Win tengah menikmati secangkir kopi nya dengan khidmat di salah satu meja coffe shop kantor bright. Hingga seorang wanita cantik bertubuh ramping dengan bagian depan dan belakang yang begitu proposional datang menghampiri meja tempat ia duduk.
Bisa dikatakan dari Paras serta proporsi tubuhnya wanita ini benar-benar tipe seorang metawin, Tentunya itu sebelum ia benar-benar jatuh dalam jurang pesona tuan vachirawit.
Mereka berbincang beberapa saat, hanya sekedar basa basi sebagai formalitas pendekatan hingga wanita itu mulai berani melontarkan beberapa godaan pada nya.
"Wanita seperti apa yang sangat beruntung mendapatkan anda khun win".
"Saat ini tidak ada"
"Mana mungkin seorang sepertimu ini tidak memiliki seseorang"
"Aku juga tidak berkata demikian".
Win menjawabnya masih dengan sangat amat santai, sesekali ia menyesap kembali secangkir kopi dihadapan nya.
"Kau sendiri bagaimana khun?"
Sebenarnya win menanyakan hal seperti ini hanya sebagai formalitas saja agar ia tidak dinilai sebagai orang yang tidak menghargai orang lain
"Aku masih lajang, dan kurasa aku tertarik padamu".
Kini tangan wanita yang diketahui bernama angela itu mulai berani untuk menyentuh bahkan mengusap punggung tangan metawin."Hm.. tapi aku tidak lajang" balas win masih tetap tenang.
"Tak apa, biar kan aku memilikimu sekali saja".
Perlahan wanita itu menuntun tangan win agar mengikuti langkah nya.
...
Kembali ke realita, baru saja ia hendak merasakan kembali hangatnya lubang vagina (vulgar bgt anjrot) seseorang datang menangkap basah kegiatan erotis mereka yang baru saja akan dimulai di salah satu bilik kamar mandi.
Saat ini tubuh win sedikit meremang, pertama kalinya ia merasa seolah beribu bahaya hendak menghampiri nya saat menyaksikan seseorang yang saat ini meluapkan aura malaikat maut tengah menatapnya dengan nyalang.
"METAWIN!!
APA YANG KAU LAKUKAN?!""P-phi.."
Lidah win kelu. Tak ada sepatah katapun yang bisa ia utarakan untuk memberi penjelasan pada kekasihnya. Dan entah mengapa saat ini Bright tampak sangat berbeda. Bright tidak pernah tampak semarah ini pada nya, Bright yang ia tahu selama ini benar-benar memanjakan nya juga sangat manis terhadap win.
Sedangkan angela? Wanita itu kini masih terpaku, mungkin ia sangat bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini. Apakah mereka salah karena melakukan hal seperti ini dikantor? Atau karena hal lain?.
Bright segera menyeret win tanpa peduli dengan wanita itu, seolah ia hanyalah seonggok sampah yang memang seharusnya dibuang.
Sial, cengkeraman Bright ditangannya benar benar sakit. Tapi ia tak bisa melakukan hal apapun selain meringis kesakitan. Rasanya ia ingin bilang pada kekasih nya jika cengkraman itu terlalu kuat sehingga pergelangan nya sakit. Tapi sayangnya, sekali lagi lidahnya begitu kelu bahkan kedua bilah bibirnya pun seolah enggan untuk bergerak.
Bright belum mengeluarkan sepatah katapun. Bahkan menatap win saja tidak sama sekali. Ia masih setia mencengkram kelinci nakalnya selama berada di dalam lift. Ya, mereka hendak menuju ruangan Bright.
Bright langsung menyeret win kedalam sebuah kamar yang ada didalam ruangan itu, selama ini win tidak pernah tahu jika ada sebuah kamar disana, Bright sendiri pun tidak pernah mengatakan apa apa mengenai hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...