LA | 2

343K 20.8K 3.1K
                                    

Sudah dua hari mereka tinggal bersama, selama itu pula Zee tidak bisa melakukan kebiasaan anehnya yang sering ia lakukan bahkan setiap hari. Kebiasaan nya itu hanya memakai bra dan celana dalam saja ketika berada di rumah, entahlah kenapa kebiasaan itu muncul dalam dirinya dan sekarang ia tidak bisa melakukan itu karena ada orang lain yang berada di rumah ini.

Tidak tahu juga itu bisa dikategorikan dalam kebiasaan aneh atau tidak. Tapi menurutnya biasa saja sih.

Sekarang Zee tengah berada di kamarnya, memakai lingerie dress berwarna putih tipis dengan belahan dada rendah. Dia berlari keluar kamarnya menuju kamar Al, lalu ia sembulkan kepalanya di pintu kamar Al membuat sang empu kaget.

"Al, g-gue tidur sama lo ya malem ini. Tadi gue nonton film horor, terus sekarang gue malah ketakutan sendiri." ucap Zee lalu masuk kedalam kamar Al dan dengan cepat ia baringkan tubuhnya di sebelah Al.

"Makanya kalo takut gak usah nonton." ucap Al dengan tajam membuat Zee mencebikkan bibirnya kesal.

"Pokoknya gue mau tidur disini sama lo, lo kan bodyguard gue dan gue ini majikan lo, jadi lo harus nurutin semua kemauan gue." ucap Zee angkuh membuat Al menatapnya dengan sinis.

"Emang itu tugas bodyguard?" tanya Al sarkas.

"Y-ya iya! itu tugas lo mulai sekarang, dan lo gak boleh bantah."

"Terserah lo." sarkas Al malas membuat Zee tersenyum penuh kemenangan lalu dia ambil sebelah tangan Al untuk di jadikannya bantalan.

"Al." panggil Zee setelah mereka lama berdiaman.

"Apa?"

"Elusin pinggang gue, biar gue bisa tidur. Biasanya Mommy yang suka elusin dan sekarang itu tugas lo juga." ucap Zee membuat Al mendelik kaget.

"Ih Al, cepetan dong!" rengek Zee lalu memeluk tubuh Al dengan erat seraya menenggelamkan kepalanya di dada Al membuat Al menegang.

"Zee, lo ga pake bra?" bisik Al tepat di telinga Zee dengan tengah ia menahan gejolak yang ingin keluar. Zee mendongak lalu menatap Al dengan polos dan menggelengkan kepalanya. "Gue cowok normal kalo lo lupa." gumam Al dengan nada rendah.

"Gak lupa kok, gue tau." ucap Zee seraya tersenyum centil membuat Al jengah dengan tingkah laku Zee ini. "Ayo Al, cepet elusin ih!"

"Jangan macem-macem Zee." geram Al.

"Gak macem-macem kok, satu macem doang." goda nya pada Al membuat Al menyentil keningnya keras.

"Mulut di filter."

"Ya makanya cepetan ih, gitu aja lama."

Al mulai mengelus pinggang Zee dengan lembut sesuai perintah majikan abal-abalnya tersebut. Suara dengkuran halus terdengar dari Zee membuat Al menunduk dan menatap wajah damai Zee. Jika sedang diam seperti ini wajah Zee terlihat dua kali lipat lebih cantik, tapi kalau sudah bangun? rasanya Al dibuat pusing tujuh keliling oleh perempuan yang tengah memeluknya kini.

"Good night, Ms. Weird." gumamnya lalu ikut memejamkan mata menyusul Zee yang sudah terbang ke alam mimpi.

...

"Bangun." ucap Al seraya mengelus pinggang Zee membuat sang empu tambah nyaman dengan tidurnya. "Bangun, Zee." ucap Al sekali lagi dengan suara beratnya, khas bangun tidur.

"Five minutes, Al." gumamnya lalu kembali memeluk tubuh Al.

"Lo bangunin Al junior, Zee." geram Al tertahan membuat Zee langsung menjauh dari tubuh Al.

"Tinggal tidurin lah." kerling Zee menggoda lalu tertawa terbahak-bahak membuat Al geram sekali rasanya. "Gue mau mandi, gengdong dong Al ke kamar mandi gue!" seru Zee seraya merentangkan kedua tangannya membuat Al berdecak sebal tapi tak ayal menggendong Zee ala koala menuju kamar mandi yang berada di kamarnya sendiri.

"Mandi." ujar Al setelah menaruh Zee di bathup dengan suhu air yang telah ia atur.

"Iya Mr. Bodyguard. Jangan lupa tutup pintunya ya! atau lo mau mandi bareng gue?" goda Zee lagi membuat Al menoyor kepala Zee dan langsung keluar dari kamar mandi itu lalu terdengarlah suara tawaan Zee yang menggelegar.

Zee turun dari motor Al saat mereka telah sampai di depan gerbang sekolahnya, langsung saja ia melepaskan jaket Al yang terikat di pinggangnya selama perjalanan guna untuk menutupi pahanya kerena rok sekolahnya yang pendek dan ketat.

"Nih jaketnya!" ucap Zee seraya memberikannya pada Al dan langsung di terima lelaki itu dan di pakainya. "Wait, wait, wait! Aregar?"  ucap Zee lalu menutup mulutnya membuat Al berdecak.

"Lebay."

"Lo ketuanya? atau gimana?"

"Iya."

"The fuck, seriously? I mean like, jadi lo selama ini yang suka di bicarain temen-temen gue dan diidam- idamkan sama semua cewek seantro Bali?"

"B aja."

"Bibir lo minta di cium banget kayaknya."

"Ya."

"Oh, beneran mau dicium?" mendengar itu membuat Zee mendekatkan lagi tubuhnya ke arah Al membuat lelaki itu segera mendorong kening Zee. Perempuan itu hanya terkekeh.

"Oke dadah, Al!" ucap Zee lalu melenggang pergi dan setelah itu Al langsung melajukan kembali motornya menuju sekolahnya.

"Zee!" teriak kedua temannya membuatnya menolehkan pandangan kebelakang. "Lo gak bawa mobil?" tanya Senja.

"Bareng bodyguard gue."

"Seriously? hows, ganteng gak?" tanya Violette dengan cepat.

"You know what? kalian pasti kaget kalo gue kasih tau."

"What? jangan setengah-setengah deh."

"He's Aldebaran. Ketua Aregar."

"HELL NAH! ARE YOU KIDDING ME?" teriak Senja dengan mulutnya yang membulat sempurna. Zee hanya mengangguk kalem sebagai jawaban lalu berjalan mendahului kedua temannya yang masih diam di tempat. "Zee, this is so crazy. I mean like, he's Aldebaran, you know?"

"For God sake! how lucky you are, Zee." Senja menggelengkan kepalanya masih tak percaya dengan apa yang Ia dengar berapa detik yang lalu.

"Nanti gue kasih tau rasanya ciuman sama, Al, ya."

"Ews, your so fucking annoying."

"Tapi, if more than kissing. Jangan lupa pake pengaman ya!"

"FUCK YOU SENJA, VIO!"

-Love in Apartment-

sama aja kan?
BACA CERITA BECOME A DUCHESS DONG BABES‼️
love you all, jangan lupa tetap vote dan komen cerita ini ya. See you, di part selanjut-selanjutnya.

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang