Mundur?

403 36 10
                                    

Bismillah...

Selamat siang, siang hari ini kalian detemani sama Part terbaru !!!!

Vote sebelum atau sesudah membaca.

Nb: typo bertebaran

****

"Kata kata lo tadi Liv, gue aja yang dengar gak enak apalagi Ray!"

"Gue cuma jujur kok, gue emang gak pernah suka sama dia!" Ucap Olivia.

"Jauhin ego lo, kesampingkan dulu ini untuk sekolah profesional, Bisa?" Pinta Sivia.

"Apapun itu gue nolak!"

"Ini bukan kemauan gue, pak Marko sendiri yang udah milih dia!"

"Gue mundur di drama musical!" Sivia terdiam mendengar ucapan Olivia, Olivia meninggalkan Sivia sendiri disana.

"Liv!" Bahkan saat Sivia memanggil pun Olivia tak menggubrisnya sama sekali.

****

Sivia mengehela nafas berat melihat punggung Olivia yang mulai menjauh, terbesit rasa kecewa dan sedih di hati Sivia melihat sikap Olivia tadi ini benar benar di luar ekspetasinya ia tak tau jika Olivia akan bersikap seperti itu.

Sivia ingin beranjak dari tempatnya untuk mengejar Olivia kembali tapi tanganya di tahan oleh Acha, "Ga perlu!" Sivia menatap Acha menggelengkan kepalanya.

"Tapi_"

"Vi, biar dia mikir dulu biar dia tenang dulu!" Sivia mengangguk pelan. Sivia melihat Ozy dan Ray masih setia berdiri disana Sivia benar benar tak bisa menatap Ray karena merasa bersalah.

Sivia dan Acha berjalan mendekati kedua lelaki itu, Sivia mati matian untuk bersikap biasa saja, "Gimana Oliv Vi?" Tanya Ozy.

Sivia terdiam seraya menatap Ozy dan Ray secara bergantian, "Gue akan bicara lagi sama Oliv." Jawab Sivia.

"Lo gak perlu nutupin semuanya Vi, Oliv milih untuk mundur dari drama musical kan?" Sivia menundukkan kepalanya sepertinya Ray mendengar pembicaraannya dengan Olivia tadi.

"Dia cuma butuh waktu untuk mikir."

"Gue tau diri, gue yang akan mundur gue juga akan ngomong sama Marko."

"Bro jangan gitu, mungkin bener yang di bilang Via Oliv butuh waktu."

"Butuh waktu untuk seleksi lagi, waktu cuma tersisa satu minggu lagi!" Ujar Ozy.

"Gue akan coba ngomong sama Oliv lagi, lo jangan mundur dulu gue akan cari jalan keluarnya, Ini tanggung jawab gue!"

Setelah itu Sivia berjalan keluar dari aula. Sivia berjalan gontai ia masih memikirkan bagaimana jalan keluarnya waktu acara tahunan sekolah pun tinggal menghitung hari. Sivia menjatuhkan tubuhnya ke kursi panjang yang ada di koridor, ia menyenderkan badan dan kepalanya dinding lalu memejamkan matanya.

Ia butuh membuat dirinya setenang mungkin terlebih dahulu karena tak baik juga memikirkan ini dengan tergesah gesah.

**

Dari kejauhan Alvin mentapan Sivia sedang duduk menyender entah mengapa itu membuat ujung bibir Alvin tertarik dan membentuk senyuman tipis, gadis itu duduk diam saja mampu membuat seorang Alvin tersenyum walaupun tipis.

Setelah lama berdiam dan menatap gadis itu dari jauh akhirnya Alvin memilih untuk mendekati gadis itu dengan hati hati berusaha tak menganggu ketenangan Sivia.

Alvin berdiri tepat di dekat Sivia, setelah melalui hari dengan Sivia Alvin akui gadis itu benar-benar berbeda daya pikat yang ada pada Sivia benar benar-benar luar biasa.

A Piece of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang