Matahari belum nampak dari ufuk timur. Suara gemuruh Muzan, terdengar dengan jelas melalui telinganya. Wajah cantik rupawan itu menatap kosong langit gelap, lemas karena baru saja bangkit dari reruntuhan bangunan yang menimpa sosok ini. Jejak air mata menjadi saksi dari keruhnya hati seorang pengguna pernafasan gerhana bernama Azami.Menghirup udara dingin, berusaha tuk menenangkan diri. Pedang merah itu sudah terkikis akibat pertarungan dashyat yang menguji psikologisnya. Di pegang erat pedang tersebut, dan Azami melepas barang yang sudah sangat ia sayangi. Anting rumbai biru itu ia taruh di sakunya dan segera berlari ke medan pertempuran untuk sekali lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Petarung di medan pertempuran semakin gusar ketika Muzan tak melemah sedikitpun. Segala serangan mereka kerah, sampai nampak tanda pemburu iblis muncul di masing-masing fisik. Iguro sampai pandangannya kabur dan kunang-kunang, dikarenakan memaksakan diri berlebihan. Muichiro masuk ke medan untuk membantu Hashira lainnya.
" IGURO !! "
Sanemi berusaha menyadari Iguro untuk menghindar dari serangan Muzan. Namun terlambat. Giyuu berusaha membantu Iguro, tetapi sudah tidak bisa.
' Sial ! Aku terlalu lambat !! '
Batin Giyuu.
Tapi lihat itu, Iguro meloncat begitu tinggi. Mata merah Muzan membulat, langsung ia serang Iguro tetapi Muzan bingung dengan gaya menghindar Iguro yang aneh.
Sedetik kemudian, lengannya terpisah dari tubuh busuk itu.
' Tebasan macam apa itu ? '
Muzan sengaja menerima serangan dari orang yang tak ia lihat. Terlebih, walau jurus darah Tamayo bisa membuat orang menjadi tak kasat mata, hawa keberadaan mereka tidak bisa dihilangkan.
' satu.. dua..Mereka ada tiga !! '
Kertas yang tertempel di tubuh mereka terbelah. Inosuke, Zenitsu dan Kanao ketahuan. Tanjiro dengan cekatan menyerang Muzan.
Tanjiro menggunakan jurus pernafasan matahari yang berefek sangat fatal pada tubuh Muzan. Iblis mengerikan ini jengkel akibat tubuhnya yang beregenerasi jauh lebih lambat dari sebelumnya. Kyojuro dan Muichiro menebas tentakel raja iblis sehingga potongan tubuhnya semakin banyak yang berkurang, ditambah pedang mereka yang memerah mebuat Muzan jengkel.
Gyomei terus memprediksi keadaan sekitar sesering mungkin, agar mendapat celah fatal pada Muzan. Di saat semua nya terus bertarung, mata Gyomei yang berbeda dari lainnya melihat pemandangan mengejutkan dan menahan nafas. Untuk sesaat, tubuh busuk itu, tembus pandang.
' Ini gila..
Muzan mempunyai banyak sekali jantung dan otak !!! '
Netra merah raja iblis bertemu dengan Gyomei. Lalu, suara seperti gempa mengagetkan para Kakushi di ujung yang sedang membereskan puing bangunan.
' Suara apa itu barusan ?? '
Ucapnya dalam hati, salah satu Kakushi yang kebetulan melewati lapangan maut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN THE SUN AND MOON - Kimetsu no Yaiba x OC -
Fiksi PenggemarSeorang wanita bermanik biru itu terbangun setelah sekian lama tertidur. . . . " Yoriichi - kun, Michi - kun, kalian dimana ??? " . . . Kematian salah satu adiknya membuat wanita ini melewati waktu berabad - abad untuk menyelesaikan ambisinya...