Tuhan.. sabarkanlah hati Bright untuk menghadapi makhluk di depannya ini. Kenapa pria ini sangat sulit diajak bicara serius? Dia selalu saja mencari celah untuk menghindar.
"Win.. kau tau betul apa maksud ku".
...
Tatapan Bright begitu dalam dan menyiratkan berbagai makna. Ia hanya ingin mengenal lebih jauh pujaan hatinya, apakah ia salah? Ia hanya ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pria manis ini.
Setidaknya biarkan Bright mengetahui nama lengkap pria itu dan sedikit cerita tentang hidup nya, apa tidak bisa? Bright tidak meminta win untuk menceritakan rahasia nya. Ia tahu dan sangat mengerti jika setiap orang memiliki privasi. Atau apakah mungkin win tidak ingin Bright mengenalnya? Apakah setelah ini Bright akan meninggalkan nya? Memikirkan nya saja membuat Bright merasa frustasi.
Win meletakkan garpu dan sendok yang ia pegang diatas piringnya. Ia membalas tatapan Bright dengan sama dalamnya, mencoba menyelami keteduhan netra pria dihadapannya ini. Ia paham betul akan segala keresahan yang Bright rasakan saat ini. Semua tampak jelas dari raut wajahnya dan tentu saja tersirat jelas dari netranya.
"phi baii..."
"ayo kita kenalan, namaku Metawin...".
Win menjeda ucapannya seolah menimang sesuatu.
"Hah?".
Ucapan win bak mantra yang baru saja menyadarkan Bright dari segala hal buruk yang baru saja ia bayangkan.
" aku metawin opas imkajorn. Jika kau bertanya profesi? Ada beberapa profesi yang ku tekuni. Aku memiliki bisnis yang tidak terlalu besar yang ku bangun sendiri di LA dan memantau beberapa anak perusahaan milik kakak ku yang ada disana dan sesekali juga aku mengecek keadaan beberapa tempat hiburan hotel dan juga restoran yang ada di beberapa wilayah asia. memang tidak banyak, tapi kakak ku tak memiliki waktu yang cukup untuk mengelola nya. Dan selain itu ada juga beberapa sampingan yang ku tekuni. Untuk saat ini perkenalan kita sampai disini dulu, apakah sudah cukup?".
Bright tersenyum mendengar penuturan dari win.
"Itu sudah lebih dari cukup nong, aku lega kau mau menceritakan tentang dirimu padaku. Aku fikir kau tidak ingin aku mengenal mu dan berniat pergi lagi".
"Memang kenapa jika aku pergi lagi?".
"Tentu saja aku akan kehilangan mu bodoh. Kau tahu, selama ini aku selalu merindukan mu".
Bright kesal dengan pertanyaan tidak masuk akal yang dilontarkan win padanya.
Sedangkan win hanya menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum mendengar pengakuan Bright.
"Kau tidak ingin menanyakan apapun tentang ku?" Tanya bright heran.
"Menanyakan apa lagi? Aku sudah pernah membaca cv mu. Jadi, aku sudah tahu cukup banyak tentang mu. Untuk saat ini, cukup sampai situ, seiring berjalannya waktu kita pasti akan lebih mengenal satu sama lain secara perlahan".
Tentu saja penuturan win membuat Bright tak dapat menyembunyikan senyumannya. Bright begitu menikmati dan meresapi setiap kata yang keluar dari mulut pria itu. Seiring berjalannya waktu? Bukankah itu artinya jika mereka akan berkesempatan untuk bersama dalam waktu yang lama? Bagaimana bisa Bright tak bahagia mendengar nya.
...
Kini mereka berdua tengah berada di dalam mobil Bright. Setelah acara makan sore tadi win memintanya untuk mengantar ke pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Bangkok untuk membeli pakaian untuk win 'aku tidak ingin terus terusan memakai pakaian mu' seperti itulah yang dikatakan pria manis itu saat Bright menyuruh nya untuk memakai pakaian Bright saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...