feeling lost

3.9K 370 12
                                    


Makasih ya.. yg udh baca dan udh vote 😊😊

"Phi baiii... Apa kau mendengarku? Kenapa kau malah mengusak kepalaku?!".

"Kau sangat menggemaskan bunny".

Win mendengus kesal, Oh ayolah ia ingin tidur secepatnya.

" Cepat katakan berapa pin nya?"

"121212"

"Hah?? Kenapa harus itu?"

"ya karena pin nya itu".

Win menghela nafasnya
" Maksud ku, kenapa pin nya harus 12?".

"Karena aku suka. Sudahlah cepat, kau bilang ingin istirahat".

Akhirnya mereka mengakhiri perdebatan yang tidak berguna itu. Win langsung melenggang begitu saja menuju kamar. Meninggalkan bright yang masih tak habis fikir dengan kelakuan pria dihadapannya. Lihatlah, sebenarnya siapa tuan rumahnya? Ingin sekali ia memaki dan memukul kepala pria itu, namun sayangnya ia terlalu takut pria yang baru saja datang itu kembali meninggal nya dengan berbagai pertanyaan di otaknya.

(Bilang aja bucheen gamau jauh2😌)

"kau tak ingin mandi dulu?".

"Tidak, phi temani aku tidur!".

Win menepuk nepuk tempat disampingnya. Saat ini ia sudah berbaring santai diatas kasur king size milik bright.

"Sebentar".

Bright melepas jas nya hingga hanya menyisakan kemeja yang saat ini sudah ia gulung mencapai siku. Setelah itu, ia merebahkan tubuhnya tepat disamping win. Dengan sigap pemuda itu langsung memeluk Bright dan menjadikan dadanya sebagai bantalan.

'sebenarnya banyak sekali yang ingin ku tanyakan pada mu, tapi sepertinya kau sungguh membutuhkan istirahat. Aku akan menunggu mu nong'. Batin Bright.

Ia sungguh ingin mengenal pria yang saat ini berada di dekapannya lebih jauh. Tak perlu waktu lama, win sudah terlelap dalam dekapannya. Entah karena pria ini memang sangat lelah atau karena sudah terlatih untuk tidur cepat. Kenapa juga ia berfikiran seperti itu? Memangnya win seorang tentara yang dilatih untuk tidur cepat. Ia sendiri bingung, kenapa instingnya menuntun untuk mengarah ke pemikiran aneh tersebut.

Sudah sekitar satu jam berlalu Bright masih nyaman dalam posisinya saat ini. Ia terus menatap pria yang saat ini berada dalam dekapannya. Win yang masih terlarut dalam mimpinya begitu menjadi the best scenery bagi bright. Ia tampak begitu polos dan tenang dengan nafas teratur.

Bright memindahkan kepala win dari tubuh nya secara perlahan. Ia harus segera membersihkan diri dan mungkin setelah itu menyiapkan makanan untuk mereka berdua. Sebelum bangkit dari tempat tidur, ia menyempatkan untuk mengecup kepala win dengan sangat lembut seolah jika ia bersikap kasar sedikit saja itu akan mengganggu tidur pria ini.

...

"Phii bai..."

Win sudah terjaga dari tidurnya. namun ia tak menemukan Bright disampingnya. Ia sudah mencari ke kamar mandi namun tak menemukan Bright juga. Akhirnya ia memutuskan untuk membersihkan dirinya, hari sudah mulai petang. Jarum jam sudah menunjukkan pukul empat sore.

Bright baru saja tiba dengan membawa makanan untuknya dan juga win. Sebenarnya ia bisa saja menggunakan delivery tapi ia sengaja ingin melakukannya demi seorang tamu dirumahnya dan juga dihatinya. Ayolah Bright kenapa kau tiba-tiba menjadi dramatis seperti ini.

"Nong win..."

'apa dia belum bangun?' batin Bright.

Baiklah, Bright akan membangunkan nya dengan senang hati. Anak itu sudah tidur seharian dan tentunya tubuhnya juga perlu makan. Ia melangkah santai menuju kamarnya hingga ternyata ia tak mendapati sosok win di dalamnya. Tentu saja ia kalap, apakah pria itu akan meninggalkan nya lagi? Ia hanya datang untuk membuat hatinya melambung lalu dengan begitu cepatnya pergi lagi? Oh ayolah jangan seperti itu.

my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang