LA | 29

169K 10.6K 2.4K
                                    

Ketiganya kembali duduk di tribun khusus supoter dari sekolahnya, Sma Pelita. Mereka kembali dengan beberapa minuman dan makanan setelah ribut dengan perempuan itu, tadi. Pertandingan sudah Di mulai, Sma Garuda melawan Sma Merah Putih sekolahnya anak Venus. Dan jika kalian menebak ada Alvaro, maka benar sekali. Kedua musuh bebuyutan itu kini sedang berhadapan.

"Fokus Al. Kita harus fokus, mereka mungkin bakal mainin emosi kita." bisik Bara.

"Iya." kata Al singkat.

"Lo berdua gak usah kepancing." kata Bara kepada Axel dan Darren.

"Gak ada ikan disini, Bar." celetuk Axel.

"Iya Bar, kita kan lagi mau tanding basket bukan mau tanding mancing ikan." sahut Darren.

"Dua bodoh bersatu."

"Serius." ujar Al dengan dingin membuat Axel dan Darren kicep dan langsung mengangguk.

"Iya paham." kata mereka lalu fokus ke depan lagi.

Al maju selangkah diikuti oleh Alvaro, mereka sama-sama kapten disini.

"Hai, long time no see ya." sapanya membuat Al muak.

"Berisik, lo."

"Serem banget sih, kapten."

"Curang sama dengan mati." bisik Al membuat Alvaro merinding lalu menatap Al dengan sinis.

"Lo yang mati." perkataan itu membuat Al tersenyum meremehkan lalu tak lama wasit mendekati mereka.

Dia memberi tahu apa saja peraturan dan lalu menyuruh Al dan Alvaro untuk suit, dan yang menang adalah Al lalu bolanya dikuasai oleh tim nya sekarang. Pertandingan pun dimulai, membuat para suporter terus meneriaki nama sekolah masing-masing.

"SEMANGAT AL!" teriak Zee membuat Al menoleh lalu tersenyum hangat dan mulai fokus pada bola yang di opernya pada teman setimnya.

Zee melihat nama Alvaro lalu ke wajahnya membuat Zee sedikit shock.

Dia kan yang waktu itu nyerang gue sama Al.

"Lo kenapa Zee?" tanya Senja saat melihat perubahan wajah Zee.

"Hah? nggak deh, gakpapa." jawabnya.

"Masa sih? lo bener gakpapa?" tanya Violette pula dan di angguki setuju oleh Senja.

"Nggak kok, santai." ucap Zee meyakinkan.

"Oke deh!" percaya kedua temannya begitu saja.

Di tengah-tengah pertandingan semua orang berteriak kencang begitu pula dengan Zee yang sudah sangat panik gara-gara Al yang tiba-tiba terjatuh dan mendapat cedera.

"Anjing." gumam Al lalu menatap sinis Alvaro yang tengah tersenyum miring.

"KURANG AJAR YA LO!" teriak Axel. "KALO GAK BISA MAIN GAK USAH TANDING LO." teriaknya lagi lalu mencengkram baju Alvaro.

"SENGAJA KAN LO!" teriak Darren pula membuat satu lapangan terasa panas.

"Udah-udah jangan ribut disini, bego." ucap Bara menengahi lalu melepaskan cengkraman Axel pada baju Alvaro.

"Awas aja lo abis ini." kata Bara lalu mendorong bahu Alvaro membuat lelaki itu terkekeh senang.

"Al." lirih Zee lalu turun dari tribun dengan cepat diikuti kedua temannya juga yang merasa cemas.

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang