SPECIAL B'DAY DADDY AND HIS SON
....
"Kau mau belanja apa?".
Win tak menjawab dan hanya tersenyum lalu melenggang masuk kedalam pusat perbelanjaan meninggalkan bright.
Sudah tiga jam berlalu, Bright masih setia menemani win yang sejak tadi sibuk memilih pakaian dan juga aksesoris dari berbagai brand ternama. Sejujurnya selama ini, Bright sendiri tidak pernah memperdulikan brand apa yang ia kenakan.
Jika ia memerlukan pakaian sepatu atau jam tangan sekalipun ia hanya tinggal menghubungi Film, maka wanita itu yang akan dengan senang hati berbelanja untuk nya dengan syarat ia harus diperbolehkan membeli apapun yang ia mau atas nama Bright vachirawit. Dasar wanita licik fikir Bright.
...
"Phi baii aku lapar.." rengek win.
Saat ini mereka telah keluar dari pusat perbelanjaan. Dan tentu saja sejak berada didalam mereka selalu menjadi pusat perhatian. bagaimana tidak, dua orang pria tampan bahkan sangat tampan dengan berjuta pesona berjalan berdampingan.
"Oh lord... Siapa mereka".
"Mimpi apa aku semalam bisa melihat dua makhluk tampan dengan berjuta pesona ini".
"Apakah mereka berkencan?".
"Mungkinkah pria yang tampak dingin itu bodyguardnya?".
"Ah bukankah itu Bright vachirawit... CEO muda yang tampan dan terkenal itu?"
Dan masih banyak lagi kalimat kalimat yang di lontarkan setiap orang yang melewati mereka. Namun tentu saja Hanya dianggap angin lalu oleh mereka. Tapi kalimat yang mengganggap bahwa Bright adalah bodyguard sepertinya patut dipertanyakan, apa ia terlalu tampak menyeramkan? Oh ayolah bahkan sebenarnya Bright lebih ramah daripada orang disampingnya.
Oh mungkin saja karena saat ini kedua lengan Bright sudah dipenuhi berbagai brand paper bag yang tentunya adalah milik sang ibu negara. Ingatkan Bright, sekali lagi kau mengatakan sebutan itu, kau harus ucapkan selamat tinggal pada kebanggaan mu.
Ah, terserah saja apa yang mereka katakan, toh ia dengan senang hati membawakan belanjaan si manisnya.Bukankah memang seharusnya demikian? Sebenarnya Bright ingin membayar semua item belanjaan win, namun sayangnya pria itu menolak dengan alasan "Aku kaya". Dan sialnya yang win katakan memanglah fakta. Win juga bilang jika ia bukanlah tanggung jawab Bright, jadi Bright tidak harus melakukan atau memberikan segalanya untuk win.
Sejujurnya Kalimat terakhir win sedikit mengusik benak nya. Seolah ia memang tidak memiliki hak apapun dalam hidup win namun sialnya kenyataan memang demikian.
...
"Phi.. kenapa kau makan lama sekali sih, apa kau tidak suka makanan ini?".
Kini win tengah asik menyantap menu pesanan nya yang kedua, sedangkan pria dihadapannya bahkan baru memasukkan beberapa suap kedalam mulutnya.
"Win..."
Bright menggenggam kedua tangan pria dihadapannya, menatap kedua netra nya dengan tatapan yang begitu sulit diartikan.
Tampak resah, penuh ambisi dan tersimpan sedikit keraguan."Date with me na?".
"Hah?!".
Win sedikit tidak fokus dan mungkin juga sedikit terkejut dengan ucapan Bright. Yah, hanya sedikit.
"Jadi kekasihku...". Mohon Bright.
"Tentu". Simpul win disertai senyuman nya.
Bright membelalakan matanya, apa ia salah dengar? Jika ia tidak salah dengar, tapi kenapa semudah itu? Apa win yang salah mendengar ucapannya? Tapi bukankah Bright sudah begitu pelan dan lembut mengucapkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...