very comfortable place

2.6K 231 21
                                    

Hi everyone...

Mereka sudah selesai sarapan bersama, hari ini bukanlah weekend jadi Bright memilih menghubungi sekertaris nya. mengabari jika ia tidak akan ke kantor hari ini, untuk menemani kelinci besar nya yang sedang dalam mode manja ini.

"Phi bai..."

"Hmm..."

"Phi baii..." Rengek win lagi.

"Kenapa sweetie?" Balas Bright lembut.

"Tak apa... Aku hanya merindukanmu".

Jawab win dengan entengnya.

Sejak tadi mereka hanya duduk berdampingan di shofa menghadap kearah layar Tv yang masih setia menayangkan salah satu series original Netflix itu. Ya, sejak tadi mereka menonton series yang dipilih secara random oleh win.

Sebenarnya win bukan tipe orang yang suka menonton orang orang beradu akting. Hanya saja, Bright memintanya untuk ini agar win beristirahat dan tak mengajaknya keluar rumah.

"Phi bai... Lepaskan bajumu".

"Hey Winnie... Bukankah sudah ku peringatkan?!".

Oh ayolah kelihatan nya kelincinya ini begitu horny setiap bersama dengannya. Meskipun Bright tak ingin menyia-nyiakan nya, Bright tetap ingin memegang erat pendirian nya bahwa ia tidak ingin bercinta dalam keadaan win yang belum pulih.

"Peringatkan apa?!"

Win mengerjapkan matanya polos, ia heran dan merasa bingung dengan apa yang Bright ucapkan. Seingatnya ia tak meminta hal apapun yang Bright pernah larang.

"Kau meminta ku untuk memakan mu bukan? Aku sudah memperingatkan mu bunny, kau masih belum pulih".

Win tergelak mendengar jawaban kekasihnya.

"Oh ayolah phi bai.. aku hanya memintamu untuk melepas bajumu, aku hanya ingin menghirup aroma tubuh mu, aku tahu dibalik kaos itu, kau masih menggunakan singlet bukan?".

Malu. Yah Bright malu sekarang, karena disini terlihat jelas siapa yang Tak bisa menutupi horny nya. 'sialan kau Bright dasar otak selangkangan' makinya pada diri sendiri dalam hati.

"Kau tidak menyebutkan alasannya bunny...wajar bukan aku salah faham.."

Bright masih berusaha mengelak karena ingin tetap terlihat cool dan tak ingin memalukan didepan winny nya.

Win tak menjawab, ia justru menggerakkan tangannya untuk melepaskan kaos yang Bright kenakan. Sedangkan sang empu? Hanya diam membiarkan kekasih manisnya melakukan apapun yang ia mau, Sudah jelas jika ia memang budak cinta.

"Apa kau menginginkan hal lain nong?".

Win masih diam, bingung menjawab apa, karena sesungguhnya ia sendiri tak tahu apa yang dia inginkan selain menghabiskan waktu berdua dengan Bright seperti saat ini.

"Entahlah.. aku tak ingin apapun."

"Apa kau merasa bosan?"

"Seharusnya iya, tapi dengan posisi seperti ini... Sangat sangat begitu disayangkan jika aku meninggalkan nya, karena ini begitu nyaman".

Jawab win sembari mengusap usapkan kepalanya di dada bidang Bright. Kini ia tampak seperti seekor kucing yang sedang bermanja ria kepada sang majikan.

Ia menghirup rakus aroma kekasihnya yang dirasa begitu memabukkan bagi win. Entah sejak kapan ia menyukai aroma maskulin pada sesama pria, mungkin ini hanya berlaku untuk kekasihnya. Kini ia tahu, alasan gulf yang begitu suka dan sering memeluk dan mengendus aroma tubuh mew yang menurut win sama sekali tidak ada yang menarik.

my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang