LA | 15

266K 12.3K 609
                                    

Zee melangkahkan kakinya memasuki kelas, disana ada Senja yang tertidur dan Violette yang sedang bermain ponsel. Zee sedikit berlari ke tempat duduknya lalu mendaratkan bokongnya di kursi dan menegur Violette untuk menanyakan keadaan Senja yang sangat diam.

"Dia kenapa?" tanya Zee pada Violette.

"Semalem dia ke Sky Garden, lagi. Abis main sama kak Bara!" ucap Violette dengan nada yang di kecilkan.

"Hah! sumpah demi apa?" tanya Zee dengan mata melotot kaget.

"Tanya aja sendiri, gue juga belum di ceritain full, baru segitu doang."

"Lo ikut?" tanya Zee membuat Violette mengangguk.

"Tapi gue ninggalin dia duluan di dance floor gara-gara udah dapet cowok ganteng, anak sma sebelah, dan kayaknya kita lagi pdktan." jawab Violette seraya tersenyum cerah.

"Aduh temen-temen gue, udah pada punya doi semua, btw gue mau cerita juga ke kalian." ucap Zee lagi dengan senyum senangnya.

"Bangun woi Senja!" teriak Violette nyaring membuat Senja langsung menegakkan badannya.

"Iya kenapa, ada apa?!" teriak Senja dengan panik seraya menoleh ke kiri dan kanan nya.

Tawaan mereka berdua lepas begitu saja saat melihat wajah Senja yang panik. Senja berdecak kesal lalu memukul lengan kedua temannya bergantian.

"Resek banget lo pada, ye." kesal Senja seraya memijat pelipisnya.

"Ceritain cepet, entar gue juga mau cerita." ucap Zee dengan raut wajah seriusnya.

"G-gue, gue anu, itu— gue di masukin kak Bara." ucap Senja tergagap membuat kedua temannya melotot kaget.

"SENJA ANJING!" teriak mereka membuat Senja tambah menunduk dalam.

"Kita sama-sama mabuk semalem, kita sama-sama kelepasan, gue gak sengaja sumpah." ucap Senja dengan pelan.

"Ja, gak pake pengaman gila." ucap Violette tak habis pikir.

"Keluarin di dalem apa luar?" tanya Zee membuat Senja menatap Zee dengan cepat.

"Gue gak tau." ucap Senja dengan nada melemah. "Terus subuhnya gue bangun, dia bangun, dia minta maaf sama gue karena udah lancang ambil keperawanan gue, gue gak bisa apa-apa sih, nyesel juga gak ada guna? gue cuma bilang gakpapa dan sedikit nangis tadi. Katanya kalo ada apa-apa hubungin dia aja, dia bakal tanggung jawab gitu. Terus, rasanya kak Bara enak banget anjrit."

"Bangsat, ini dia ciri-ciri anak bangsat." ucap Zee lalu memukuli lengan Senja dengan ganas. "Emang bener-bener ya, bisa-bisanya masih ngomong begitu lagi."

"Gak abis pikir gua sama lu, kalo jadi gimana?"

"Terus gue harus gimana?" tanya Senja.

"Ya minta kepastian lah sama kak Bara, gue yakin dia udah suka sama lu tapi dia belum berani nyatain perasaannya, mana lagi habis accident kayak gini, dia pasti ngerasanya gimana, terus dia juga mungkin berfikir lu marah." jelas Zee panjang dan di angguki oleh Violette.

"Bener kata Zee." ujar Violette membuat Senja mengangguk-anggukkan kepalanya.

"By the way, gue balik ini di jemput sama kak Bara." katanya membuat kedua temannya ini terbelalak kaget.

"Wow! apa gue bilang." ucap Zee membuat Senja tersenyum malu.

"Pokoknya pepet ampe dapet lah." timpal Violette.

"Pasti!" seru Senja dengan semangat empat lima.

"Inget, kalo main sekali lagi pake pengaman lu." goda Zee membuat wajah Senja memerah bak kepiting rebus.

"Iya lu, keluar dalem lagi hamidun lu, mampus!" sahut Violette seraya menoyor pelan kepala Senja.

"Amit-amit sumpah. Udah ah lo berdua! bisanya godain gue terus aja, malu nih gue." ucap Senja dengan wajah cemberutnya.

"Bisa malu juga lo kadal." ucap Violette lalu tertawa keras diikuti Zee pula.

"Terus Zee, lo mau cerita apa tadi?" tanya Senja membuat Violette teringat pula lalu mengangguk ke arah Zee.

"Gue udah jadian sama Al." jawab Zee dengan senyum lebar mampu membuat kedua temannya menggebrak meja dengan keras.

"AAA SELAMAT ZEE!" teriak mereka lalu memeluk Zee dengan kencang.

"SESAK GUE BEGO!" teriak Zee lalu mendorong mereka agar menjauh.

"Peje peje peje peje." ucap keduanya dengan tangan mengadah ke depan wajah Zee.

"Minta Al lah, entar gue bilangin sama dia."

"Gimana kalo lu traktir kita aja, kayak pergi kemana gitu pas weekend. Ajak temen kak Al juga." saran Senja membuat Zee berfikir.

"Iya Zee bener tuh, entar lo calling kita aja mau kemana nya." sahut Violette pula.

"Iya deh, entar gue bilang dulu, nanti gue kabarin kalian lagi."

"OKE SIP!"

...

Setelah selesai mengganti pakaian tadi, Zee dan Al duduk di sofa ruang tamu. Al sedang menyalakan televisi nya untuk menonton netflix disana. Zee sibuk menyusun cemilan di atas meja dan di sekitaran tubuhnya.

"Mau nonton apa?" tanya Al membuat Zee mendongak.

"Apa aja deh." balas Zee membuat Al mengangguk lalu mencari film bergendre horor disana.

"Al, tadi kan gue cerita sama temen gue kalo udah jadian sama lo, terus mereka minta pajak jadian gitu." jelas Zee membuat Al mengangguk lalu merangkul bahu Zee dan ikut bersandar di sofa.

"Terus?"

"Katanya mereka mau di traktir gitu, kek jalan kemana gitu pas weekend sekalian ajak temen lo juga."

"Kemana?"

"Makanya gue bingung, terserah kemana aja."

"Pantai? apa club?" tanya membuat Zee berfikir. "Lo kan gak boleh ke club dulu, kita ke pantai aja. Sama main atv kek, seru tuh."

"Boleh juga, sekali-kali bersama alam."

"Bersama alam, gak tuh."

"Hm, Al." panggil Zee membuat Al menoleh lalu berdeham singkat. "Lo tau kejadian kak Bara semalem?" tanya Zee hati-hati membuat Al mempause film nya.

"Iya, dia cerita tadi."

"Sebenernya kak Bara udah suka belum sih sama Senja?" tanya Zee penasaran membuat Al mengangkat bahunya acuh. "Gue serius." ucap Zee membuat Al terkekeh.

"Udah." jawab Al dengan kalem.

"Demi apa! terus kenapa gak di tembak Senja nya? kasian tau anak orang di gantungin gitu, terus sejak kapan kak Bara udah suka sama Senja?"

"Bawel." ucap Al dengan datar membuat Zee menyengir kuda. "Gak tau pasti. Tungguin aja." lanjutnya.

"Iya sih."

...

Love in Apartment [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang