LA | 24

233K 10.1K 880
                                    

Zee terbangun karena sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya membuatnya beringsut mendekat ke arah Al sembari melepaskan dadanya dari mulut Al lalu masuk ke dalam pelukan Al lebih dalam.

"Sayang ini jam berapa?" tanya Zee seraya memeluk leher Al dengan erat. Al yang mendengar suara Zee samar-samar hanya berdeham sembari memeluk tubuh Zee dengan erat dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Zee. "Sayaaang ih." rengek Zee kembali membuat Al membuka matanya dengan terpaksa lalu menatap Zee.

"Kenapa?" tanyanya.

"Jam." katanya lagi membuat Al mengangguk lalu menolehkan kepalanya ke arah nakas.

"Delapan." jawabnya santai membuat Zee loncat dari tempat tidur, hal itu membuat Al kaget.

"Awww!" teriak Zee setelahnya membuat Al panik lalu menggiring tubuh Zee kembali ke atas tempat tidur.

"Lo sih, pasti sakit, kan. Malah loncat aja." ucap Al membuat Zee berkata maaf. "Sakit banget, ya?"

"Sakit." jawabnya dengan cemberut membuat kesan lucu di mata Al membuatnya gemas lalu mencium bibir itu kilat. "DASAR MODUS!" kesal Zee dan hanya di balas tawaan oleh Al.

"Kenapa loncat?"

"Ini jam delapan dan hari ini, hari senin Al sayang, gantengku!" gemas Zee membuat Al kaget lalu melihat handphonenya dan melihat hari disana. Ternyata betul, hari ini hari senin dan ia tak menyadari hal itu.

"Yaudah absen sekali-kali. Mau mandi?"

"Ish! yaudah deh iya, ayo mandi tapinya gendong, sakit itu gue masih."

"Gara-gara lo gempur semaleman."

"Iya, lo juga keenakan tuh."

...

Senja dan Violette setelah selesai jam pelajaran pertama tadi menghubungi Zee ternyata dia izin karena kesiangan bangun, mereka berdua mendengus saja, bukannya kabarin ye mau bangun siang biar tiga-tiganya gak masuk sekolahnya kompak.

"Bisa-bisanya tuh bocah ye." kesal Violette sembari mengaduk-aduk jus alpukatnya.

"Firasat gue abis main nih, biasalah!" kata Senja membuat Violette terkekeh.

"Bener juga lu, eh by the way gue balik ini di jemput doi gue itu." katanya membuat Senja membelalak kan matanya kaget.

"Demi apa? siapa sih namanya, lu rahasiaan males gue." sinis Senja.

"Namanya itu, Galen." bisik Violette membuat Senja mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sekolah mana?"

"Sma 69. Negeri dia." jawab Violette lagi.

"Oh gitu, lu udah suka dia?" tanya Senja serius.

"Ya, gitu deh, dia baik, ganteng pula, terpesona gua."

"Lo udah gituan ya sama dia?"

"Ish lu mah, belom ya."

"Masa sih?" goda Senja membuat Violette menabok lengan itu keras.

"Anak ngen— dorse lu. Belom aja maksudnya HAHAHA."

"Stress, lo." kekeh Senja pula.

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang