LA | 18

253K 11.5K 620
                                    

Setelah berganti pakaian dan kini hanya memakai bikini, mereka berjalan ke tepi pantai bersamaan, disana sudah ada keempat laki-laki yang sedang menunggu mereka seraya memegang papan seluncur.

"Kalian mau ski?" tanya Senja membuat mereka mengangguk.

"Kalo gitu, kita tunggu kalian disini." setelah Zee berujar demikian mereka segera berteriak kencang menuju ke dalam air. "Kepang, yuk!" ajak Zee membuat mereka mengangguk semangat.

Selama proses kepang, mereka duduk sembari meminum air kelapa muda. "So, what are you doing, last night?" tanya Zee tepat sasaran membuat Violette mendengus.

"We kissed, cuddling, and touching."

Senja dan Zee tertawa terbahak-bahak saat melihat kemerahan dari wajah Violette setelah mengatakan itu. "Sumpah ya, he's a good kisser, gue akuin. Tapi, gue malu banget anjir, padahal gue gak mau sebenernya. Awalnya sih. Tapi malah jadi gue yang keliatan agresif."

"Kan emang. Sok-sokan gak mau lagi, dia Zee, awalnya. Eh akhirnya." Senja berkata demi kian membuat Violette menabok pelan kakinya.

"You?" tanya Zee ke arah Senja seraya menaik turunkan alisnya, membuat perempuan itu tersenyum penuh arti. "You know what I mean." katanya membuat Zee dan Violette mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

"Pake kan?" tanya Violette membuat Senja mengangguk cepat.

"Lo, Zee?" tanya keduanya serempak membuat perempuan itu tertawa. "You know."

"FUCK! FINALLY, GA SIH? HOW DOES IT TASTE?"

"Fuck, Ah. He's so gentle."

"For God sake! gue harus cari cowo beneran, kalo gini caranya."

Zee menyenderkan tubunya di dada Al saat mereka sudah berada di mobil kembali menuju Ubud Bali, untuk bermain atv. Hari ini mereka hanya akan mendatangi dua destinasi itu sedangkan besok di hari terakhir akan pergi kulineran, dan yang pasti ke pantai, lagi.

Setelah sampai mereka langsung bersiap, karena mereka telah booking semalam. Mereka akan bermain itu mungkin sekitar dua jam-an. Berpasang-pasangan, kecuali kali ini Axel yang sendirian, karena Violette memilih bersama Darren dengan alasan,

"Kasian semalem udah tidur sendirian. Masa sekarang sendirian juga sih? ngenes banget."

"Emang cuma lo yang pengertian, sama gue, Vio." kata Darren, lalu mereka menaiki atv itu membuat Axel kesal setengah mati, karena harus sendirian.

"It's okay, gue doain mogok tuh atv, Der."

"Lo tuh jatoh di tengah jalan."

"Bangsat, mulut lo ye."

"Enough." ucap Al mulai jengah membuat mereka mengatupkan bibir rapat-rapat.

Setelah memakai helm dan pelindung diri, mereka segera naik, lalu mulai menjalankan atv tersebut menyusuri hutan ini. Jujur, ini experience yang sangat menyenangkan bagi mereka. Bisa berlibur bersama.

"Senja." panggil Bara pada Senja yang tengah sibuk membuat minu vlog di boncengannya, membuatnya mendekatkan tubuh ke arah Bara seraya mematikan kameranya sebentar, beralih memeluk pinggang laki-laki itu dengan tenang.

"Kenapa, kak?" tanyanya.

"Kita jadi kek friends with benefit deh." ujar Bara yang di anggap Senja tiba-tiba itu. Senja menatap Bara bingung, tidak tahu ingin membalasnya dengan apa. "Lo nyaman dengan hubungan yang sekarang?" tanya Bara kembali membuat Senja menatap lurus.

"Di bilang nyaman ya begitulah, di bilang friends with benefit ya ada benernya juga sih. Soalnya kan kita— ya begitulah." kekeh Senja membuat Bara ikut terkekeh pula.

"Tapi enak kan.." goda Bara membuat tangan Senja melayang ke arah paha laki-laki itu membuatnya mengaduh tapi tetap tertawa setelahnya.

"Gue suka sama lo, Ja." ucap Bara membuat mata Senja melotot.

"Maksud lo, kak?" tanya Senja pura-pura bodoh.

"I know lo paham apa maksud gue. Gue gak nembak lo tapi,"

Senja memalingkan wajahnya ke arah lain dengan perasaan sedikit kecewa.

anak anjing, abis buat orang terbang langsung di jatuhin.

"Belum waktunya aja, gue masih mau ngeyakinin diri gue, biar hati gue sepenuhnya berpusat ke lo doang, tanpa harus lirik kanan-kiri lagi, gue orangnya kalo udah cinta serius, Ja. Tapi gue masih butuh waktu." lanjut Bara seraya menatap Senja yang sedang diam dengan mata yang menatap lurus ke depan.

"It's just about time, you dont need to be afraid, kalo lo mikirnya gue bakalan suka sama cewek lain. I already love you, Ja, which means my heart will be for you and i just to convince my heart even more than now, thats why i say, it's just about time. Trust me and i promise you."

"Serius?" Senja menoleh seraya menatap mata Bara membuat laki-laki itu mengangguk mantap.

"Yes."

"Ih gue baper tau! terharu lagi sama kata-katanya. Jangan lama-lama ya, entar gue capek nunggu terus gue di ambil cowok lain jangan salahin gue." ucap Senja membuat Bara terkekeh lalu mengelus tangan yang berada di pinggangnya itu dengan lembut.

"Makasih ya?" ujar Bara membuat Senja menyerngit.

"Buat apa?" tanyanya bingung.

"Udah mau nungguin gue."

"Sama-sama, makasih juga udah suka sama gue, dan mau mgeyakinin hati lo buat gue."

"Iya, sayang."

"Woi, lambat bener!" teriak Axel di belakang membuat Bara mengacungkan jari tengahnya.

"Senja, mau sama gue aja gak? Bara, jelek. Suka gantungin perasaan orang, juga. Mendingan sama gue, sini."

"Pertanyaan nya, LO MAMPU GAK, XEL." teriak Bara mengundang tawaan dari yang lain.

"GAK MAMPU LAH! PAPALE PAPALE." sahut Darren keras.

"AMPUN BANG AMPUN!" balas Axel.

"PACARAN NOH SAMA ATV, XEL." teriak Aldebaran makin membuat semua orang terbahak-bahak sedangkan, wajah Axel telah merengut masam.

"Awas aja ya lo, pada! gue sumpahin nyungsep, baru tau rasa."

...

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang