Tiiin!
Aku berhenti mendadak dan menoleh ke mobil yang jaraknya tinggal puluhan centimeter dariku.
Jantungku berdetak kencang. Apa ini kesialan Jesna lagi? Aku menggeleng-geleng. Benar-benar parah... Sebenarnya, apa yang membuat Jesna terkena sial?
Untung saja mobil ini berhenti tepat waktu.
Seseorang turun dari mobil dengan jas dokter. Raut wajahnya tampak serius dan dia menghampiriku.
Itu dokter ... Krivan.
Astaga!
Aku harus kabur.
Dan berakhir lah kejar-kejaran. Untungnya ini jalanan, jadi lebih mudah untuk kabur dibandingkan dengan saat aku melarikan diri di rumah sakit.
Dia tidak berhasil menemukan ku sama sekali, dan aku menuju ke rumah dengan santai.
Tapi...
Ketika aku tiba, ada yang sedang menunggu di depan rumahku.
Orang itu sama dengan siswi yang dituduh sebagai pemilik gantungan. Aku tidak tahu apakah memang dia pemilik aslinya atau bukan...
Tapi dia sedang berdiri di depan rumahku.
Apa yang ingin dilakukannya?
Aku mengernyitkan dahi, tidak mengerti tujuannya sama sekali. Jadi aku memutuskan untuk bersembunyi di samping rumahku yang kosong, sambil menunggu dia pulang.
Tapi hari sudah hampir gelap dan dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan pergi.
Aku mulai lelah harus menunggu...
Akhirnya aku putuskan untuk menghampirinya secara langsung.
"Apa yang kamu lakukan di depan rumahku?"
Melihatku, dia menghela nafas tampak lega. "Kenalkan, aku Maggie."
"Lalu? Apa yang kamu lakukan disini?"
Dia menatapku dengan serius. "Sebenarnya ... dunia ini sudah tidak aman."
"Hah?"
"Karena itu aku sedang mencari orang-orang yang bukan berasal dari dunia ini untuk mencari cara bersama-sama agar dapat kembali ke dunia asli."
"Apa...?"
"Apa kita bisa bicarakan hal ini di dalam?" tanyanya, melihat ke sekeliling. Aku ikut melihat ke sekeliling dan karena takut ada yang mendengarkan, aku membawanya masuk.
Dia duduk di sofa dan menjelaskan dengan sabar. "Sebenarnya aku tidak berasal dari dunia ini. Tepatnya aku tiba-tiba masuk ke dunia ini, tidak tahu kenapa."
Aku diam mendengarkan.
"Karena kamu terlihat berbeda dari hari pertama aku tiba, aku berharap kamu juga dari dunia yang sama denganku. Dan melihatmu tampaknya mengerti arah pembicaraan ku, berarti kamu dari dunia lain juga. Benar, 'kan?"
"Jadi, aku mau minta tolong sama kamu untuk bantu cari orang-orang lainnya yang bukan berasal dari dunia ini."
"Untuk kembali ke dunia manusia?" tanyaku.
Dia mengangguk. "Iya."
"Apa kamu tahu caranya?" tanyaku lagi.
Kali ini dia menggeleng. "Tidak. Tapi kita bisa mencari tahu. Yang terpenting, kumpulkan semua orang terlebih dahulu."
Aku mengangguk mengerti. "Lalu setelah itu kita akan mencari cara untuk kembali?"
Maggie mengangguk. "Intinya cari terlebih dahulu orang-orang yang tidak berasal dari dunia ini. Saat ini aku baru tahu satu orang, yaitu kamu."
Astaga, penyamaranku tampaknya benar-benar buruk, sampai-sampai mudah ditebak.
Aku menjawabnya dengan 'oh' yang agak panjang, lalu hape ku tiba-tiba berdering.
Ting!
Aku mengeluarkan hape dari saku ku dan melihat notifikasi instagram.
Xeira mulai mengikuti anda.
Xeira: Flo... aku lupa ingatin, kalau ada yang datang terus ngaku berasal dari dunia manusia, jangan langsung percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrated Into a Novel [√]
Fantasy*DON'T DO ANY PLAGIARIZE!!!* [boleh lho, di follow dulu sebelum baca.] Zaman semakin berkembang dan berbagai macam teknologi baru muncul mengimbanginya. Penemuan baru di lab sekolahku membuat satu negara gempar. Mesin yang baru dibuat itu, dapat mem...