fvckin' situation

1.9K 150 16
                                    


...

"Hahhh!!!"

Bright tersentak dari tidurnya. Ia langsung bangun mengambil segelas air di nakas dan menenggaknya dengan kasar.

Deru nafasnya memburu. Sialan, mimpi macam apa itu? Rasa Gundah dan kegelisahan nya semakin menjadi-jadi karena mimpi yang baru saja dialaminya. Bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi? Bagaimana jika Metawin benar-benar telah melupakannya dan telah memiliki kekasih baru sekarang? Apa yang harus ia lakukan jika pada kenyataannya Metawin memang benar-benar mencampakkan nya? Oh ayolah, apa gunanya otak sialan ini? Kenapa tak bisa diajak kerja sama untuk mencari penyelesaian masalah ini.

Usaha apalagi yang harus Bright lakukan? Apa ia harus datang menemui paranormal? Hoi, ayolah Bright kenapa pemikiran mu semakin tidak masuk akal? Tapi otaknya benar-benar buntu tak tau lagi apa yang harus dilakukan.

Drttt drtt..

Getaran telpon tanda panggilan masuk mengenterupsinya dari pemikiran konyol di kepalanya. Ah ternyata itu urusan pekerjaan, Bright Hampir melupakan tujuan awal ia datang kesini.

....

"Sialll masalah apalagi ini?"

Bertahun-tahun berkecimpung di dunia ini, baru kali ini ia mendapati masalah yang membuat nya sungguh kualahan menghadapinya. Harus ia akui, lawan kali ini sangat tangguh dan cerdik. Mereka bersekutu dengan organisasi musuh yang sering bersitegang dengan the zucker. Saat dimana the zucker sibuk menangani dan memberi pelajaran kepada para bedebah itu, dalang dibalik semua itu justru tengah bergerak perlahan berusaha meraih inti dari the zucker sendiri.

"Tenangkan dirimu dulu nong".

Newwie berusaha menenangkan Win yang kini seolah kehilangan ketenangan bahkan kewarasan nya. Masalah kali ini sangat amat tidak bisa di toleri.

"Bagaimana aku bisa tenang phi.. dari sudut pandang manapun masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Di satu sisi Phi namtaan itu kakakku, satu-satunya anggota keluarga yang kumiliki saat ini. Dan disisi lain dia adalah pemimpin kita, pemimpin the zucker yang menjadi tumpuan kita".

"Iya nong, itu benar. Aku tau itulah faktanya, tapi jangan lupakan juga realita bahwa kau tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini tanpa kepala dingin dan pemikiran yang matang. Kau sendiri yang mengatakan bahwa masalah ini tidak bisa diremehkan."

Ya, Newwie benar. Ia harus tenang dan mulai memikirkan segala cara agar ia bisa segera menyelamatkan namtaan. Win menghela nafasnya berat dan menghembuskan nya perlahan, berharap hal itu dapat membantunya untuk berfikir lebih jernih.

"Chi... Sudah sampai mana?".

Kini mereka tengah berada diruangan chimon yang dipenuhi berbagai jenis komputer dan gadget. Mereka sangat mengandalkan chimon dalam hal ini. Kemampuannya sudah tidak diragukan lagi, namun sialnya kali ini chimon pun tampak sedikit kualahan.

Untungnya tim hacker yang dipimpinnya juga turut berperan besar dalam hal ini. Ia hanya perlu melakukan hal-hal yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi saja.

"Aku sudah meretas sembilan puluh persen cctv dari markas yang kita punya, di sebagian tempat ada yang file nya hilang. Sudah ku coba beberapa kali untuk mendapatkan nya kembali tapi sistem keamanannya sangat tinggi".

Win kembali menghela nafasnya berat dengan Newwie yang setia memegang bahunya.

"Tapi phi Win tenang saja na, percayalah padaku, aku akan segera mendapatkan nya".

Win mengangguk pelan. Ya, ia percaya pada Chimon. Bahkan sangat percaya, namun saat ini ia tidak bisa mengendalikan perasaan khawatirnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Kakaknya tidak selemah itu. Bahkan bisa dikatakan Namtaan jauh lebih tangguh darinya. Tapi jika seorang Namtaan bisa ditaklukkan semudah ini apalagi yang lainnya? Tapi win tidak boleh pesimis. Ia masih memiliki seseorang yang jauh lebih tangguh dari kakaknya itu.

Apa motif dari tindakan mereka sebenarnya? Apa saat ini mereka berencana menghabisi anggota anggota inti? Selanjutnya siapa yang akan menjadi target mereka? Tapi siapapun itu selanjutnya, pasti akan tiba giliran Win.

Ia yakin akan hal itu. Bahkan kemungkinan besar setelah ini secepatnya ia akan segera ditargetkan. Karena jika mereka telah berhasil menghabisi namtaan, kandidat satu-satunya yang akan menjadi tumpuan dan pemimpin the zucker berikutnya adalah dirinya.

Dan, selanjutnya apa? Tanpa sadar Win mulai membayangkan skenario Skenario terburuk yang akan terjadi. Bagaimana jika kakaknya benar-benar dihabisi? Bagaimana jika saat ini memang sudah saatnya era mereka berakhir? Bagaimana jika ia akan benar-benar mati kali ini? Itu artinya ia tak akan lagi berlama-lama melihat dunia. dan itu artinya, ia tak akan lagi bisa bertemu dengan dia.

Ia tidak bisa lagi bertemu dengan pria yang selalu berkeliaran di kepalanya. Pria yang sudah mengalihkan atensinya dari dunia yang membosankan. Pria yang kini sudah membuatnya yakin, bahwa dirinya sudah jatuh hati pada pria dengan sejuta pesona itu.

"Sebaiknya kita keluar dulu nong, biarkan chi berkonsentrasi".

Win mengangguk, saran Newwie benar. Selain itu ia juga harus memantau masalah lain yang baru terusut akarnya. Untunglah untuk bisnisnya di LA ia memiliki Mix yang mengurusnya jadi ia tidak perlu khawatir akan hal itu.

...

📱📱

"Halo man".

"Hmm"

win hanya menyautinya dengan berdeham. Ia terlalu malas untuk mengucapkan sebuah kata.

"Untuk perayaan Projek besar kali ini para kolega dari mancanegara akan berdatangan, apakah kau tidak ada niatan untuk menghadiri nya? Setidaknya mengucapkan sepatah dua patah kata sudah lebih dari cukup ma bro".

Win menghela nafas berat yang sudah kesekian kalinya dalam hari ini.

"Kau sudah cukup untuk mewakiliku Mix".

"Tapi kan, ayolah Win sesekali datanglah kemari".

"Aku tahu kau hanya ini aku datang dan bertemu denganmu bukan?".

"Haha u know me too well bro".

"Sayangnya saat ini aku tidak bisa mengikuti maumu, im sorry man".

"Aw kenapa tidak bisa? Kau bahkan sudah setahun tidak mengunjungi ku".

"Ada masalah yang sangat genting".

".. tentang itu?"

Mix bertanya dengan sedikit ragu.

"Hmm"

win mengangguk meski tau bahwa mix tidak akan melihatnya. Win hanya menjawab seadanya. Meskipun Mix sahabat dekatnya, Win tidak berniat untuk memberi tau Mix lebih dari ini. Ia tak ingin menyeret sahabatnya untuk mengetahui hal-hal semacam ini. Cukup segala urusan bisnisnya saja yang dipegang oleh Mix.

"Baiklah kau tenang saja, aku akan mengurus segalanya kau tidak perlu khawatir".

"Thank u so much bro.. aku tahu kau yang paling bisa diandalkan soal ini".

Setelah berbincang mengenai pekerjaan dengan Mix, Win terhanyut dengan Fikiran nya tanpa disengaja. Tuhan, Win merindukannya. Apa yang ia lakukan sekarang? Apa ia juga merindukan nya sama seperti ia merindukan pria itu? Atau pria itu sudah sangat membencinya karena telah mencampakkan nya begitu saja? Ah sangat tersiksa rasanya.

Disaat segala masalah menyebalkan berkumpul, hal hal semacam ini justru mendistraksi otaknya dalam berbagai penyelesaian masalah.

☃️☃️☃️

Haloo.. hehe

Yg kemaren itung2 april mop tanpa rencana ye😄

Btw mood bgt bacain komen kalian kemaren.. gatau knp ngakak aja bacanya😭😄

Eh iya anyway.. selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat muslim sekalian 🙏🌛

my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang