Bismillah.Vote sebelum atau sesudah membaca:)
Nb: Typo bertebaran
*******
Rio berjalan memasuki kelasnya sembari memegangi dahinya yang masih sedikit menyut, tapi setidaknya sudah berkurang mungkin akibat diobati oleh Ify, gadis itu benar benar membuat nya jatuh hati.
Ia berjalan menuju bangkunya menatap sahabatnya yang sepertunya ingin tau apa masalahnya dengan Sion sampai terjadi kejadian di tengah lapangan tadi.
"Luka lebam lo udah di obatin?" Tanya Gabriel.
Rio mendudukkan dirinya di bangkunya "Udah, sama Ify!"
"Langsung sembuh kalo diobatin bidadari, bener gak Yo?" Ujar Ray, Rio hanya menanggapi dengan senyuman.
"Ada masalah apa sama Sion?" Tanya Alvin, Rio tak pernah seperti tadi jika memang berakhir baku hantam ia tak pernah di sekolah pasti di luar sekolah.
"Biasa, salah paham lagi!" Ujar Rio seadanya.
"Ini ada sangkut pautnya sama cewek yang ketemu kita dua hari yang lalu?"
Rio mengangguk "Gue cuma gak mau Sion makin jauh, cewek itu gak baik!"
"Dia ngira gue mau ngambil cewe barunya ini!"
"Siom udah jauh, gak pulang kerumah bokap gue udah berusaha untuk dia pulang, tapi nihil!" Cerita Rio, mereka menang mengetahui semuanya, untuk itu selama ini mereka menjauhi untuk tidak bermasalah dengan Sion atau jangan pernah tersulut emosi jika Dewa memancing mereka masih memandang Rio bagai mana pun Sion kakak Rio.
"Seiring berjalan waktu manusia akan berubah, entah jadi lebih baik atau lebih buruk!" Ujar Gabriel.
"Udah Yo, lo doa in aja noh si Sion biar dapet hidayah, atau suruh nonton Azab aja siapa tau dapet Hidayah!"
"Diem deh Ray, pusing gue denger omongan lo!" Ujar Sam.
"Bagus dong gue kan kasih saran, atau nggak Siom tu harus dikasih makanan yang bergizi mie ayam nya Mbak Mirna!"
"Saran lo unfaedah!" Jawab Ozy.
Alvin menepuk pelan bahu Rio "Apa yang di bilang Iel bener, gue yakin pikiran dia akan terbuka nanti, lo juga jangan tersulut emosi!" Rio menganggukkan kepalanya.
*****
Skip..
Sepulang sekolah Sivia dan sahabatnya langsung kerumah sakit Tia masih di rawat belum di perbolehkan pulang.
"Kak, kapan pulang sih? Tia tu tambah sakit kalo lama lama di sini!" Rengek Tia, dari semalam adiknya itu memintanya untuk bicara pada ayah untuk mengizinkan Adiknya itu pulang kerumah.
"Oke kita pulang!" Ujar Sivia, Tia langsung tersenyum sumringan.
"Tapi nanti, kalo kamu udah sembuh!" Tia langsung merengut sebal kakanya ini mengapa tak mau menuruti keinginanya, dirinya juga sudah sembuh sekarang.
"Enakan disini loh Dek!" Ujar Ify.
"Gak enak kak, bau obat dimana mana!"
"Ohiya, bang Revan kemana, Dek?"
"Gak tau, tapi abis terima telfon pamit ada urusan penting!"
"Kak, tadi bunda bawain makan siang untuk kalian!"
"Bunda kesini?"
"Iya tadi lama kok sambil nganterin makan siang terus pulang dulu, tuh di atas meja, kakak makan dulu deh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Heart
Teen Fiction(Revisi) "Lo udah ngerubah semua sudut pandang gue tentang apapun" -Sivia- "Hanya lo yang bisa buka pintu hati gue, karena lo kunci hatinya" -Alvin- Ammorivia Naomi De Aldrich, gadis berparas cantik pecinta musik dan anak kecil, dia bukan tipikal pe...