LA | 1

586K 24.6K 3.2K
                                    

-Love in Apartment-

Rebecca Zoey atau panggil saja gadis ini Zee. Duduk di bangku sekolah menengah atas kelas sebelas di kota Bali. Sejak umurnya menginjak tujuh belas tahun, dia sudah tinggal di Apartment atas keinginannya sendiri. Awalnya baik-baik saja dan kedua orang tuanya juga percaya dengan anaknya itu untuk tidak melakukan hal yang lebih dari batas wajar.

Tapi Zee melanggarnya dengan masuk kedalam club malam dengan alasan datang ke acara birthday party temannya pada saat itu. Bukan itu saja yang membuat kedua orang tuanya marah besar, tapi juga karena Zee yang berakhir mabuk.

Kedua orang tuanya akhirnya memutuskan untuk memperkerjakan seorang bodyguard agar bisa mengawal Zee kemanapun dia pergi, termasuk di dalam Apartment nya, yaitu mereka akan tinggal bersama.

Zee menatap sebal ke arah kedua orang tuanya yang sibuk menjelaskan prihal kesalahannya dan tentang bodyguard itu.

"Oh my god, Mom, Dad! i have privacy. Aku gak akan bisa bebas kalo pake bodyguard segala, apalagi sampe tinggal bareng. Please, i'm not a child." ucap Zee kepada orang tuanya dengan memelas.

"No, baby! keputusan Mommy dan Daddy udah benar-benar bulat. Bodyguard kamu bakal sampe sekitar lima belas menit lagi. Kamu tenang aja, dia gak jelek kok, dia juga masih muda, dan umurnya cuma satu tahun di atas kamu." sahut Elena dengan tegas.

"Bener sayang, apa yang dikatakan oleh Mommy kamu, ini juga karena kesalahan kamu sendiri makanya Daddy sama Mommy harus memperkerjakan bodyguard untuk mengawal kamu." ujar Aldrich pula.

"Udahlah sayang, ini juga demi kebaikan kamu, biar kamu itu nggak jadi cewek nakal dan berpergaulan bebas." ucap Elena lagi.

"Oh my god, Mom, Dad, harus berapa kali sih i told you kalo aku tuh pergi ke birthday party temen aku, dan buat mabuk aku gak sengaja doang."

"Dari gak sengaja itu entar keterusan kamu." ucap kedua orang tuanya serempak membuat Zee memutar bola matanya kesal.

"Udah gak usah jawab lagi, gak usah bantah lagi, you understand?"

"Yes, Mom." jawab Zee malas.

Bel Apartment berbunyi membuat mereka mengalihkan pandangan lalu Elena juga Aldrich kompak tersenyum dan Elena segera bangkit dari duduknya untuk membukakan pintu.

"Nah ini dia Zee yang bakal jadi bodyguard kamu, sekarang kalian kenalan ya, kalian harus akrab setelah ini." ucap Elena dengan membawa seorang lelaki di sebelahnya.

Zee mendongak lalu berdiri tepat di lelaki ini, badan tegap dan atletis, tinggi, kulit putih, manik mata berwarna abu, hidung mancung, juga bibir yang emm cipokable, bulu mata lentik, dan juga alis tebal. Oh, so handsome, benar-benar perfect guy.

"Kacau sih, kalo modelannya gini jelas gue bakal betah banget, aduh jadi mikir yang iya-iya kan gue. Pokoknya gue harus dapetin dia, gue godain ah."

"Ehm hai, gue Rebecca Zoey,  just call me Zee." ujar nya seraya mengulurkan sebelah tangannya.

"Aldebaran Smith, Al." balasnya membuat Zee manggut-manggut.

"Yaudah sekarang kamu tunjukin letak kamar Aldebaran ya, Zee." ujar Elena.

"Ikut gue." ucap Zee pada Al.

Mereka pun menaiki tangga menuju lantai dua tempat kamar mereka berada. "Nah ini kamar lo dan sebelah sini kamar gue." ucap Zee seraya menunjuk dua kamar mereka bergantian.

Aldebaran hanya mengangguk lalu membuka pintu kamarnya itu dan memasukkan koper nya ke dalam kamar. Setelah itu mereka kembali turun ke lantai bawah karena kedua orang tua Zee sudah ingin pamit pulang.

"Mommy pulang dulu ya, kamu jangan nakal Zee, kalo di bilangin itu nurut. Al, tante titip Zee ya kalo dia gak nurut marahin aja terus aduin ke tante ya." ucap Elena membuat Al mengangguk.

"Om titip Zee juga ya Al, jaga dia sebisa kamu, jangan biarin dia pergi sendirian kemanapun itu, pokoknya kamu kawal dia ya kalo dia mau pergi, jangan sampe dia pergi sendiri apalagi masuk ke tempat terlarang." ujar Aldrich.

"Baik Om, Tante. Kalian tenang aja." balas Al membuat mereka mengangguk lalu tersenyum.

Setelah kedua orang tua Zee pergi, mereka pun masuk kembali dan berjalan ke ruang tamu. Zee duduk di sofa ruang tamu dan melihat Al yang hanya berdiri kaku di samping sofa.

"Biasa aja elah, jangan kaku banget gitu, anggep aja gue ini kayak temen lo aja, kita kan umurnya gak jauh-jauh banget tuh, gue umur tujuh belas, lo?"

"Delapan belas."

"Jadi lo kelas dua belas ya? berarti gue harus panggil lo, kak?"

"No, just Al no more."

"Oke deh, yaudah duduk gih jangan berdiri gitu entar capek."

"Ya."

"Al. Gue mau nanya deh, lo kenapa mau jadi bodyguard gue sih? secara lo kan masih sekolah terus gue liat dari penampilan lo juga, kayaknya lo bukan orang susah."

"Di hukum."

"Hah? maksudnya apa, jelas-jelas dong kalo ngomong jangan gak jelas gitu." ucap Zee kesal.

"Gue dihukum sama nyokap bokap." perjelasnya.

"Oh gitu. Terus maksudnya Mommy sama Daddy gue itu temen orang tua lo?" tanya Zee membuat Al mengangguk membenarkan. "Terus, siapa yang awalnya nawarin buat lo jadi bodyguard gue?" tanya Zee kembali.

"Nyokap gue, nyokap lo cerita ke dia."

"Ck, mulut Mommy emang gak bisa di filter deh. Padahal ya gue tuh cuma dateng ke acara birthday party nya temen gue dan gak sengaja aja mabuk karena kebanyakan minum." jelas Zee sebal dengan Mommy nya yang memang sangat-sangat membagongkan.

"Oh."

"By the way, lo sekolah dimana, Al?" tanya Zee kembali.

"Garuda."

Zee manggut-manggut tanda paham. "Kalo gue Pelita, lo tau kan?"

"Iya."

"Senin udah mulai sekolah, berarti lo yang anter jemput gue dong."

"Iya."

"Udahlah males gue ngomong sama lo."

-Love in Apartment-

revisi dulu ya babes, see you on the next chapter💋

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang