Adan Sialan!

90 26 19
                                    

🍃🍃

Malam ini, notif chat Kara tak seramai malam sebelumnya. Hanya ada  group angkatan yang tak pernah Kara buka dan jangan lupakan Bani dengan segala rayuan mautnya.

Sejak malam minggu berantakan itu, Ariq jarang mengirim pesan pada Kara. Bahkan, jika Kara tak mulai menyapa, mereka mungkin tak akan berkabar sama sekali.

semua terasa biasa. Kara akui dia tidak--mungkin belum-- punya perasaan lebih pada Ariq. Tapi, mengingat Ariq adalah satu-satunya pemuda yang 'jelas sekali' menyukai nya, Kara merasa ada yang hilang.

Kara tak bermaksud jahat. Menjadi kan Ariq peneman kesepian tentu bukan opsi yang tepat. Jika saja, Ariq menunjukkan keseriusan lebih, Kara rasa tak ada salah nya menjalani hubungan. Kara akan dengan senang hati membuka hati dan belajar mencintai secara wajar. Toh, siapa tau bersama Ariq, kekaguman yang membuatnya nyaris gila pada sosok Kafa bisa lenyap.

Tapi Ariq nampaknya tak akan muncul lagi. Bahkan untuk menjelaskan  isi hatinya sendiri.

Dengan wajah lesu, Kara hanya bolak balik lookscreen dan aplikasi chatting.  terus mengulangi hal yang sama beberapa kali.

Chat sepi nyiksa banget, ya?

Mungkin, mungkin keresahan Kara terdengar oleh ketiga sahabatnya. Terbukti dengan group chat mereka yang tadinya senyap, kini berganti berisik

Kara mengernyit, 'tumben' pikirnya. Membuka room chat tersebut, alisnya makin bertaut saat video kiriman Rindu terunduh sempurna.

PANTENGIN COGAN

Rindu Aini : (video) orang ganteng mau babak belur gimanapun tetep aja ganteng!

Risya Insira : OMG!! KAFAAAAAA!!!

Lania Wardah : @RinduAini, gila lo nyebarin video ginian. Kasian kalo ketahuan sekolah, btw KOK BISA2NYA DIA TETEP CAKEP????!!!

Rindu Aini : up to you guys. Nih, lanjutan film action nya (video)

Kara Aurelie : Kafa berantem sama siapa?

Risya Insira : mata lo katarak, Ra?

Lania Wardah : fokusnya ke Kafa doang, yang lain nge-blur ^_^

Kara Aurelie : Anjirhamnida. Gue seriusss!! Lawannya siapa? Rada burem mukanya

Rindu Aini : Rendi, IPS 3. Pacarnya si anu

Risya Insira : oh, si anu.

Kara Aurelie : motif?

Lania Wardah : anjir! Bahasanya berat wkwkwkwk

Rindu Aini : @KaraAurelie, i dunno. Katanya sih, tiba2 aja si Rendi nyerang

Risya Insira : gue mencium bau2 asmaradana disini.

Kara Aurelie : bisa jadi. Pacarnya Rendi siapa tadi?

Risya Insira : si anu

Rindu Aini : 2

Lania Wardah : 3

Kara Aurelie : GUE SERIUSSSS

Risya Insira : Kara marah 👉👈

Rindu Aini : 2

Lania Wardah : 3

Kara Aurelie : sabar, sabar. Masih kupantau, belum kusantau -_-

Risya Insira : Uuuuuuuuuu

Rindu Aini : 2

Lania Wardah : 3

Remaja Kita (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang