Bismillah..
Budayakan vote sebelum atau sesudah membaca:)
Nb: typo bertebaran
******
Sivia sedikit mengembangkan senyumnya, kenapa ia begini? Setiap melihat Alvin ia selalu ingin tersenyum, ia tak boleh terlalu jauh.
Sivia kini tidak melirik lagi ia kini melihat Alvin laki laki itu sama sekali tidak melihat lawan bicaranya sama seperti di halte tadi.
"Ada yang aneh? Kenapa lo suka ngelirik gue diam diam?" Tanya Alvin tentu saja menbuat Sivia keki.
Sivia menggeleng gelengkan kepalanya.
'Stop Vi! Engakk enggak enggak!' Ucapnya dalam hati, Sivia memejamkan matanya rapat rapat.
"Vi, lo masih mau ke toilet?"
"Hah?" Ujar Sivia spontan.
"Lo kenapa Vi? Masih mau ketoilet?" Sivia menggarut kepalanya yang tak gatal.
"Iya" Agni mengangguk lalu menarik tangan Sivia.
Agni masih menunggu Sivia di depan pintu, Dari kejauhan ia melihat D' Star em tepatnya Cakka berjalan menuju kearahnya, Agni masih bersikap biasa saja, mungkin jika orang lain sudah teriak, siapa yang temakan pesona Cakka, Anak eskul Photografy di PB.
Agni mengedarkan pandanganya mau kemana sebanrnya Cakka ia memutar dirinya melihat arah belakang tak ada orang dan ini juga toilet perempuan, tak mungkin kan? Secara dia laki laki.
Cakka berhenti tepat di depan Agni.
"Hai Ag" ujar Cakka kaku sekali padahal setau Agni dan semua siswa dan siswi Cakka termasuk yang rama di D'Star dan kenapa ini kaku sekali."Ada apa?" Tanya Agni to the point.
"Ag, kuy ke ke--las!" Sivia terkejut saat melihat ada Cakka di deoat toliet perempuan.
"Cakka?" Cakka tersenyum mengangguk.
"Gue mau minta bantuan Agni untuk jadi objek Photo gue"
"Hah? Gue gak mau!" Tolak Agni dengan cepat.
"Gue minta tolong sama lo, Ag"
"Kenapa harus gue sih? Kenapa gak Via? Dia cantik lagian gue gak tau gaya!"
"Lah kok gue? Cakka minta bantuanya sama lo!"
"Lo gak harus gaya, gue harap lo mau bantu gue, ini juga kerja sama dengan tim jurnal untuk buletin sekolah"
"Enggak, gue gak bisa"
"Agni mau kok, Kka!" Agni langsung menatap tajam Sivia kenapa sahabatnya itu memutuskan secara sepihak, Sivia hanya tersenyum lebar membalas tatapan tajam Agni.
"Oke, gue akan kabarin waktunya!" Ujar Cakka
Agni melihat punggung Cakka yang semakin menjauh dari mereka.
"Vi, apaan sih? Gue gak mau lagian kenapa gue sih yang dipilih untuk di wawancara dan apa tadi photo photo gue gak mauu""Lo berisik banget sih! Gak apa apa dong ya wajar aja sih, karna apa? Tahun ini tim baset putra dan putri bawa pulang 2 piala lomba se ibu kota, dan lo kapten nya ya wajar aja kalo lo yang di pilih untuk di wawancara buletin sekolah"
"Gak akan di tanya tanyain yang macem macem juga santai aja, lagian ya kalo orang minta tolong tu di terima"
"Tau ah! Gue Emoh!"
******
"Hallo prenndd" sapa Sivia saat berjalan bangku nya sahabat nya masih bercerita.
"Gue kira siapa tau nggak!" Saut Ify.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Novela Juvenil(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...