33° One Step Closer to ... [1]

732 131 43
                                    

Aku berjalan sambil mengamati perpustakaan, berharap menemukan petunjuk mengapa Agathias menyuruh kami ke sini. Aku tidak tahu bagaimana situasi di luar sekarang. Bagaimana keadaan Aga? Aku menghela nafas memikirkan hal tersebut. Agathias sudah mengorbankan dirinya untuk membantu kami. Padahal, semua ini terjadi karena ku.

"Lihat ini. Sepertinya saya menemukan sesuatu," kata Thomas tiba-tiba, membuatku menoleh dan mendatanginya.

"Apa itu?" tanyaku, melihat ia kini memegang sebuah kertas.

"Tadi saya hanya melihat di sela buku-buku ini. Lalu saya menemukan kertas ini," jawab Thomas, memberikan kertas itu kepadaku.

(Pintu ke dunia lain. Setiap tujuh hari, hanya satu orang yang dapat menggunakannya.)
(008, 017, 032, 056)

"Angka apa ini?" tanyaku bingung.

Thomas malah menunjuk ke tulisan teratas kertas.

"Setiap tujuh hari, hanya satu orang yang dapat menggunakannya," kata Thomas, mengulang kalimat di dalam kertas.

"Iya. Kita harus memecahkan kode ini dulu," kata ku, sambil mengangguk pelan. Nanti, setelah kode ini terpecahkan, aku akan membiarkan Thomas pergi lebih dulu, agar tidak terjadi perebutan.

"Akan mengarah ke mana pintu ke dunia lain ini ...?" tanya Thomas dengan alis berkerut.

Aku menggeleng singkat. "Entahlah. Apa kamu tahu apa angka ini?"

Thomas melihat ke angka-angka yang tertera di kertas cukup lama lalu mengangkat pandangannya ke buku-buku.

"Mungkin ...."

Ia berjalan ke salah satu rak dan mencari dari antara deretan buku tersebut. Tampaknya buku yang ia cari tidak ada di sana, ia mencari ke rak lain. Aku hanya mengikuti sambil membawa kertas tadi. Akhirnya, setelah mengecek beberapa rak, Thomas mengumpulkan empat buah buku.

"Sepertinya angka-angka ini adalah kode buku. Saya curiga, di dalamnya ada petunjuk lain," jelas Thomas, mulai membuka buku sesuai urutan angka di kertas.

Thomas membolak-balik buku dengan kode 008. Ternyata benar, ada kertas di sana ... itu pasti petunjuk tentang pintu ke dunia lain. Aku tidak tahu mengapa hal seperti itu bisa ada di perpustakaan ini.

Melihat Thomas membaca isi kertas tersebut, aku ikut membantu mencari kertas lainnya, dan mengurutkan kertas tersebut.

Thomas memberikan ku kertas yang baru dibacanya setelah aku selesai mencari kertas-kertas yang terselip di ketiga buku lainnya.

008:
Hanya satu orang. Ingat! Agar tidak ada kekacauan, tentu saja.

Aku membaca sisa kertas yang lainnya dengan Thomas.

017:
Mudah. Kamu hanya perlu mengucapkan di dalam hati, dunia yang ingin kamu tuju

032:
Ingat peraturan pertama: hanya satu orang. Jangan coba melanggarnya. Ancamannya adalah nyawa.

056:
Cari buku dengan kode 100

Kami langsung berdiri, menuju ke salah satu rak, mencari kode buku 100. Dengan cepat, aku menemukannya dan mengeluarkan kertas di dalamnya.

Dan ...

Sesuatu di luar nalar terjadi.

Dunia ini sudah aneh.

Tapi yang sekarang terjadi, bahkan lebih aneh. Aku pikir ini hanya ada di acara televisi yang biasa ku tonton.

Salah satu rak perpustakaan bergeser, dan menampilkan sebuah ruangan. Di dalamnya, terdapat sebuah mesin besar. Itu terlihat jelas dari tempatku berdiri.

Transmigrated Into a Novel [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang