hello bangkok

1.1K 104 11
                                    

Noh udh up..

Happy reading...

.

Mereka sudah berkemas, lebih tepatnya bright yang berkemas karena memang Win tidak membawa apapun sejak awal. Kini hanya tinggal menunggu jadwal penerbangan mereka kebangkok saja, sebenarnya mereka bisa pergi kapanpun mereka mau karena mereka menggunakan jet pribadi Bright. Namun yaa seperti yang kita tahu hal ini hanya akal-akalan tuan Vachirawit semata, ia ingin menghabiskan waktu berdua lebih lama bersama kekasihnya. Karena jika nanti mereka sudah di bangkok, akan ada banyak orang yang mereka temui. Seperti halnya kakak Win dan tentunya sang Ibunda Bright yang sudah tak sabar bertemu Win lagi setelah mendengar kabar bahwa calon menantu kesayangannya itu telah kembali bersama dengan anaknya.

...

"Nong wiiinnn anak mamaa kamu kemana aja sayang? Mama kangen banget sama iwiinn".

Siapapun tolong selamatkan Win saat ini, setibanya ia di rumah Bright ia langsung diserbu pelukan dan cubitan di pipinya oleh Mama Bright. Entah siapa sebenarnya disini yang menjadi anaknya karena Bright sendiri diabaikan dan seolah tidak dianggap kehadirannya sejak tadi.

"P'win..."

Frank yang baru saja pulang entah darimana langsung cepat-cepat menghampiri kakak dan ibunya den bergabung dengan sesi berpelukan mereka. Jika kalian fikir kakak yang dimaksud disini adalah Bright maka kalian salah besar karena tentunya kakak yang dimaksud adalah Metawin kesayangan semua orang.

Mari abaikan Bright yang semakin menggerutu namun tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana tidak kesal, sejak tadi ia diabaikan dan lagi kekasihnya direbut paksa oleh ibu dan adiknya, jangan fikirkan soal dimana keberadaan ayah Bright karena bukan lagi sebuah rahasia jika hubungan antara Bright dan ayahnya memang kurang baik.

...

"Phi baii kapan kita akan menemui kakak ku?"

Kini mereka tengah merebahkan diri di kamar Bright karena Mama Bright memaksa, ia takut jika menantu kesayangan nya akan kelelahan karena baru saja tiba di bangkok. Jangan hiraukan anak nakal itu (Bright) karena tanpa disuruh pun jika lelah ia pasti akan tidur seharian dikamarnya tanpa mempedulikan orang lain.

"Apa kau merindukannya?"

"Apa itu sebuah pertanyaan?"

Ayolah Bright pertanyaan macam apa itu, bukankan sudah jelas bukan, Win sudah lama tidak menemui kakaknya dan tentu saja sebagai seorang adik yang tumbuh bersama dengan kakaknya ia pasti akan sangat merindukannya.

Bright terkekeh pelan, entah karena menyadari betapa bodoh pertanyaan nya atau karena terlalu fokus pada wajah kekasihnya yang menggemaskan.

...

Sudah hampir seminggu mereka tinggal di rumah utama Bright. Lebih tepat nya dipaksa untuk tinggal oleh sang mama. Nampaknya ia sangat enggan untuk melepas menantu kesayangannya yang menggemaskan. siapapun tolong ingatkan dia bahwa Yang ia anggap menantu ini belum sah menjadi menantunya.

Saat ini Bright masih setia memperjuangkan hak kekasihnya agar bisa lepas dari belenggu ras terkuat di muka bumi. Ia sungguh iba melihat Win yang tak kuasa sama sekali untuk menolak sedikitpun keinginan ibunya, tanpa Win mengatakannya pun Bright yakin pasti kekasihnya itu sangat tertekan meladeni segala keinginan ibunya, entah itu sekedar menemani menonton drama selama berjam-jam atau menemaninya memasak aneka macam dessert di waktu-waktu yang sungguh tidak tepat, entah itu jam 7 malam atau bahkan saat mereka baru saja selesai menyantap sarapan bersama. Terlebih lagi Bright sangat hafal jika kekasihnya itu tidak terlalu menyukai kegiatan memasak. Bahkan lebih parahnya lagi mama Bright sempat meminta Win untuk menemaninya pergi arisan bersama sesama ibu-ibu socialita lainnya namun untung saja rencana mengerikan itu berhasil dicegah oleh Bright.

my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang