LA | 4

339K 18.2K 747
                                    

Zee melangkahkan kakinya menyusuri koridor kelas menuju kelasnya seraya membayangkan kejadian tadi malam. Sungguh itu diluar ekspetasinya, sebenarnya Ia hanya akan menggoda Al, tapi apa yang terjadi? dia yang tergoda sekarang. Al, he's such an asshole but she's like it. So fuckin much.

"Otak gue udah mulai gak waras nih." ucapnya sambil memukul pelan kepalanya.

Baru saja selangkah kakinya masuk ke dalam kelas, Violette telah meneriaki dirinya membuatnya langsung mendengus sudah terbiasa dengan teriakan perempuan tersebut.

"Kenapa?" tanyanya setelah sampai di tempat duduknya.

"Dia mau cerita tuh." ucap Violette seraya menunjuk Senja.

"Gue semalem kan pergi ke Sky Garden, gara-gara gue suntuk di rumah, you know what i mean lah Zee, Lette." ucap Senja seraya menatap kedua temannya bergantian. Zee hanya mengangguk seraya mengelus punggung Senja.

"Padahal lo bisa minta tolong gue buat nemenin lo, Ja." ucap Violette membuat Senja menggeleng.

"Terus?" tanya Zee kembali.

"Gue mabuk kan terus ada cowok ganteng yang nolongin gue dan gue di anter sampe Apartment, dan parahnya lagi gue gak sempet minta id line dan Instagram nya dia apaan!" ucap Senja frustasi membuat Zee dan Violette menoyor kencang kepala Senja.

"Anjrit nih bocah, serius gila. Gue kira lo di apa-apain sama tu cowok." ucap Violette sebal.

"Rela kok gue kalo di apa-apain sama cowok ganteng kayak dia juga. Tapi, sayanganya gue gak tau nama dia siapa terus sekolah dimana."

"Stupid."

"Tapi ya, serius deh. Mukanya kayak gak asing gitu. Kayak pernah liat gitu, tapi dimana ya?" ucapnya kembali seraya mengetukkan jarinya di dagu membuat Zee dan Violette saling pandang lalu mengangkat kedua bahu mereka.

"Mana tau, halu kali lo."

"Duh gak halu, tapi gak tau deh. Kalo jodoh gak kemana, ntar juga ketemu lagi gue pasti sama dia." balasnya dengan cengiran khasnya. "Terus, gimana Zee rasanya si, Al." goda Senja membuat Violette terbahak sedangkan wajah Zee sudah memerah.

"Diem berarti lo udah pernah main kan sama, Al? ngaku lo!" todong Senja membuat Zee gelagapan.

"Otak lu! main dalam konteks apaan dulu nih." ucap Zee seraya menaik turunkan alisnya membuat kedua temannya menoyor kepalanya kencang. "Sakit, bego."

"Dasar ya lo, Zee! noh bapak lu liat, Zee. Sadar." Zee hanya tertawa mendengarnya.

"Chill, i'm still virgin."

"Eh kalian berdua tau gak skandal anak social empat itu?" ucap Violette yang membuka sesi pergibahan, membuat kedua temannya menggeleng. "Kalo di buat series, full episodes. Terus pap nya, wah gila. Banyak banget cuy."

"Gila."

...

"MISI WOI MISI KASIH JALAN BUAT BOS GUE MAU LEWAT!" teriak seseorang membuat ketiga perempuan yang baru saja keluar dari gedung sekolah ini menyerngit heran, melihat kegaduhan dan keramaian di depan gerbang.

"Ada apaan sih?" tanya Violette seraya mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Lo di jemput Al, ya?" tanya Senja kepada Zee membuat gadis itu mengangguk.

Mereka sama-sama terkejut saat di tengah-tengah kerumunan itu Al muncul dengan jaket Aregarnya lalu menghampiri Zee yang masih membeku di dalam keterkejutannya.

"Cepet, entar lo kepanasan." ucap Aldebaran pada Zee.

"Oh jadi mereka ngerumunin lo sama geng lo ya?" tanya Zee sembari menatap gerombolan itu dengan aneh. "Kalian bikin macet tau, Al!" lanjut Zee seraya memukul pelan bahu Al.

"I dont care." balas Al seraya mengedikkan bahunya.

"Annoying, you know. Let's go! gue gak mau jadi tontonan fans-fans lo." ajak Zee lalu Al segera merangkul pinggang Zee untuk pergi dari sana menuju motornya yang terparkir di depan gerbang.

"Aduh gantle banget sih si kak Al, jadi iri gue!" ucap Senja.

"Asli anjir, rangkul-rangkul lagi. Pinggang gue juga butuh nih." sahut Violette. Lalu mereka berjalan mengekori Al dan Zee yang berada di depan mereka.

"LO!" teriak Senja. "Lo yang semalem nolongin gue itu kan?" ucap Senja lagi seraya menunjuk cowok yang sedang duduk di motornya, tepat di belakang motor Al.

"Hai, we meet again. Iya, kenalin gue Bara." ucap Bara Dirgantara atau sering di panggil Bara itu membuat Senja mengangguk dan membalas uluran tangan Bara dengan senyum mengembang.

"Gue Senja, makasih ya udah nolongin gue dan nganter gue sampe Apartment semalem. Gue gak sempet bilang itu soalnya." kata Senja lagi membuat Bara mengangguk.

"Nope cantik. Lain kali jangan sendiri, ajak gue." balas Bara membuat Senja terkekeh salah tingkah.

"Siapa?" tanya Al pada Zee setelah mengikatkan jaket di pinggang Zee.

"Oh itu Senja temen gue, semalem dia mabuk gitu dari club terus temen lo itu nolongin dia dan nganter sampe Apart nya." jelas Zee pada Al membuat lelaki itu mengangguk.

"Hai bu bos! kenalin gue Axel." ucap Axel Argenzo, atau biasa di panggil Axel itu seraya mengulurkan tangannya pada Zee.

"Hai kak, gue Zee."

"Kenalin gue Darren, paling ganteng." sahut Darren Aldevaro atau sering di panggil Darren pula membuat Zee mengangguk seraya membalas uluran tangannya.

"Gue Bara, wakil paling hot." ujar Bara pula membuat Zee terkekeh lalu mengangguk.

"Cabut." ucap Al seraya menarik tangan Zee menuju motornya yang berada di paling depan.

"Bye girls, see you!" teriak Zee.

Zee naik ke atas motor Al dengan di belakangnya terdapat seluruh anggota Aregar yang memenuhi jalan raya. "Aduh serasa ratu nya Aregar gue kalo kek gini." gumam Zee di dalam hati.

Zee melihat ke arah kumpulan perempuan tadi yang sedang memandangnya dengan iri. Dengan sengaja Zee memeluk pinggang Al erat membuat teriakan iri menggema masuk ke dalam indra pendengaran Zee.

Zee hanya tertawa saat motor Al telah melaju di jalanan.

"Sengaja banget." ujar Al membuat Zee terkekeh.

"Lagian, mereka ngeliatin lo sama temen-temen lo itu kayak kucing mau nyantap ikannya tau." balas Zee membuat Al terkekeh kecil.

-Love in Apartment-

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang