13. Video

3.2K 353 84
                                    




Waktu berlalu kian cepat, namun bagi Rose kesunyian ini membuat hati dan waktu berjalan terasa sangat lambat. Ia membenci malam, karena saat malam tiba sebuah pesan permintaan maaf akan muncul dan membuatnya goyah.

Kecewa? Katakan saja begitu.

Ia kecewa mengetahui fakta lain dari kejahatan kakak perempuannya. Selepas truth or dare penuh ketegangan itu, Jungkook pingsan. Namun Rose tersenyum senang saat Jungkook melirihkan namanya dalam ketidaksadarannya. Entah apa maksudnya, namun Rose mempercayai jika namanya hadir dalam pikiran Jungkook. Setidaknya dalam satu dua sel otak Jungkook, terdapat nama Rose disana.

Namun, fakta dimana Ally sedang menjodohkan Jungkook dengan salah satu wanita pemilik Pabrik susu besar membuat Rose kecewa. Ia marah, muak dan kesal pada Ally, wanita itu mengetahui dengan pasti jika Rose mencintai Jungkook, lalu mengapa tega melakukan itu?

Rose membuka kunci ponselnya, menatap lagi sebuah pesan baru berisi permintaan maaf Ally. Sudah lebih dari seminggu Ally meminta maaf, namun Rose sama sekali tidak menanggapi. Selain sedang fokus menjalankan try out kloter terakhir, Rose juga kesal pada Ally yang lancang.

Pertama, lancang menyakiti Jungkook, padahal mati-matian Rose mencintai Jungkook, tapi dengan mudah Ally menolak Jungkook dengan kasar! Apa ucapan lembut sangat susah dilontarkan? Kedua, bagaimana bisa Ally memaksa mengenalkan Jungkook dengan pemilik pabrik susu besar? Kurang ajar sekali! Bisa jadi pabrik susu besar yang di maksud adalah pabrik yang duduk dipangkuan Jungkook saat itu?

Sialan!

"Woy! Yok cabut, lo gigitin pensil sampai penyok gitu." Mika datang dengan memukul lengan Rose kencang, suara tepukannya terdengar nyaring.

Sadar dari lamunan penuh bara api dengan kaget, Rose menjauhkan pensilnya untuk ditatap seksama. Pensilnya macam milik anak SD yang katrok karna baru saja memiliki pensil, digigiti tanpa sadar. Begitupun ia.

Rose mengemasi perlengkapan tulisnya, baru saja mereka menyelesaikan try out, dan inilah saatnya Rose sedikit mengistirahatkan otak unyu-nya yang kelelahan. Namun suara getaran ponsel milik Mika, bersamaan dengan siswa lain seluruh kelas yang serempak menatap ponsel, membuat Rose penasaran.

"Beb, lo ... ini lo kan?"

"Hah? Iya ini gue, lo nggak bisa lihat wajah secantik bidadari gini?"

Mika mendecak kesal, menatap Rose geram lalu membalik ponselnya untuk menghadap Rose.

"Ini lo sama Tae kan?"

Mata Rose membelalak, dihadapannya sebuah video terputar dengan suara iringan lagu sebagai back song. Video disana menampilkan slide show dimana berisi foto dirinya dan Taehyung yang berciuman. Banyak macam, diputar berulang dan semua diambil saat keduanya didalam mobil. Jelas saja! Karena mereka tak pernah berciuman dikamar. Tapi yang aneh, ada beberapa angle foto seakan berasal dari dalam mobil, seakan kamera memang disiapkan disana.

Lalu apa ini perbuatan Taehyung? Karena jelas-jelas mobil yang berada pada foto itu adalah mobil Taehyung. Mobil siapa lagi? Rose bahkan masih ingat dengan ciuman remeh itu. Namun bukan hanya ciuman, terdapat video foreplay yang diblur, hanya menampilkan wajah Taehyung dan Rose sebagai lakonnya.

Rose menatap Mika dengan mata kesal dan penuh dendam. Pasalnya pada akhir video, terdapat tulisan yang sangat terasa menginjak-injak harga diri Rose.

'Si tampan Taehyung dan budak nafsunya. Atau, si lugu Taehyung dengan pelacur?'

Balum sempat Rose berdiri, sosok Taehyung masuk ke dalam kelas dengan nafas terengah. Sepertinya lelaki itu barlari untuk menuju kelas, dan setibanya Taehyung di kelas, semua pasang mata menatap keduanya bergantian. Seakan menghakimi lakon dalam video yang begitu memalukan. Jelas memalukan, karena video itu diunggah pada website sekolah, dan link itu disebarkan kedalam group chat kelas Rose. Bukankah bisa saja seluruh sekolahan akan tahu?

Pentagon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang