Selamat tinggal untuk malaikat tak bersayap, kamu sudah melakukan yang terbaik.
***
Hari telah berlalu, tidak sama sekali Senio meninggalkan Joey, semakin jauh Senio melangkah semakin takut ia kehilangan. Joey baginya bukan hanya sebagai pasangan, melainkan sesuatu yang harus ia hargai kehadirannya, berikannya perhatian lebih dan selalu berada di sisinya, bagai sebuah berlian termahal yang lengah sedikit ia akan kehilangan itu semua.
Terkadang Senio akan merasa menjadi orang yang paling tidak berguna ketika Joey kembali harus merasa kesakitan. Satu bulan berlalu, selama itu juga tidak hanya sekali atau dua kali Joey harus menahan sakit yang di deritanya.
Ini hari ke sepuluh Joey sudah berada di rumah sakit, menjalani berbagai pengobatan dan saat itu juga Senio akan selalu berada di sisinya, menghibur dan memberikan banyak sekali dukungan serta kata-kata manis.
"Kamu mau sesuatu?" Joey menolak
Wajah pucatnya masih sama, hanya saja sekarang berat badannya nyaris berkurang banyak, bibirnya yang memutih itu tersenyum setiap kali Senio memberikan sebuah lelucon penghibur.
Sakit, tentu saja, Senio terkadang tidak mampu untuk menampung air matanya ketika melihat wajah pucat itu terlelap dengan begitu terlihat nyaman, nafasnya yang teratur, serta tidur yang begitu panjang. Semakin teriris amat dalam ketika harus membayangkan bagaimana sakitnya Joey menahan semua yang ia rasakan selama ini.
Penyesalan itu masih ada, membekas dan membuat Senio merenungi perbuatannya selalu.
"Senio..,"
"Kenapa hm?"
"Aku bosen," Senio mengernyit kemudian membawa tangan Joey ke dalam genggamannya.
"Mau nonton sesuatu?" Joey menggeleng
"Mau jalan-jalan,"
Senio mengikuti arah pandang Joey ke arah pemandangan di luar sana melalui jendela yang sekarang menampakkan cuaca cerah dan menyejukkan, musim gugur sudah tiba dari beberapa hari lalu, cuaca mulai menurun serta matahari yang terlihat cantik menampakkan wujudnya.
Pandangannya berbalik menatap tunangannya, wajah sendu itu menyentuh hati Senio agar bisa mengabulkan permintaannya. Senio tersenyum, setidaknya Joey bisa sedikit menyegarkan pikirannya di cuaca cerah kali ini.
"Sebentar ya, aku ijin dulu sekalian ambil kursi roda,"
Joey mengangguk dengan Senio yang sekarang melangkah keluar melakukan tujuannya, meminta ijin dengan sedikit bujukan akhirnya sang dokter menyetujui dengan syarat tidak lebih dari satu jam serta harus selalu menggunakan pakaian hangat.
Tidak lama Senio kembali ke ruangan dengan mendorong sebuah kursi kosong serta senyuman di wajahnya, Joey menoleh dan ikut tersenyum. Perlahan Senio membantu Joey untuk dapat duduk di kursi roda serta menggunakan Joey jaket tebal dan hangat untuk menghindari dari suhu yang semakin menurun.
Akhir tahun yang mulai tiba, tahun ini akan menjadi suatu tahun yang sangat berharga untuk keduanya, susah serta senang telah mereka lalui bersama, dengan hubungan yang sudah menginjak dua tahun, Senio tersenyum mengingat hari berharga mereka hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/179459567-288-k741312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior 2 (Senior Series 2)
Novela Juvenil[COMPLETE] Tidak ada yang akan pernah berakhir dalam sebuah kehidupan. Cerita tentang bagaimana kedua orang yang telah memisahkan diri namun kembali dipertemukan dalam keadaan yang telah berubah dengan takdir yang masih terus mengikuti mereka. Sen...