🍃🍃Mengulik sejarah asmara Kara saat masih bocil alias berseragam putih biru dulu, Kara bisa dibilang 'lumayan' laku.
Tiga kali pacaran--tiga-tiganya Kara duluan yang minta putus-- dan friendzone yang gak keitung.Masih segar diingatan Kara akan kabar yang pernah menyebar seantero SMP nya waktu itu. Ntah siapa yang pertama mencetuskan, katanya Kara adalah definisi inner beauty yang sesungguhnya. Dari segi fisik, Kara memang tak terlalu cantik. Dari segi kecerdasan, dia juga tidak terlalu pintar. Namun, jika ada survei yang bertanya 'apa yang membuat Kara Aurelie menarik?' Maka seratus persen jawabannya adalah "karena dia istimewa." Ntah istimewa dari segi apa.
Kara tak sekedar mengarang. dia sendiri pernah mendengarnya secara langsung. Bukan oleh mantan Kara, tapi dari seseorang yang kini sudah tenang menghadap sang pencipta. Pemuda sederhana yang menjadi salah satu dari sekian banyak friendzone yang pernah Kara alami dulu. Pemuda itu yang paling gencar menyatakan bahwa Kara mempunyai aura yang hanya dapat dilihat segelintir orang. Aura positif dan tentu saja membawa hal baik bagi orang-orang disekelilingnya.
Itu kenapa, Kara bisa dibilang 'mos wanted girl' saat itu.
Kara pikir semua akan terasa sama sampai hari-hari selanjutnya. Namun ternyata setelah menginjak bangku SMA, inner beauty, aura positif, dan keistimewaan yang ia punya seolah lenyap. Dia tak lagi punya alasan untuk menebar senyum. Karena tak akan ada yang peduli.
Setidaknya, sampai hari ini.
"Kenapa harus senyum?" Pertanyaan itu terlontar disertai sorot tak puas hati.
Alis Kara menyatu, "emangnya kenapa?"
Pemuda jangkung yang berjalan seirama disebelahnya menoleh singkat,"Lo dari tadi senyum. Kenapa?"
"Maknanya beda lho, Kaf. Kenapa gue harus senyum, dan kenapa gue senyum itu dua pertanyaan yang berbeda. Maksudnya apa?"
Kara tidak salahkan?
Pertanyaan pertama Kafa adalah kenapa harus senyum? Seolah Kara seharusnya punya opsi lain untuk dilakukan. Kedua, kenapa Kara tersenyum? Dan ini normal. Kara juga akan bertanya begitu jika Kafa tersenyum sendirian sepanjang jalan.
"Lupain yang pertama. Sekarang, kenapa senyum?"
"Seneng." Sesimple itu kesenangan bagi Kara saat ini. Saat kecil dulu, kedua orangtuanya harus mati-matian membuat gadis itu melebarkan senyum. Tak seperti Kanu yang ramahnya minta ditabok, Kara termasuk gadis introvert sebelum masuk jenjang persekolahan. Bahkan, saat Sekolah Dasar, Kara sempat dikira menderita kemurungan. Dia hanya sesekali tersenyum jika sudah kelewat ditatap aneh.
Mungkin itu sebabnya, saat SMP senyum Kara Aurelie termasuk yang paling mahal dan mencuri perhatian.
Setelah SMA, setelah Kara lebih rajin tersenyum tanpa dipaksa, senyum Kara malah jatoh gak ada harganya sama sekali.Miris.
"Jalan kaki, bisa bikin orang seneng ya?" Kafa bicara lagi. Selain makin keliatan ganteng karena mengenakan hoodie berwarna hijau, Kafa mode ramah gini juga makin bikin jatuh cinta.
"Tergantung," Kara menggigit bibir.
"Maksudnya?"
"Tergantung jalannya sama siapa." Lirihnya berani seraya melirik takut-takut akan reaksi Kafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Kita (End)
De TodoFollow boss yak..😁 cover by:Lailatulwahida07 Masa remaja Kara terlalu biasa. flat, hambar dan hampir bisa dibilang nggak ada rasanya. well, selain menjadi secret admirer Kafa, cowok ganteng plus kalem jagoan Karate dari IPA, dan jangan lupakan kesi...