Bismillah.
Vote sebelum atau sesudah membaca:)
Nb: Typo bertebaran
*******
'Berasa nonton drakor live'
Alvin yang sadar terlebih dahulu langsung mengalihkan pandanganya kearah lain, Sivia langsung mengerjap kan matanya dan menetralisir degub jantungnya.
"Maaf!" Ucap Alvim.
Sivia mengangukan kepalanya.
"I-iya!" Lalu gadis itu melihat punggung Alvin menjauhi dirinya untuk kembali ketengah lapangan."Ciee, ehemm misu misu misusyuu!" Goda Olivia, gencar sekali ia menggoda Sivia, semuanya tertawa mendengarnya.
"Gue bener bener ngerasa nonton drakor secara live tau nggak!" Sambungnya.
"Apaansih?" Sivia mendengus kesal, tidak teman temanya tidak abangnya selalu saja sering menggoda nya, padahal tadi itu hanya hal yang biasa saja.
Pluit pak Lim sudah berbunyi itu tandanya selesai sudah latihan anak futsal hari ini, semuanya bersorak terutama para siswi mereka tak mau latihan itu selesai karena belum puas melihat Alvin, Cakka dan Ray bermain dengan cahaya yang memukau di tengah lapangan.
"Udah selesai, gue kesana ya gilaran anak basket!" Kelima sahabatnya mengangguk, Agni berjalan menjauh dari sahabatnya untuk siap siap latihan.
"SEMANGATT AGNI!" Acha yang berada di samping Olivia spontan langsung menutup telinganya dan mengusap usapnya telinga nya terasa panas dengan teriakan Olivia yang mendadak.
"Astaga Olivia, telinga gue sakit banget denger teriakan lo!" Omel Acha.
"Maap, kan Agni harus di semangatin!"
"Ya tapi ngira ngira dong, ada manusia di samping lo!"
*****
Di tengah lapangan semua anak futsal berkumpul ditengah lapangan bertos ala mereka lalu menjauh dari tengah lapangan, mereka sukses melaksanakan latihan pada hari ini, meskipun begitu mereka masih tetap harus rajin berlatih agar lebih lagi.
"Bapak bangga dengan kalian, pertahankan seperti tadi!" Ucap Pak Lim, ia selaku pelatih merasa cukup puas melihat anak didik nya di tengah lapangan tadi.
"Kamu sebagai kapten Alvin, pertahankan!"
"Siap Pak!" Pak Lim lalu kembali ke tengah lapangan untuk memberi aba aba, latihan selanjutnya adalah tim basket putri.
Alvin mengelap keringatnya yang bercucuran di dahi nya dengan handuk kecil yang selalu ia bawa, dan berjalan ke tempat sahabat sahabatnya.
"Wess ma Bro, keren banget lo maen Ray!" Ujar Rio.
"Lo masih mau ngeraguin gue Yo? Parah banget!"
"Kalo ngeliat latihan tadi, gue yakin kita bawa pulang pialah lagi tahun ini!" Ujar Ozy memprediksi.
"Amin!" Saut Alvin.
****
Tim basket putri sudah mulai latihan sekarang semua orang yang menonton pun bersorak.
"AGNII SEMANGATTT!!"
Sebenarnya Acha sudah geram sekali dengan Olivia gadis itu tak berhenti lagi berteriak bagaimana ia bisa fokus menonton Agni, brisik sekali.
Mereka melihat Agni temanya itu sedang bermain dengan lincah di tengah lapangan ia bermain denga rapi dan bekerja sama dengan timnya, Agni beberapa kali mengoper bola orange itu kepada timnya, untuk mencari posisi agar ia bisa memasukan bola itu, saat bola sudah berada di tanganya Agni mendribble bola itu beberapa kali sebelum ia memasukkan bola itu dengan mulus ke dalam Ring, semuanya langsung bersorak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Fiksi Remaja(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...