35. Cemburu Dan Prasangka

1.4K 228 21
                                    










Duduk memandangi langit yang menggelap, dengan guratan lelah diwajahnya, Taehyung kembali menurunkan pandangan guna menatap foto ditangannya. Perasaannya cemas, setelah kemarin ia mendapat kunjungan dari orang yang tidak terduga.

Taehyung selalu menolak tiap keluarganya datang berkunjung. Dengan alasan sedang berolahraga, ia selalu membuat keluarganya pulang dengan kekecewaan. Selain ingin benar-benar menenangkan diri, ia juga tidak siap melihat Mamanya menangis karena rindu. Terutama, ia tidak ingin bertemu Marco.

Siapa yang bisa memastikan jika obrolan Marco akan menyenangkan? Bagaimana jika Marco membicarakan tentang Rose dan sesuatu yang menyakiti hatinya. Rose sudah memiliki lelaki lain contohnya.

Namun, orang tidak terduga yang mendatanginya jauh-jauh hingga mengudara, membuat Taehyung terpaksa menemuinya. Akhinya, ia benar-benar kecewa pada kenyataan. Harusnya, ia memang menutup diri saja, daripada harus berakhir galau macam ini.

"Cie yang kemarin dijengukin camer ..."

Taehyung terkesiap begitu mendengar teguran itu. Menggeleng, ia segera memasukkan selembar foto yang sedari tadi ditatapnya kedalam kantung alat mandi.

"Liatin cewek lo lagi? Haha dasar bucin." Tambah lelaki itu.

Kini Taehyung terkekeh malu, sudah manjadi rahasia umum memang, jika dirinya selalu duduk di dekat tempat mandi jika memiliki jeda istirahat. Kegiatannya hanya dua hal jika sedang senggang. Pertama, mengirim surat untuk Rose, yang sampai kini belum pernah mendapat balasan. Namun, ia tidak pernah absen mengirimnya tiap minggu. Intinya, selama pihak sekolah mengizinkan pengiriman surat, maka surat yang akan Taehyung kirim adalah surat untuk Rose. Kedua, memandangi foto Rose yang dulu sempat ia curi dari kamar Rose.

Ia sempat menjadi bahan ledekan, julukan lelaki bucin melekat didirinya. Tapi, mana ia peduli, nyatanya ia memang mencintai Rose, masih sampai sekarang—walau nyatanya mereka tidak terikat pada status apapun. Padahal, sudah berbulan-bulan ia tidak melihat bagaimana rupa dari wanita galak serupa singa itu.

"Jadi, liburan bulan depan lo mau ketemu si Mawar?"

Mawar, hampir semua teman asrama Taehyung menjuluki Rose dengan panggilam Mawar. Katanya, karena bibir Rose yang merekah dan namanya yang serupa dengan Mawar. Awalnya Taehyung kesal, Rose mendapat banyak fans baru yang benar-benar menggandrungi tanpa bertemu. Bisa dibilang, Rose adalah primadona, bahkan satu-satunya foto Rose yang ia miliki sudah lecek, karena diperebutkan oleh teman asrama yang beringasan.

Tapi tidak dengan Nando, lelaki yang tidur di ranjang bagian atas dari kamar mereka itu, sudah memiliki kekasih, sehingga bukan Rose yang diinginkannya.

"Harapannya sih gitu, semoga dia pulang pas Abang nikahan." Gumam Taehyung lalu bangkit dari duduknya dan menepuk pantatnya yang kotor.

"Gue datang ke nikahan abang lo ya? Pengen lihat Mawar secara langsung." Cengir Nando.

Mendengar itu, Taehyung melotot panik. Nando adalah lelaki yang lumayan tampan, jujur saja ia khawatir jika memiliki saingan lain untuk memperjuangkan Rose.

"Sumpah muka lo, Tae!" Gelak Nando, seraya memiting leher Taehyung.

Taehyung menggeliat kesal, tanggapannya yang serius untuk bercandaan Nando yang tidak lucu, membuatnya semakin kesal saja. Diraih tempat alat mandinya beserta handuk abu berbordir namanya. Namun, foto yang sedar tadi ia tatap tarjatuh, dan tatapan keduanya tertuju pada foto itu.

"Loh? Bukannya itu ..."

Ucapan Nando tak terselesaikan, Taehyung segera meraih foto itu dan disisipkan kedalam kantung seragamnya.

Pentagon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang