Bismillah..
Nb:Typo bertebaran.
*******
"Siapa juga yang jadian sama Shilla? Dan mau ngapelin dia"
"Kan tadi lo bilang mau kekelas sebelah mau nemuin Shilla"
"Gue mau ada urusan Osis! Bukan mau ngapelin dia, pengen gue cubit deh ginjal lo!" Ray bergidik ngeri mendengar ucapan Gabriel tadi.
"Lo lebih ngeri daripada Thanos El"
"Gabriel tungguin gue dong, gue juga mau kekelas tetangga siapa tau ada jodoh guee"teriak Ray dari dalam lalu berlari mengejar Gabriel.
SedangkanAlvin,Cakka dan Rio hanya saling pandang.
"Kita ikut juga Kuy? Gue juga ada perlu di kelas sebelah"ucap Ozy, Alvin dan Cakka hanya mengangguk lalu keluar dari kelas.*****
"Acara tahunan bentar lagi kan? Benerkan buk waketos?" Tanya Oliv, Shilla hanya mengangguk.
"Masih lumayan lama lah, satu bulan lebih lagi" jawab Sivia.
"Waktu itu cepet tau berputarnya, buktinya rasanya kamarin gue baru lahir dan tiba tiba sekarang gue udah besar" saut Acha.
"Humor lo, cetek banget sih Cha, gemeshh gue!" Ucap Ify dengan ekspresi yang dibuat buat.
Pandangan Shilla tak sengaja mengarah ke pintu kelas, ia melihat ada Gabriel di sana , Shilla hanya mengangkat bahunya masa bodo, lalu menatap sahabatnya kembali yang sedang asik bercerita.
"Ehm" mereka berlima langsung menoleh pada Gabriel, dengan tatapan bertanya tentunya.
"Ehh, ada anak tetangga sebelah, tumben mampir" Canda Agni.
"Shill, lo diapelin sama pak Ketos tu, bersatu aja kenapa sih? Kan cocok pak Ketos dan ibu Waketos ,Hahaha!" Saut Acha, Shilla memejamkan matanya sahabatnya ini benar benar, sedangkan Sivia, Ify dan Olivia hanya tertawa.
"Berisik!"
"Biarin, yang penting gue seneng"
"Seneng ngebully lo maksudnya, hahaha"Ucap Agni, Agni dan Acha semakin gencar untuk menggoda Shilla dan Gabriel, bukan mereka tak pernah mendengar rumor sentero PB kedekatan Shilla dan Gabriel mungkin bagi sahabatnya itu sedikit mustahil ditambah Shilla yang sangat tidak bersahabat dengan laki laki.
"Ada apa?"tanya Shilla To the Point.
"HALLO SEMUA, ABANG RAY COMING.. GILA CEWE DI KELAS TETANGGA CANTIK CANTIK BENER BEDA SAMA DI KELAS KITA BULUK SEMUA" Suara Ray menggema di seluruh rangan kelas Sivia, tentu saja menganggu pendengaran bukan.
Pakk!
"Lo tu berisik banget sih Ray!"Ucap Cakka sambil menepuk Tangan Ray
"Gila, pukulan lo membahana Subhanallah Kka, pedes banget! Lagian gapapa lah siapa tau gue dapet jodoh dari kelas tetangga!" Jawab Ray.
Ray langsung berjalan menuju dimana Gabriel berdiri.
"Ciee Iel ciee!" Goda Ray, Gabriel mendengus kesal, temanya satu ini sangat menyebalkan."Lo diem atau gue tendang dari sini"ucap Gabriel, Ray langsung tak bersuara lagi.
"Haii Fy" Ify yang kaget di sapa Rio langsung tersenyum lalu menunduk sebentar, ia kira pertemuan tak sengaja pertamanya dengan Rio waktu itu menjadi pertemuan terakhirnya dan jika bertemua pun mungkin Rio tak ingat lagi.
"Hai!"jawab Ify.
Sahabat Rio maupun Ify hanya diam bingung mengapa mereka bisa saling kenal karena baik Rio ataupun Ify tak bercerita apa apun.
"Kalian saling kenal?"tanya Sivia.
"Gue gak sengaja ketemu temenlo di halte waktu pulang sekolah satu minggu yang lalu"jawab Rio, Sivia hanya menganggukan kepalanya.
"Yo kok lo gak kasih tau gue kalo lo ketemu bidadari dari kelas tetangga? Buat gue ya?" Bisik Ray Pada Rio.
"Boleh kalo lo gak mau liat matahari terbit lagi besoknya!" Mata Ray langsung membulat mendengar perkataan Rio.
"Kalian ngapain kesini?" Shilla yang sedari tadi diam langsung membuka suaranya.
"Nih! Nemenin di pak Ketos ngapelin Buk Waketosnya!" Jawab Ray sekenanya.
"Heh! Playboy cap Tokek! Lo tu berisik banget sumpah!" Omel Oliv.
Ray menatap Oliv, baru kali ini ia melihat gadis seperti Oliv, mungkin ia yang paling susah Ray taklukan.
"Jangan marah marah dong Liv, nanti cantik lo Hilang lo, tapi gak apa apa gue tetep cinta kok!" Oliv bergidik ngeri mendengar ucapan Ray barusan.
"Iuww, Sorry ya gue gak kemakan rayuan telor busuk lo itu!"
"Diem lah! Gue kesini tu ada perlu sama Shilla, kalian malah ribut!" Lerai Gabriel.
"Ada apa?" Ini ketiga kalinya Shilla menanyakan hal yang sama.
"Untuk acara tahunan, gue butuh konfirmasi lo untuk ngadain rapat!" Ucap Gabriel.
"Masih lumayan lama, gak perlu secepat ini ngadain rapat" Jawab Shilla.
"Tapi Shill, kita harus buat proposal, untuk bidang lain juga gue takut ini gak selesai waktu gak akan nunggu!"
"Lo ketua kan? Lo bisa nentuin kapan lo mau ngadain rapat"
"Oke kalo gitu besok jam pelajaran setelah istirahat kita Rapat!" Putus Gabriel.
"Gue gak bisa!" Dan ya? Bukankah tadi Shilla sendiri yang bilang kalo Gabriel yg menentukan?
"Kenapa? Lo bilang gue ketua kan? Gue berhak nentuin kapanpun ngadain rapat"
"Setelah istirahat jelas gue ada ulangan"
"Jadi kapan ?"
"Terserah Lo!"
Dan yang lain hanya menyimak perbicaraan Gabriel dan Shilla mereka tak tau mengapa bisa Shilla dan Gabriel bisa di satukan menjadi ketua dan wakil Osis, dan setiap bicara pasti ribut dulu, tapi tak bisa di pungkiri semenjak organisasi sekolah di ketuai mereka sudah jarang sekali orang bisa bolos tidak upacara dan semacamnya yang biaa lolos biasanya itu udah kelas kakap, contohnya seperti Sivia, sudah berulang kali Shilla memperingati sahabatnya yang satu itu, ia sudah memberi pengertian bahkan sudah sering dapat hukuman karena datang terlambat.
"Oh iya, ngomongin rapat acara tahunan, lo udah nentuin kapan rapat juga Vi?" Tanya Ozy, Sivia langsung menoleh.
"Udah sih, tapi bukan minggu ini"
Sivia menatap laki laki di samping Ozy, Alvin laki laki yang tak sengaja ia tabrak tadi.
"Lo yang gak sengaja gue tabrak tadi kan?" Tanya Sivia.
"Hm" Alvin hanya berdehem sebagai jawabanya, Sivia meringis wajar saja perempuan sedikit ngeri berdekatan dengan Alvin yang Sivia akui Alvin tampan tapi dinginya gak ketulungan.
"Ya, gue sekali lagi minta maaf ya?"
"Ya" benar benar Dingin.
****
Tenggg...tenggg....
Bel istirahat sudah berbunyi bel yang ditunggu untuk menyerbu kantin, kalau tak cepat bisa bisa tak dapan tempat duduk.
"Ayoo buruan dong Bro, gue laper pengen makan mie ayam nya mbak Mirna" ucap Ray sambil memegangi perutnya, cacing cacing yang membandel ini sudah berteriak ingin minta di isi.
"Ngomong aja lo mau godain Mbak Mirna!" Ucap Rio.
"Playboy akut! Mbak Mirna aja di godain sama lo Ray" saut Ozy.
"Biar dapet diskon wkwk, ayoo cacing cacing gue udah minta makan kasian kalo mereka mati, dosa tau membunuh makhluk hidup!" Sahabatnya hanya menggelngkan kepalanya melihat tingkah laku Ray.
"Takdir apa gue bisa temenan sama si Ray tokek itu" Ujar Cakka lalu berjalan keluar kelas, dan ikuti teman temanya.
******
Bersambung...
Peran siapa yang paling kalian suka? Komen jangan lupa vote..
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Novela Juvenil(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...