03. Dugem

3.7K 429 72
                                    






"Mau kemana lo?"

Pertanyaan Rose mencegah Ally yang hendak menuruni tangga. Wanita berparas Ayu itu hanya menoleh sejenak, sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

"Kerumah Jungkook, dia ga—"

Segera saja Rose berlari menuruni tangga, bahkan mendahului Ally dengan berlarian kecil. Saat ini sudah malam—walau masih pukul 8—namun perkataan Alli yang akan kerumah Jungkook, membuat Rose seketika semringah, apa Jungkook tak jadi pergi ke Bandung?

Namun langkah Rose terhenti dan badannya terdorong mundur saat kerah bajunya ditarik paksa ke belakang.

"Mau kemana heh? Itu tupperware mama dicuci dulu!"

Rose memberontak dari kekangan sang papa, dengan cengkeraman kencang dikerah bajunya, ia hanya bisa merengek macam ikan tertangkap jaring. Matanya menangkap arah tunjuk sang papa, di atas meja makan teronggok tupperware ungu milik mama. Sial! Ally memang tak punya akhlaq, sudah makanan Jungkook diambil alih, bahkan mencuci wadahnya pun enggan.

Merasa Ally yang semakin mendekat, Rose segara meloloskan kedua lengannya dari baju lengan pendeknya. Beruntung baju itu kedodoran, sehingga Rose bisa meloloskan diri dengan mudah.

Badannya yang ramping dan kaos kedodorannya, berhasil membuat Rose menelusup keluar dari baju itu, hebat bukan?

"Heh! Mau kemana kamu dek!!!!"

Hanya dengan tanktop hitamnya dan hot pants, Rose berlari tanpa menoleh ke belakang. Tepat setelah sampai di depan rumah Jungkook, segera saja ia menggedor-gedor rumah itu. Setidaknya ia cukup aman, karena sudah menggembok pintu gerbang rumah Jungkook, sehingga Ally tak bisa menyusulnya.

"Kak bukain!!!"

Saat pintu rumah Jungkook terbuka, segera saja ia menerobos masuk dan menutup pintu itu. Menguncinya dan kunci itu disesapkan pada kantung hot pantsnya.

"Lo ngapain sih kesetanan begini?"

Rose menetralkan nafasnya yang terenggah, menyandarkan punggung di pintu, dan mengangkat tangannya meminta waktu untuk bernafas. Setelah dirasa bisa bernafas normal, barulah Rose mengacungkan ibu jarinya.

"Kakak nggak jadi pergi ke Bandung?"

"Jadi, udah pulang," jawab Jungkook seraya melangkah masuk ke dalam rumahnya.

Tentu saja Rose mengikutinya, ia bahkan ikut naik kelantai dua, mengikuti masuk kekamar Jungkook. Keluarga Jungkook dan Rose memang sudah sangat dekat, bahkan Ally dan Rose sudah biasa wira-wiri dirumah mewah itu. Masuk ke dalam kamar Jungkook bukanlah hal canggung lagi, dulu bahkan ketiganya sering tidur bersama. Saat masih kanak-kanak tentunya, jika sudah dewasa, tentu saja akan berbahaya.

"Gue minta Ally ke sini, kok lo yang datang?"

Rose memutarkan kedua bola matanya, duduk diranjang Jungkook dan memandangi punggung lebar itu yang sedang sibuk bermain game online. Tiba-tiba terbesit ucapan Mika, Rose menggigit bibir bawahnya dengan kedua tangan mengepal erat. Ditatapnya penampilannya saat ini, bukankah ia terlihat sexy dengan pakaian yang sangat minim ini? Tapi mengapa Jungkook seakan tak tertarik sama sekali? Rose menghela nafas frustasi.

"Aku nggak suka kak Jungkook berduaan sama Ally!"

Jungkook terkekeh pelan, dengan jemari yang masih sibuk memainkan gamenya.

"Jelas! Lo pinginnya kita yang berduaan kan?"

Rose memilih diam, membuat Jungkook yang penasaran menolehkan kepalanya menatap Rose. Gadis itu hanya diam, dengan menggigit bibir bawahnya risau. Perlahan Rose bangkit dan mendekat, membuat Jungkook menaikkan satu alisnya binggung.

Pentagon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang