" Tanjiro, Kyojuro maaf membuat kalian menunggu terlalu lama "Di waktu yang bersamaan dengan akhir cerita yang Kyojuro sampaikan, Azami datang. Kyojuro dan Tanjiro langsung berdiri untuk memulai latihan kembali. Azami nampaknya tidak menyadari apa yang sudah mereka berdua bicarakan tadi. Justru Tanjiro khawatir. Ia mencium bau yang tidak mengenakan, emosi yang campur aduk dari Azami. Seperti sedih, khawatir, takut dan.. apa satu lagi ?
" Ayo Tanjiro, kita mulai lagi !! kali ini beri jurusmu emosional yang ekspresif ! "
Tanjiro tidak terlalu mengerti dengan apa yang di katakan Azami. Tanjiro mengambil Nichirin-nya dan mulai memperlihatkan kembali pernafasan Hinokami Kagura atau pernafasan matahari miliknya.
Awalnya Tanjiro gugup dan kesulitan sebelum Azami berkata
" Ingatlah setiap detik kenangan yang paling berharga untukmu.. Kamado Tanjiro "
Seperti panasnya api, rasa membara itu kembali. Tanda di dahi Tanjiro muncul dengan cepat. Kali ini menyebar dengan luas. Dan rasa panas yang sama sebelumnya berubah, rasanya tidak menyakitkan saat ia melawan Iblis bulan atas enam, Daki dan Gyutaro.
Kenangan bersama keluarganya, teman-temannya dan orang di sekitar. Bagi Tanjiro, semua kenangan yang ia miliki sangat berharga. Mau di masa lampau atau sekarang. Seluruh aura negatif ditubuhnya hilang, seakan api itu berubah menjadi api biru yang lebih menenangkan namun lebih panas.
Tanjiro sudah mau memasuki teknik pernafasan ke tigabelasnya. Dihirupnya oksigen di sekitar, dan bersandiwara dengan dirinya sendiri, sembari menutup mata. Seperti menghadap ke kaca di antara luasnya langit.
' Rasakan, dan hirup udaranya '
Tanjiro membatin. Tiba-tiba, ia bertemu sosok yang sama saat ia koma setelah melewati pertarungan di Distrik Merah.
" Aku adalah pria yang tidak berharga.. "
Pria dengan rambut hitam kemerahan itu menunduk sedih. Intonasi bicaranya begitu lemah lembut, namun terdengar tak berdaya. Tanjiro mendekati pria itu dan berkata
" Aku akan mengalahkan musuh terbesar kita "
Tanjiro membuka kelopak matanya.
Disisi lain, Azami terkesima. Gerakan yang kali ini Tanjiro tunjukan begitu sempurna. Mata biru itu sampai berkaca-kaca.
' Persis sekali '
Azami membatin.
Tanjiro terlihat seperti ia menari di bawah turunnya salju, di antara nyalanya obor api. Itu bukan lagi gerakan yang sulit. Itu seperti tarian. Tarian yang amat indah dan mengagumkan. Bahkan alam sekitarnya mendukung Tanjiro. Cahaya matahari dan awan membentuk hujan cahaya yang cerah.
Kyojuro tak berkedip sedetik pun. Rasanya seperti terhisap ke dalam dimensi yang tidak di ketahui. Jika di deskripsikan ke warna, putih sangat cocok untuk mendeskripsikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN THE SUN AND MOON - Kimetsu no Yaiba x OC -
FanfictionSeorang wanita bermanik biru itu terbangun setelah sekian lama tertidur. . . . " Yoriichi - kun, Michi - kun, kalian dimana ??? " . . . Kematian salah satu adiknya membuat wanita ini melewati waktu berabad - abad untuk menyelesaikan ambisinya...