👆 Buat kalian yg nggak percaya kalau perut Taehyung buncit, tuhhh diatas tuh perut tae 😂, sorry ya perutnya bukan roti sobek, tp donat gula halus ☺️Sorry kalau ada typo, jariku gede-gede 🤭
======================================
Rose melirik sebal sosok Taehyung yang terus bersenandung disampingnya, mencoba menarik nada tinggi namun crack diujungnya. Tergelaklah Rose hingga memukul-mukul pahanya yang terlapisi celana jins panjangnya. Sialan, memang ketika bersama Taehyung, sangat mudah naik darah, namun mudah juga turunnya. Setelah kesal karena sepanjang jalan Taehyung terus menceramahi agar tak usah pergi menyusul Ally dan Jungkook. Rose dibuat terpingkal karena suara husky Taehyung yang crack dan sember.
"Itu teguran buat lo, udah diem aja, suara lo aja nolak buat keluar." Ejek Rose sensi.
Bukannya kesal, Taehyung malah mencolekkan telunjuknya pada dagu Rose. Seakan sedang mencolek selai di dalam botol, dan dengan kasar ditepis oleh Rose.
"Sok-sokan nggak peduli, padahal dari tadi lo menghayati sama suara gue kan? Kan? Kan?"
Baru saja Rose menggeleng dan berniat mencela Taehyung yang kelewat percaya diri, tiba-tiba Taehyung memekik kencang.
"Asap apaan tuh?"
Rose sontak ikut menoleh, dan di depan matanya, dari balik kap mobil depan, mengepul asap gelap dan perlahan mobil yang keduanya kendarai berhenti mendadak. Keduanya saling tatap dengan mata yang membola, berkali-kali Taehyung mematikan dan menyalakan mobilnya, namun tak ada respon. Mesin mobil itu benar-benar tidak menyala.
"Tae??"
"Anjir, mogok nih roman-romannya."
Rose menggelapar macam ikan keluar dari kolam, merengek kesal karena ucapan Taehyung. Sial sekali nasibnya, niat hati akan memergoki dan menahan perbuatan macam-macam antara Ally dan Jungkook, mengapa malah mogok ditengah perjalanan?
Melihat sosok Taehyung yang keluar memeriksa mesin mobil, Rose memilih mencoba menghubungi Ally dan Jungkook. Otak cerdiknya langsung bekerja dengan kencangnya walau sedang dirundung masalah. Alasan ini malah bagus untuk membuat dua mangsanya datang. Namun, berkali-kali mencoba menghubungi keduanya, sama sekali tidak menyangkut sedetikpun.
Merasa kesal dan emosi, Rose memilih turun, ikut berdiri disamping Taehyung yang sedang berdiri mengusap dagunya dengan wajah serius.
"Gimana? Bisa diperbaiki cepat nggak?"
"Gue nggak tau perbengkelan." Renges Taehyung tanpa dosa.
Naik lagi darah Rose sampai ke ubun-ubun, dipukulnya lengan Taehyung yang sebenarnya tak salah apa-apa, mobil mogok juga bukan salahnya kan? Tapi karena hanya ada Taehyung yang bisa di amuk, Rose mengamuk saja pada lelaki itu. Setelah mendengar teriakan kesakitan Taehyung, Rose melayangkan pukulan terakhir dengan diiringi teriakan kesal.
"Nyebelin!!!!" Setelahnya menghirup dalam-dalam oksigen yang mulai hilang diparu-parunya.
Bisa cepat tua dia, karena marah-marah terus! Tapi sialnya kenapa hidupnya tak pernah layak sih? Ada saja masalah yang memaksa membuatnya marah. Lagipula, mengapa ini mobil mewah bisa mogok sih? Percuma harganya mahal, tapi tidak tahan banting!
Tarik ... hembuskan.
Tarik ... hembuskan.
Tarik ...
"Gue udah hubungi orang bengkel, tapi kejauhan mereka nggak bisa nyamperin. Akirnya gue panggil derek."
Hah?!!! Derek?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pentagon ✔
Fanfiction⚠️ Konten Dewasa "Aku cinta kak Jungkook!" "Tapi aku cinta Alice." Lagi-lagi di tolak, lagi-lagi disakiti, dan lagi-lagi Alice. Dua tahun mencintai Jungkook sepertinya bukan benteng yang kuat untuk meluluhkan hati sang tetangga. Ungkapan cinta yang...