Berkat kegiatan gila yang untuk pertama kalinya Rose alami dengan Jungkook, Rose menjauhkan diri dari lelaki yang dicintainya mati-matian itu. Ia memang menyukai Jungkook, terlebih menatap senyuman Jungkook yang selalu membuat Rose berdebar. Senyuman yang langka untuk ia terima.
Tapi, senyuman Jungkook pagi itu terasa berbeda. Jungkook tersenyum puas, namun terasa menginjak-injak hati Rose. Ia malu, terlebih saat mengingat wajah Jungkook yang menggerang berkat sentuhan Rose. Ini gila!
Lagi-lagi Rose menggeleng, melirik jam tangannya yang sudah hampir pukul 7, namun belum juga ada tanda-tanda kedatangan Taehyung untuk menjemputnya. Ke mana lelaki itu? Rose bertekat akan memberinya pelajaran atas kelancangannya membuat Rose menunggu 15 menit lamanya.
Suara klakson membuat Rose mendecak kesal lalu keluar rumah, ia sudah menyiapkan tampang singanya saat Taehyung kembali mengkalson dan menurunkan kaca mobilnya. Namun amarah Rose lebur saat didepan rumahnya, sosok Jungkook berdiri di depan mobilnya.
Keduanya saling pandang dalam diam, namun perasaan mengintimidasi membuat Rose memutuskan pandangannya dan bergegas masuk ke dalam mobil. Rose meremas tangannya, dengan mengiggit bibir bawahnya resah. Ada apa dengan dirinya? Mengapa ia merasa tak seleluasa dulu.
Jika dulu Rose bebas melampiaskan perasaannya pada Jungkook, kini Rose merasa seperti terikat. Padahal ikatan keduanya sangat kuat untuk Rose bisa menunjukkan cintanya pada Jungkook, tapi mengapa?
"Kalau dia semakin jauh, inget ada gue yang terus mendekat. Jadi lari aja ke gue, kapanpun."
Rose tersenyum tipis mengangguk lalu melirik kearah mobil Jungkook, mobil itu melaju pergi dengan sangat kencang. Membuat Rose menatapnya dengan resah, ia tak tahu harus bagaimana.
"Udah beb, fokus aja sama try out, belajar nggak lo?" Kekeh Taehyung.
Mendecak kesal, Rose menepuk lengan Taehyung dan menunjuk depan.
"Ngemeng mulu, ayok jalan!"
"Siap ndoro ratu."
Benar kata Taehyung, lebih baik Rose fokus untuk try out yang sebentar lagi akan terlaksana. Kelulusan menggunakan kepintaran, bukan cinta!
Mobil yang mereka kendarai terparkir rapi di parkiran khusus siswa. Sebenernya tidak diperbolehkan membawa mobil ke sekolah, apalagi mobil mewah macam punya Taehyung. Tapi karena Papa Taehyung tajir melintir, apa sih yang tidak bisa di bisakan?
"Tunggu!" Taehyung menahan lengan Rose begitu ia hendak turun dari mobil. Baru saja mobil berhenti, Rose sudah langsung mau keluar saja.
Dengan wajah penuh tanya, Rose memicing kesal, terlebih wajah Taehyung saat ini terlihat mupeng dengan tersenyum-senyum geli. Muka-muka ngeselin!
"Mintak cium." Lirihnya.
Rose tahu jika julukan Taehyung adalah lelaki cabul dan kang kardus. Cabulnya sih selalu guyonan sama temen lakinya, sebenarnya Taehyung termasuk anak nakal. Bahkan dulu Taehyung suka merundung anak lelaki yang cupu, begitulah nakalnya sama lelaki, kalau sama cewe sama sekali tak berani, itu menurut gosip disekolah.
Yang di sukai only neng Rose seorang, wanita lain yang mengelilinya sama sekali tidak dilirik. Tapi Rose tak habis pikir, lelaki itu meminta cium saat keduanya sedang di parkiran sekolah? Waras tidak itu taek ayam?
"Sinting lo! Ini sekolah goblok!"
Taehyung mencebik hingga bibirnya manyun sampai 5 centi, mengangkat ibu jari dan telunjuknya untuk mencubit udara.
"Dikit....... aja, ya, ya, kangen." Ucapnya seraya memanyunkan bibir macam mulut kelinci saat mengendus dan mengunyah makanan.
Dipukulah bibir Taehyung karena geli, tapi karena gemas dengan reaksi kecewa Taehyung, akhirnya Rose mengecupnya sesaat. Setidaknya Taehyung yang selalu menghiburnya saat Rose sedih karena Jungkook. Hadiah ciuman sih kecil untuk Rose, toh hanya ciuman. Sebenarnya Rose pun tidak paham, dulu Taehyung dianggap najis yang tak boleh tersentuh, tapi mengapa sekarang ia luluh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pentagon ✔
Fanfiction⚠️ Konten Dewasa "Aku cinta kak Jungkook!" "Tapi aku cinta Alice." Lagi-lagi di tolak, lagi-lagi disakiti, dan lagi-lagi Alice. Dua tahun mencintai Jungkook sepertinya bukan benteng yang kuat untuk meluluhkan hati sang tetangga. Ungkapan cinta yang...