Senyuman tipis, Futsal?

2.1K 138 1
                                    

Bismillah.

Budayakan Vote sebelum atau sesudah membaca:)

Nb: Typo bertebaran.

*********

Aku ingin dirimu
Yang menjadi miliku
Bersamaku mulai hari ini
Hilang ruang untuk cinta yang lain.

Hanya lantunan lagu Adu Rayu itu yang berada di mobil ini memecah keheningan diantara Sivia dan Alvin, Sivia melirik Alvin melewati ekor matanya laki laki itu sedang fokus menyetir sekarang.

"Rumah gue di komplek Melati" ucap Sivia, dan lagi lagi ia tak tak mengucapkan apapun, laki laki itu hanya berdehem.

'Suka banget ngacangin orang, kadi gini ya kalo satu mobil sama orang dingin di kacangin mulu' batin Sivia sambil melirik Alvin.

"Lo gak bosen dari tadi ngelirik gue?" Sivia dengan cepat mengalihkan pandanganya.

"Lo tu emang gini ya? Dingin banget!" Ujar Sivia.

"Pendapat orang beda beda, mungkin pendapat lo ke gue gitu, gue dingin, suka ngacangin lo" Sivia meringis mendengar ucapan Alvim jika laki laki itu peka kalo Sivia merasa di kacangin kenapa masih coba? Gak ada basa basi sama sekali.

Sivia kini tidak melirik lagi ia kini melihat Alvin laki laki itu sama sekali tidak melihat lawan bicaranya sama seperti di halte tadi.

"Ada yang aneh? Kenapa lo suka ngelirik gue diam diam?" Tanya Alvin tentu saja membuat Sivia keki.

"Gapapa, oh iya, rumah gue yang cat abu abu didepan" Alvin mengangguk laki laki itu memberhentikan mobilnya di depan rumah besar bercat abu abu.

Sivia memperbaiki ransel nya lalu berbalik kearah Alvin.
"Makasih lo mau nganterin gue, satu hal yang harus lo coba, kalo lo lagi biacara sama orang, liat lawan bicara lo"

Alvin mengarahkan pandanganya kearah Sivia.
"Sama sama" jawabnya, Sivia langsung turun dari mobil Alvin.

******

"Hayolohh, dianterin siapa Vi?" Sivia kaget buakan main ia baru saja ingin membuka pintu Ify sudah ada di depan pintu.

Sivia mengelus elus dadanya untung ia tak punya riwayat penyakit jantung.
"Gue kaget Fy, ngapain sih?" Omel Sivia

"Dianterin siapa?" Tanya Ify sekali lagi, sahabatnya yang ini terlalu kepo sepertinya.

"Orang!" Ucap Sivia singkat dan masuk kedalam rumahnya.

"Ih Via, gue serius!"

"Iya gue serius dianterin sama orang Ify!"

"Ada apa sih Kak? Berisik banget!" Ucap Tia yang baru keluar dari dapur dan membawa segelas air es, Sivia langsung menyambar minum adiknya itu ia cukup haus.

"Eh?" Tia ingin sekali mengumpat kakaknya ini menyebalkan sekali.

"Via tadi dianterin seseorang." Ujar Ify.

"Emang iya? Siapa kak?" Sivia memutar malas bola matanya penting sekali mereka tau siapa yang mengantarnya tadi?

"Orang!" Jawab Sivia.

"Gue tau itu orang Via Zheyengg, maksud gue namanya siapa? Cewek atau cowok? Atau minimal inisialnya deh, gue kepo banget!" Ujar Ify gemas pada Sivia.

"Harus banget lo tau ya Ify Zheyeng?" Ucap Sivia sambil tersenyum menggoda Ifu ia senang sekali membuat Ify ngamuk.

Ify mengubah tatapanya menjadi tajam menatap Sivia, Sivia hanya terkekeh melihatnya.
"Gue dianter Alvin, Puas?"

"ALVIN??" Pekik Ify, Sivia memejamkan matanya mendengar pekikan Ify, berlebihan sekali bukan?

A Piece of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang