21. Sisa Rasa?

2.4K 342 97
                                    


Misi, lakik aku mau lewat 🥰
Awas ya jangan naksir, udah aku stampel milik aku seorang 🤭🤭 emang enak banget ngehalu tuh kwkwkwkwk
Dimulmet cast Christian ya, seksoy tamvan imut jadi satu 🥵 sebelas dua belas sama Jk sih menurutku 

Sorry kalau ada typo, jariku gede-gede 🤭

======================================

Rose menutup laptopnya dengan helaan lega, sisa air mata masih menggenang dengan bonus ingus yang kini begitu menganggu. Baru saja ia selesai bertemu tatap melalui skype dengan Mika, Rose menumpahkan segala kekecewaannya pada Alin, dan luar biasanya bahkan Mika tidak terkejut akan fakta jika Alin penyuka sesama. Ternyata Mika sudah mengetahui sejak lama jika Alin menyimpan rasa pada Rose. Antara Rose tak pandai menafsirkan gerik tubuh Alin, atau Alin terlalu pintar menyembunyikan perasaannya. Yang pasti, Mika menyadari, namun memilih diam untuk kelangsungan persahabatan ketiganya.

Rasanya kecewa, ia hanya memiliki dua sahabat saja, namun harus terpecah karena perkara konyol yang tidak masuk akal. Bodohnya, Rose bahkan hampir saja terhanyut dan terjerumus pada lubang yang salah. Jika sudah seperti ini, apa Rose masih bisa memiliki sahabat lagi? Tidak sahabat, tidak lelaki, mengapa tidak ada yang cocok dengan Rose?

Mengenai obrolannya dengan Mika, wanita itu sedikit menceritakan tentang Taehyung. Walau ia menolak untuk mendengar, namun Mika terus menceritakannya. Padahal Rose berpura-pura menutup kedua telinga, tapi ia masih mendengar semuanya. Taehyung mendaftar masuk menjadi taruna, ia memilih sekolah lanjutan di Akademi Angkatan Laut. Alasannya sih katanya karena Rose telah pergi jauh, serta ia kecewa pada dirinya sendiri dan mau merubah sikap melalui pelatihan dasar militer yang ketat.

Sebenarnya khawatir, Taehyung selalu baik padanya walau dengan cara yang salah. Namun jika lelaki itu berubah untuk kebaikan, itu hal yang baik kan? Toh saat ini Rose mulai menikmati hidupnya, perlahan ia mulai membaik.

Rose melangkah menuju jendela kamar yang ditempatinya, beruntung ia bisa bertemu Chris, lelaki asing yang anehnya sangat baik. Jujur, Rose tak menyangka jika di dunia yang kejam ini masih ada manusia baik. Ada rasa khawatir, bagaimana jika ternyata Chris memiliki niat terselubung seperti yang lainnya? Memeluk diri dan mengusap kedua lengannya, jantung Rose mendadak terpacu.

Untuk apa ia khawatir? Jika Chris memiliki niat terselubung padanya, apa yang ia takutkan? Ia bahkan tak suci lagi, kehilangan kegadisan yang harusnya ia jaga dengan baik. Bukankah artinya ia sudah tak berharga lagi? Karena kegadisan adalah harga tertinggi untuk seorang wanita.

Tapi, bukankah dulu Rose sempat ingin memberikannya cuma-cuma?

Dipijat pangkal hidungnya guna membuyarkan pikiran bodoh yang belakangan masih terus-terusan muncul. Saat matanya menatap keluar jendela, Rose menghela nafas kesal. Semua karena suv merah yang masih saja terus disana, dipekarangan rumah Chris. Rose heran, apa nantinya Jungkook juga akan memasang tenda? Konyol.

Sepertinya tak bisa terus dibiarkan, jika ia terus diam, bisa-bisa Jungkook benar-benar akan memasang tenda dipekarangan rumah Chris, memalukan!

Rose memicing saat menatap sosok Jungkook keluar dari mobilnya. Menoleh kesana-kemari lalu berjalan mendekat kearah rumah Chris. Mendadak Rose panik, Chris baru saja pergi untuk bertemu kawannya, tentu saja Rose tak akan mengganggu dengan mengikutinya. Kedatangan Jungkook adalah ketakutan yang kini membuat Rose menggigit kuku jarinya.

Ia menjadi awas saat mendengar suara ketukan pintu, mengapa suasananya menjadi mencekam seperti di film horor? Rasanya Rose ingin menjerit karena ketukan kedua kalinya. Sial, dia hanya Jungkook, tapi Rose seketakutan ini? Bukankahy8iu harusnya ia mengamuk, atau menendang selangkangan sialan itu saja? Masa depannya sudah rusak, setidaknya masa depan lelaki itu juga sama nasibnya.

Pentagon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang