkan laptop gadis itu ke infokus khusus di ruang kesenian untuk memudahkan jika sedang mempresentasikan sesuatu.
"Oke, selamat pagi!" Sapa Sivia.
"Pagi!"
"Oke gue langsung to the point, rapat hari ini untuk membahas acara tahunan sekolah kita, dan acara tahunan kali ini bukan hanya anak kesenian yang memegang acara tapi dibantu dengan anak anak Osis, jadi gue udah dengar hasil rapat anak Osis kita masih akan mengadakan Pensi dan tambahan acara di dalam Pensi adalah drama musical!" Tutur Sivia.
"Dan tahun ini sekolah kita gak cuma mengadakan pensi, tapi kita juga akan mengadakan acara malam, Promnight!" Sambung Sivia.
"Jadi bener Vi, tahun ini bakal ada Promnight?" Tanya Dea.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Teen Fiction(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...