yummy

5.9K 464 13
                                    

Win menghentikan mobilnya tepat di depan apartemen yang cukup megah di bangkok. Ralat, bahkan sangat megah.

"Kau tinggal di apartemen ini?".

Bright mengangguk.

"Masukkan saja mobilmu di parkiran nong win, Menginaplah karena sudah larut!".

"Apa itu tawaran?"

"Bukan, itu perintah."

"Cih, kau siapa berani memerintah ku".

Meskipun menggerutu namun win tetap menuruti apa yang pria itu katakan. Entahlah apa yang terjadi padanya, seolah semua yang pria itu katakan mengandung magis yang membuat win selalu mematuhinya.

"Aku akan mandi sebentar, jika kau lapar kau bisa mengambil apapun yang kau mau di dapur".

Setelah mengucapkan itu bright langsung enyah dari hadapan win. Sementara itu, win memutuskan untuk melihat-lihat keadaan apartemen bright.

Rapih, terkesan sederhana namun mewah disaat yang bersamaan. Ia memutuskan untuk melangkah ke dapur berniat untuk mengambil sesuatu untuk dimakan, bukankah bright sudah mengizinkannya.

Wow, ternyata ada sosis kesukaanya di dalam lemari es ini. Ia langsung mengambil piring dan garpu yang ada di rak. Ia tak peduli jika nanti dianggap tidak sopan dirumah orang, siapa suruh memberinya izin.

Setelah selesai dengan kegiatannya di dapur yang memang hanya sebatas membuka bungkus sosis, win memutuskan untuk membawanya ke ruang tv dengan sekaleng bir untuk pelengkap sajiannya. Biarkan saja ia bersikap seperti tuan rumah disini, anggap saja demikian.

"Oho.. kau sedang asyik rupanya".

Sebuah suara yang menginterupsi win dari kegiatan santainya sejak beberapa saat lalu. Namun setelah melihat sekilas, ia langsung kembali menatap layar tv tanpa mempedulikan tuan rumah itu.

"Mandilah..!" Seru bright sembari melemparkan sebuah bathrobe kepada win.

"Dimana aku harus mandi?" Tanya win.

Ia memang sudah merasa tidak nyaman sejak tadi. Oh ayolah tentu saja tidak nyaman, ia memang belum mandi sejak sore tadi.

"Di kamar ku ada kamar mandi nong".

"Aku boleh masuk?".

"Kenapa kau bertanya sedangkan sejak tadi kau bersikap seperti tuan rumah".

Oh ayolah, win cukup sadar diri jika sebuah kamar adalah hal yang cukup privasi. Tapi ya sudahlah toh dia sendiri yang mengizinkan.


...


"Phi pinjamkan aku baju!".

Ia berjalan menghampiri bright yang masih berada di ruang tv dengan hanya menggunakan bathrobe yang panjang nya hanya sebatas lutut. Oh ayolah win, bright tidak bisa fokus jika seperti ini.

"Kenapa kau belum memakai baju?".

Bright sedikit menaikkan suaranya, sejujurnya ia masih belum bisa mengalihkan fikirannya dari tubuh win yang hanya terbalut bathrobe. Melihat dadanya saja bright sudah bisa membayangkan betapa mulusnya tubuh makhluk dihadapannya ini.

"Ck, kan sudah ku bilang, pinjamkan baju mu, aku tidak mungkin memakai pakaian yg sudah bau itu".

"Oh, pilih saja sendiri di lemari". Ucapnya santai atau lebih tepatnya berusaha terlihat santai.

"Oi phi.. apa kau bercanda? Aku memang orang yang tidak tahu diri, tapi aku juga masih memahami batasan privasi. Tadi kamar, sekarang lemari, aku orang baru lho".

my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang