LA | 32

157K 10K 1.9K
                                    

Zee dan Al telah sampai di rumah, setelah berganti pakaian mereka makan siang lalu duduk di sofa sembari menonton televisi. Al yang bosan mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi game nya untuk bermain sebentar, sedangkan Zee hanya melihatnya lalu cemberut.

"Mau liat, juga." rengeknya.

"Apa, sayang?" tanya Al dengan mata yang masih terfokus di layar Handphonenya.

"Mau liat lo main, game." ujar Zee lagi lalu menyandarkan kepalanya di bahu Al.

"Iya, boleh kok." ucap Al lalu mengecup kening Zee singkat dan merangkul tubuh Zee dan menyandarkan kepala perempuan itu di dadanya lalu mengelus rambut Zee dengan lembut membuat tersenyum lalu memeluk tubuh Al seraya memperhatikan Al yang sedang menembak-nembak musuh di layar ponselnya itu.

"Ajarin gue, dong."

"Liat gue aja, lo gak usah main."

"Ih kenapa? biar kita bisa mabar, loh."

"Gak usah biar gue ajak , kalo lo pengen entar lo mainin punya gue, aja."

"Iya deh iya, tapi entar ajarin ya?"

"Iya, sayang." kata Al lagi lalu mengecup pucuk kepala Zee dan mengelusnya lembut membuat perempuan itu tambah nyaman di pelukan Al.

"Al, nanti gue mau main kerumah Senja, ya." ucap Zee membuat Al yang ingin bermain satu kali lagi tidak jadi lalu menatap Zee heran.

"Ngapain?" tanyanya.

"Gue, mau liat anjing Senja, lucu banget tau. Lo kan gak bolehin pelihara, yaudah gue mau liat yang Senja, aja."

"Iya. Entar, gue anter."

"OKE." ujar Zee semangat lalu tegak dari sofa membuat Al menatapnya bingung.

"Loh, sekarang?" tanyanya lagi.

"Mau siap-siap dulu, abis itu baru pergi."

"Oh."

...

Zee masuk ke dalam kamar Senja bersama Violette setelah di persilakan langsung saja ke kamarnya oleh Bi Inem, pembantu di rumah ini.

"SENJA MANA ANJING LU!" teriak Zee membuat Violette melotot lalu mendorong kening Zee dan sang hempu hanya menyengir tidak jelas.

"Bego malah teriak entar anjing gue bisa stress." sahut Senja.

"Dih gila, malahan dia stress punya majikan kek lu." balas Zee sinis.

"Tuh ambil aja di kandangnya, udah jinak kok tenang." suruh Senja membuat Zee mengangguk lalu segera mengambil anjing milik Senja di dalam kandangnya.

"Lucu banget ih sumpah." ujar Zee dengan gemas seraya mengelus-elus bulu anjing itu.

"Iya ih sumpah ya lucu banget, anjing lu siapa namanya, Ja." tanya Violette seraya mengikuti Zee mengelus anjing itu.

"Namanya, Zilette." jawab Senja membuat Zee dan Violette menoleh ke arah Senja dengan mata memicing curiga.

"Kek gak asing gak sih, Zee?" bisik Violette pada Zee membuat Senja menahan tawanya mati-matian.

"Iya juga ya, Zilette? kayak.." balas Zee lalu menggantung ucapannya dengan tangan yang mengetuk dagu seolah berfikir.

"GABUNGAN NAMA KITA!" teriak mereka bersamaan membuat Zilette yang berada di pangkuan Zee meloncat lalu berjalan cepat menuju Senja.

Senja tertawa terbahak-bahak mendengar teriakan kedua sahabatnya yang sudah tersadar atas nama anjing yang ia berikan.

"HAHAHAHA, SUMPAH HAHAHA NGAKAK BANGET."

"Kurang ajar ya lo!" teriak mereka lagi lalu berlari mendekati Senja dan memukulinya menggunakan bantal membuat Senja terpingkal-pingkal.

Zilette menggonggong berulang-ulang saat Senja di pukuli membuat Zee dan Violette menoleh ke arahnya lalu berhenti memukuli Senja.

"Gak kreatif lu." sinis Zee.

"Ciri-ciri temen gak ada akhlak ya gini nih." sahut Violette tak kalah sinis.

"Bercanda gue, lucu tau tapinya. Gue tuh bingung mau namain apa yaudah jadinya kepikiran gabungin nama kalian aja, soalnya yang gue inget selama kita temenan kelakuan kalian kan emang kayak, anjing." ucap Senja menjelaskan lalu di akhiri tawaan kencang lagi.

"LU TUH KEK ANJING!" teriak Zee dan Violette lalu mereka kembali bergulat.

...

Zee terbangun dari tidurnya kala merasa lapar sekaligus gerah karena ac kamar mereka yang belum di service dan juga memang cuaca yang akhir-akhir ini sangatlah panas. Ia membuka pakaiannya, dan hanya menyisakan bra dan celan dalam nya saja, lalu turun ke bawah untuk melihat apakah ada makanan tersisa di meja makan dan apakah ada cemilan di kulkas yang bisa ia makan untuk mengganjal isi perut.

"Masak mie aja kali ya? Al, nya lagi tidur juga." gumamnya lalu dengan cepat mengambil mangkuk dan memanaskan air di atas kompor.

Setelah memasak mie dia langsung duduk di ruang tamu seraya menyalakan televisi dengan volume yang tidak besar agar tidak menganggu Al yang sedang tidur dan yang pastinya agar tidak ketahuan oleh Al kalau dia sedang makan mie tengah malam seperti ini.

"Ekhm."

"Mampus." gumamnya saat mie yang masih berada di mulutnya itu lalu dengan cepat memasukkan nya kedalam mulut dan mengunyahnya dengan cepat membuat Al melotot.

"Masih di makan bukannya di muntahin."

"Sayang dong, ini aku masaknya butuh perjuangan."

"Biar gak ketauan?" sarkas Al membuat Zee cengengesan lalu berdiri dari duduknya dan memeluk tubuh Al erat.

"Sorry sayang, janji gak ulangin lagi."

"Harus dapet hukuman buat kamu yang nakal." ujar Al lalu menyentil kening Zee membuat perempuan itu mengaduh kesakitan.

"Apa emang?" tanya Zee penasaran. "Kasih tau aja, tapi jangan yang susah, aku gak akan bisa, biar kamu aja."

"Desah, bisa gak?"

"Stress."

"Kalo, gini? masih, stress?" ucapnya lalu menindih tubuh Zee dan membuka celana dalam itu.

Setelahnya memainkan klitoris perempuan itu membuatnya mendesah tertahan.

"Ah, Al."

...

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang