"Selamat ulang tahun adik kuu!" ucap Dion seraya memeluk Juni erat.
Juni tersenyum dalam pelukan Dion, ia merasa sangat beruntung sudah dipertemukan orang sebaik Dion yang mau menggantikan posisi Januari dalam hidupnya.
"Makasih kak! Kenapa gak bilang kalo mau ngerayain ulang tahun aku?? Tau gak kak aku takut pas kak Dion suruh aku diem dan nunggu, aku kira kak Dion ninggalin aku di jalan sendirian," rengek Juni saat melihat Dion hanya terkekeh mendengar ucapannya.
"Kan kalo aku bilang bukan surprise namanya, gimana?? Kaget gak? Aku kira kamu udah nyadar kalo rencana ini buat ulang tahun kamu, ternyata kamu gak inget sama sekali sama ulang tahun kamu," ucap Dion seraya menangkup wajah Juni dan mencubit pipinya gemas.
"Masa iya aku lupa sama ulang tahun aku sendiri, aku gak lupa sebenarnya aku cuma sengaja pengen lupain kalo hari ini aku ulang tahun. Karena aku kira semuanya gak ada yang inget sama ulang tahun aku," ucap Juni dan sedikit mengerucutkan bibirnya hingga membuat Dion semakin gemas melihatnya.
"Ternyata kamu pinter akting, yaudah sekarang kan hari ulang tahun kamu, jadi gak ada lagi sedih- sedihan karena umur kamu udah berkurang satu jadi aku berharap kamu bisa lebih dewasa dan tetep jadi Juni yang aku kenal, selamat ulang tahun!"
Juni mengangguk dan kembali memeluk Dion, "makasih buat semuanya kak, tetep jadi kak Dion yang aku kenal, dan gak perlu kakak berlaku kayak abang Januar, aku terima kak Dion apa adanya."
Dion tersenyum setidaknya ia lega melihat Juni bisa kembali tersenyum dan tidak terlalu larut dan kerinduannya terhadap Januari.
"Yaudah tuh masih banyak yang ngantri kasih kamu ucapan selamat."
Juni mengangguk dan kembali ketengah panggung dan menerima ucapan selamat dari semua kerabat dan juga temannya.
"Juni!!!" suara nyaring yang sangat Juni kenali langsung membuatnya sangat sumringah.
"Kiaaa!!" Juni langsung memeluk Saskia dengan sangat erat, ia sangat rindu dengan sahabat seperjuangannya ini.
"Selamat ulang tahun, Juni!! Akhirnya gue bisa kangen-kangenan lagi sama lo!" Ucap Saskia dengan masih memeluk Juni erat.
"Makasihh, gue juga kangen berat sama lo!! Sorry kalo gue udah jarang ngabarin lo lagi, gue sibuk jadi jarang buat ngechat lo,"
Saskia melonggarkan pelukannya dan menatap Juni dengan menggenggam kedua tangannya. "Gak masalah, gue ngerti kok situasi lo. Gue juga sibuk jadi gak bisa buat ngabarin lo duluan, yaudah sekarang kan kita udah ketemu jadinya bisa kangen-kangenan lagi!"
Juni mengangguk dan kembali memeluk Saskia sesaat, dan ia ingat satu hal. Pandangannya mengedar mencari seseorang dan langsung memanggilnya untuk mendekat.
"Vie!! Sini!" panggil Juni dan Vie menurut sembari membawa piring kecil yang berisi kue.
"Ada apa?" tanya Vie saat melihat Juni dan Saskia bergantian, menyadari sesuatu Vie lekas tersenyum kepada Saskia.
"Ini Saskia yang sering gue ceritain ke lo, Kia ini Vie temen seperjuangan gue di kampus. Pokoknya kalian harus akur oke, hehe" ucap Juni
Saskia dan Vie saling melempar senyuman kemudian berjabat saling mengucapkan nama satu sama lain.
"Oke, kita gak boleh canggung kalian berdua harus temenin gue disini." Ucap Juni dan menarik Saskia untuk berdiri di sebelah kanan dan Vie berdiri di sebelah kiri.
"Iyaa bawel!" ucap Saskia dan Vie secara bersamaan, beberapa detik hening kemudian detik setelahnya ketiganya tertawa kecil.
"Happy birthday!"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior 2 (Senior Series 2)
Fiksi Remaja[COMPLETE] Tidak ada yang akan pernah berakhir dalam sebuah kehidupan. Cerita tentang bagaimana kedua orang yang telah memisahkan diri namun kembali dipertemukan dalam keadaan yang telah berubah dengan takdir yang masih terus mengikuti mereka. Sen...