Aku tidak tahu kenapa aku malah mendengar perkataan Aga dan berjalan kesini. Padahal aku sudah berhasil menghindar dari dokter Krivan, tetapi sekarang aku malah mendatanginya! Argh, memang bodoh!
Tetapi Aga mengatakan satu hal tadi. Dia bilang, dokter Krivan bisa dipercaya dan dia akan membantuku. Aku tidak mengerti, dan Aga menjelaskan bahwa dia sudah tahu aku bukan berasal dari dunia ini.
Aku terus bertanya padanya darimana dia mengetahui hal itu sampai tanpa sadar kami sudah tiba di UKS sekolah. Aga tetap tidak menjawab dan pergi setelah mengantarku.
Itu yang membuatku berdiri di depan ruangan ini dengan bingung.
Apa perkataan Aga dapat kupercaya?
Pertama, dia bilang kalau dokter Krivan dapat membantuku. Selain itu, dia juga tahu aku bukan dari dunia ini. Tapi, Clementine jelas menyuruhku menjauhi dokter Krivan. Dan sejauh yang kulihat, memang dokter Krivan aneh. Ah, bukan aneh lagi, tapi benar-benar aneh. Masa dia mau membedah otakku!?
Aku merasa ngeri kembali mengingat kejadian di rumah sakit.
Huh, untung saja itu tidak terjadi.
Aku masih berdiri di depan pintu UKS dan mempertimbangkan banyak hal.
Sebelum aku selesai berpikir, dokter Krivan sudah keluar duluan dan membawaku masuk. Aku melirik ke sekeliling, dan untungnya tidak ada hal yang aneh...
Aku memutuskan mengikuti perkataan Aga.
Entahlah. Jujur, aku benar-benar bingung harus melakukan apa. Aku hanya duduk di kursi yang disediakan dan melirik dokter Krivan dengan waspada.
"Tidak perlu takut," katanya sambil tersenyum. Setelah itu dia bertanya, "Hm ... jadi, apa yang membuatmu datang sendiri kesini?"
Apa?
Dia tidak tahu Aga yang memintaku? Lalu darimana Aga tahu aku menghindari dokter Krivan ...?
Aku memutuskan menanyakan hal lain. "Kenapa kamu tiba-tiba muncul di sekolah ini?"
"Tentu saja berpura-pura menjadi dokter di UKS ini."
Aku menatapnya bingung. Apa dia bercanda?
"Kenapa dari sekian banyak sekolah, kamu harus muncul di sekolah ini?"
Dia mengetik-ngetik sesuatu di laptopnya dan melirikku sekilas. "Sebenarnya saya mencarimu sejak awal."
"Apa?"
"Apa kamu tahu novel Inoubliable?"
Aku mengangguk pelan. "Ya ...." Itu novel favoritku.
"Itu dia. Saya akan langsung ke intinya. Saya tahu kamu bukan dari dunia ini." Setelah itu dia menutup laptopnya dan menatapku dengan serius. "Nama asli saya Thomas dan saya adalah penulis novel Inoubliable."
Apa? Thomas? Iya, itu memang nama penulisnya...
Tapi, kenapa dia berada disini? Dan tingkahnya di rumah sakit juga aneh.
"Darimana kamu tahu aku bukan dari dunia ini?"
"Karena Jesna seharusnya sudah meninggal." Dia menunjukku. "Saya menulis Jesna meninggal tidak lama setelah Retta meninggal. Itu ada di lanjutan cerita khusus Jesna."
DEG
Aku menatapnya kaget. "A-apa?"
"Itu sebabnya saya tahu kamu bukan Jesna yang asli. Karena kamu berbeda sendiri. Saya menduga bahwa karena kamu orang lain yang memasuki tubuh Jesna, Jesna tidak jadi meninggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrated Into a Novel [√]
Fantasy*DON'T DO ANY PLAGIARIZE!!!* [boleh lho, di follow dulu sebelum baca.] Zaman semakin berkembang dan berbagai macam teknologi baru muncul mengimbanginya. Penemuan baru di lab sekolahku membuat satu negara gempar. Mesin yang baru dibuat itu, dapat mem...