6. |

2.7K 180 18
                                    

Siang yang cukup terik namun tetap terasa hangat bersamaan dengan angin musim semi yang berhembus. Kali ini Juni baru saja selesai kelas, seharusnya ia pulang namun Dion belum selesai bekerja hingga ia harus terpaksa menunggunya sampai Dion datang untuk menjemputnya. Tak apa sesekali ia mengerti dengan keadaan Dion seperti Dion yang selalu menunggunya sampai selesai kelas.

Ia hanya berjalan ringan di sebuah taman kampus yang langsung berhadapan langsung dengan lapangan olahraga terbuka. Matanya hanya mengedar tak tau arah sampai akhirnya ia menemukan sosok yang sanagt ia kenali.

Senyum mengembang kala menemukan satu - satunya teman pertama yang ia punya disini. Saking senangnya ia berlari kecil menghampiri seseorang tersebut yang sepertinya tengah menonton para pemain basket yang tengah berlatih.

"Vie! " panggil Juni seraya menepuk pelan pundak Shavierra.

Gadis tersebut hanya sedikit tersentak dan memutar badan menghadap Juni yang tengah tersenyum.

"Hai, Juni! How are you? " tanya Vie.

"I'm fine. Nice to see you again! " jawab Juni seraya memeluk Vie yang juga sama senangnya seperti Juni.

"Okay, okay me too! "

"By the way, gimana penelitiannya sukses? " Vie mengangguk menjawab pertanyaan Juni dan ia menarik Juni untuk duduk bersamanya.

"whoah! Congratulation! Kamu udah berapa hari gak masuk kelas, aku kangen! " ujar Juni dengan girang dan lagi kembali memeluk Vie yang hanya terkekeh melihat reaksi Juni.

"Miss you too, but kamu baik - baik aja kan selama gak ada aku? " kali ini Juni yang mengangguk.

"I'm very very fine. " jawab Juni dengan kekehan kecil.

"kamu udah di suruh penelitian belum? "

"Belum, tapi kayaknya bulan depan. " jawab Juni yang mulai mengalihkan pandangannya ke arah depan.

Obsidian Juni teralih kala menyadari ada sesuatu yang janggal disini dan sampai akhirnya ia menyadari dan tersenyum menatap Vie dengan tatapan penuh arti.

"Are you miss him? " tanya Juni.

Vie membulatkan matanya mendengar pertanyaan Juni, jujur saja pertanyaan Juni sangatlah benar.

"N-noo.. Aku cuma lagi santai aja disini. " jawab Vie yang entah sejak kapan ia merasa ada rasa panas yang menjalar di pipinya hingga sampai ke kuping.

Juni yang melihat perubahan warna kontras di wajah Vie membuatnya tertawa gemas, karena ia tau bahwa jawaban Vie itu adalah bohong. Jelas saja di tengah lapangan sana ada seseorang yang Vie sukai.

"Really? I'm not sure. Kamu rindu Bryan kan? " tanya Juni dengan menusuk - nusuk gemas pipi Vie yang semakin bersemu merah.

"Juni! Stopped! Aku gak kangen siapa - siapa. " elak Vie yang menepis pelan lengan Juni dari pipinya.

Tentunya Juni tidak menyerah begitu saja, ia tau jika temannya ini sedang merindukan seseorang.

"Aku tau kamu bohong, pipi kamu makin merah loh kalo makin bohong. "

"ohh my god, Juni! Okay, I'm miss him. " jawab Vie seraya terkekeh malu.

"that's good, kenapa gak kamu deketin aja dia? "

Vie tersenyum dengan mengalihkan pandangannya menatap seseorang yang ia sukai disana, ia tidak tau sebenarnya perasaan apa yang ia rasakan saat ini tapi yang pasti ia merasa bahwa Bryan adalah seseorang yang sangat ingin selalu ia perhatikan. Meskipun dari jarak yang jauh itu sudah membuatnya bahagia.

My Senior 2 (Senior Series 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang