Mengetahui bahwa win masih terjaga, bright langsung beranjak dari tidurnya. lebih tepatnya, mengubah posisinya mengukung win yang sekarang berada di bawahnya. Ia menatap netra coklat itu begitu dalam, pandangannya turun ke bibir win. Sedangkan yang ditatap hanya diam, win tak sebodoh itu untuk menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya. Kita lihat saja akan sejauh mana yang mereka lakukan malam ini, bright dengan mata yang sudah kalap akan nafsu dan win yang masih tetap santai. Jika malam ini ia benar-benar larut, maka akan menjadi kali pertama ia melakukannya dengan pria. Mencoba apa salahnya kan.
"Aku sudah menahannya sejak tadi, tapi ini benar benar sulit".
Suara bright yang berubah menjadi serak dan sangat dalam berhasil membuat win sedikit meremang. Tak ada sahutan dari win, bright langsung melahap bibir yang sejak tadi sangat ingin ia cicipi. Ia ingin bersikap lembut namun bibir pria dibawahnya ini benar-benar membuatnya ingin melahapnya dengan rakus. Bibir win seolah mengandung dopamin tersendiri sehingga ia merasakan euphoria yang membuatnya ingin lagi dan lagi. Oh ayolah bright, ini bahkan baru bibir. Bagaimana dengan yang lainnya.
"Engh" win melengguh pelan.
Tak hanya sampai situ, ciuman bright turun ke leher jenjang pria di bawahnya.
"Jangan beri tanda di leher". Kalimat pertama yang win ucapkan setelah sekian lama diam tak berucap.
Ciuman bright turun ke dada mulus win yang kini ter ekspose sempurna. Entah sejak kapan t-shirt yang di kenakan win telah kandas. Ia sudah menyangka jika tubuh pria manis ini akan sangat mulus namun bright tak pernah mengira jika ia memiliki enam pack di perutnya, bahkan bisep yang win miliki tidak main-main.
Dia benar-benar sexy dimata bright. Sejujurnya bright belum pernah bercinta dengan pria bertubuh macho seperti ini. Biasanya, partner sex nya adalah seorang pria feminim. Yah, tak perlu di pungkiri bahwa dia memang seorang gay.
Entah sejak kapan kedua orang itu sudah saling melucuti pakaian masing-masing. Bright mengarahkan tangan win untuk menyentuh perutnya, sedangkan win hanya mengikuti permainan bright dengan membuat pola pola abstrak di perut bright. Sial, bright benar benar payah, ia sudah tidak bisa menahannya lagi.
"Aku kehabisan kondom dan lube, apa kau mau menghentikan nya atau lanjut?" Bisik bright dengan deep voicenya.
Sial, yang benar saja. mungkin pria ini sudah gila, miliknya sudah berdiri tegak dan bright menawarkan untuk menghentikan permainan ini? Jangan harap. Win Terlalu malas untuk melakukan permainan solo.
"Lanjut saja akh". Balas win pelan disertai desahannya.. karena sejak tadi bright tak hentinya mengecup bahkan memberikan hisapan random di seluruh permukaan tubuh win. Sial, bright memang tidak mengingalkan tanda di leher nya. Tapi bukan berarti seluruh tubuhnya harus diberi kissmark juga. Ia yakin esok pagi tubuhnya sudah di penuhi bercak merah keunguan.
Karena sudah mendapat persetujuan, tangan bright langsung menggenggam erat milik win dan memaju mundurkan tanganya disertai tekanan dengan tempo yang teratur hingga mengeluarkan lelehan cairan hangat.
Sedangkan win hanya mendesah dan menggeram menikmati permainan bright hingga ia mencapai puncaknya, namun sepertinya Bright tak mengizinkan win hanyut dalam euphoria nya. Ia meremas pinggang hingga kedua pantat win secara bergantian. Tangan nya mulai merenggang kan bagian itu, bright mulai melesakkan salah satu jarinya kedalam hole win.
"Akhh" desis win pelan.
Sedangkan bright terus berusaha menyiapkan lubang win untuk miliknya dengan memasukkan ketiga jarinya sekaligus.
"Engh.." lengguh win.
Ini benar-benar tidak nyaman.Sial, bright sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia menggunakan cairan win sebagai pelumas pada bright junior dan langsung melesakkan miliknya kedalam hole win dalam sekali hentakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...