beg forgiveness

1K 90 13
                                    

"Tidak phi..."

Win baru saja akan mengeluarkan bantahan, tapi Bright justru mengabaikannya. Ia langsung beranjak masuk kamar mandi dan menutup pintunya dengan cukup keras.

BRAK!!

"siallll!!!" Umpat win. Ia mengacak rambutnya frustasi.

Win tak berhenti mengetuk pintu kamar mandi meskipun Bright sama sekali tak berkutik didalamnya. Bahkan berulangkali ia berusaha mendobrak pintu itu namun tentunya tidak mudah karena bahan yang dipilih untuk membuat pintu ini pun tidaklah murah. Meski begitu, win masih belum berniat untuk menyerah. bahkan ia tak peduli jika namtaan akan murka nanti saat mengetahui salah satu bagian dari Mension ini telah dirusak olehnya. Meskipun mereka kaya, bukan berarti mereka bisa seenaknya menghancurkan properti bukan.

"Phii.. ku mohon dengarkan aku duluuu!!" Teriak win.

Segalanya harus diperjelas sekarang juga, Semua ini harus segera diakhiri. Ia tak bisa jika harus terus menerus berada dalam keadaan seperti saat ini. Ia tak bisa membiarkan Bright semakin larut bersama emosinya. Ini semua salahnya fikir Win, seharusnya ia terlebih dahulu memberi tahu anggota inti the Zucker bahwa orang yang ia bawa saat ini adalah kekasihnya. Karena mereka terbiasa membahas segala hal blak-blakan dan sesekali memang menjadikan hal-hal bodoh yang telah berlalu itu sebagai candaan jadi mereka tak berfikir jika itu adalah hal serius. Bahkan baik itu win atau namtaan sekalipun kerap menjadi bahan gurauan saat mereka dinner bersama seperti tadi.

...

Suasana terasa hangat saat mereka makan malam bersama, sesekali membahas hal konyol yang telah berlalu atau bahkan baru saja terjadi. Siapa yang menyangka jika perkumpulan anggota inti dari salah satu kelompok mafia terbesar akan terasa begitu santai seperti ini.

"Orang bodoh mana yang membuat jus jeruk dengan menggunakan blender!". Seru chimon.

Seketika semua terbahak karena tau jika orang yang dimaksud disana adalah Off. Ya, Off memang sangat payah dalam hal memasak. Saking payah nya hal-hal sederhana seperti menggoreng telur dan membuat jus saja ia tidak becus. Lebih tepatnya ia memang payah dalam segala bentuk basic life skill.

Sepertinya saat ia diciptakan ia memang sengaja diberikan kekurangan dalam hal itu karena terlalu sempurna dalam hal lain.

"Oii.. setidaknya aku tidak bodoh seperti seseorang yang datang ke club berniat untuk melepas keperjakaan nya dengan wanita sexy namun ternyata berakhir diranjang lelaki tanpa sadar". Balas Off.

Kali ini giliran chimon yang terdiam disaat semua orang sibuk menertawakan nya.

Candaan mereka memang terkadang sedikit gelap. Bukankan bagi orang lain membahas hal seperti ini bisa saja menjadi topik yang sensitif? Tapi disini itu semua seolah tiada harga dirinya.

Bright yang ada disana hanya bisa sesekali tersenyum. Wajar saja, karena memang ia belum terlalu mengerti apa yang mereka bicarakan. Namun karena mereka sesekali menyebut namanya seolah mengajaknya ikut bergabung dalam obrolan sehingga ia tidak merasa diasingkan.

"Hoii phii setidaknya orang yang tidur denganku itu orang asing bukan adikku sendiri". Balas chimon

Disaat semua orang tertawa Bright sedikit heran, siapa orang yang tidur dengan adik nya sendiri?.

"Siapa yang melakukan itu phi?" Bright memberanikan diri untuk bertanya dengan diselingi sekilas tawa agar pertanyaan nya tidak terkesan menjadi hal yang sensitif. Ia ingin tahu, karena kali ini tidak ada yang menunjukkan ekspresi kesal dan seolah sedang dipojokkan seperti sebelum-sebelumnya. Semua nampak santai, ada yang fokus dengan makanannya dan ada yang begitu antusias menimbrung dengan obrolan.

"Siapa lagi kalau bukan nyonya namtaan tercinta". Jawab newwie dan disetujui oleh yang lainnya.

Tunggu dulu, bukankah adik Namtaan adalah Win? Dan hubungan kakak beradik macam apa itu? Sebelumnya Bright sudah cukup dikejutkan dengan Namtaan yang langsung mencium bibir Win setiba mereka di mension ini siang tadi. Namun Bright berusaha memaklumi, karena mungkin itu memang hal biasa dalam keluarga mereka. Yah meskipun sedikit menyebalkan menyaksikan orang lain menyesap bibir kekasihnya. Tapi ini apa lagi? Mereka bahkan tidur bersama? Kakak adik macam apa Yang melakukan itu semua. Bright curiga jika hubungan keduanya bukan hanya sebatas itu. Apakah mereka pernah menjadi pasangan inces? Tapi kenapa Win tidak pernah memberitahu nya sedikitpun? Jika itu semua sudah berakhir bukankah seharusnya Win akan menceritakan mengenai hal itu pada nya? Fikir Bright. Atau Win memang sengaja menyembunyikan hal ini karena suatu hal diantara mereka berdua memang belum berakhir. Ah, Bright lupa. Bukankah selama ini ia memang tidak mengetahui apapun mengenai kekasihnya? Sebenarnya hubungan yang patut dipertanyakan adalah hubungan mereka. Hubungan macam apa mereka ini?.

...

Brakk!!

Akhirnya Win berhasil mendobrak pintu kamar mandi itu. Disana Bright tampak berendam dengan tenang di dalam bathup tanpa berkutik sedikitpun. Win yakin Bright pasti menyadari kedatangannya hanya saja ia memilih untuk mengabaikannya dan bersikap seolah tak ada apapun.

"Phi... Maafkan aku".

Bright masih tak menggubrisnya.

Win tak pernah merasa sebingung dan secemas ini sebelumnya. Ia benar-benar gelisah kali ini. Siapapun tolong selamatkan Win dari kondisi saat ini, ia benci keadaan seperti ini. Ia benci keadaan dimana ia merasa menjadi orang paling bodoh yang tidak tahu harus berbuat apa. Dan yang terpenting, ia paling benci saat dimana kekasihnya mengabaikannya. Ia benci Bright mengalihkan pandangan darinya, ia benci Bright yang bersikap seolah tak mendengar ucapannya, ia benci melihat Bright terluka karenanya. Win yakin saat ini Bright pasti merasa sangat terluka karena merasa dibodohi oleh kekasihnya sendiri, Bright seolah menjadi satu-satunya orang yang tak tahu apapun mengenai kekasihnya. Jika itu Win, pasti Win sudah menyerah begitu lama dan sudah pasti tidak akan mau untuk kembali menemui pria brengsek semacam itu lagi. Namun sayangnya itu bukan Win melainkan Bright. Bright tidak pergi darinya, Bright tidak marah padanya dan tidak membencinya meskipun ia telah kecewa dan ditinggalkan berkali-kali.

Win sangat sadar jika ia memang sangat tidak tahu diri memiliki kekasih yang nyaris sempurna yakni pria dihadapannya saat ini. Tapi apakah kali ini Bright benar-benar akan menyerah menghadapinya? Apakah Bright akan pergi darinya? Tidak. Win tidak ingin hal itu terjadi. Ia ingin Bright tetap dan selalu menjadi miliknya, ia ingin Bright tetap menatapnya dengan penuh cinta seperti biasanya, ia ingin Bright tak mengalihkan pandangan darinya sedikitpun seperti biasa.

Ia menanggalkan semua pakaiannya dan ikut masuk kedalam bathup berhadapan dengan kekasihnya berharap jika Bright akan tersenyum dan menyambutnya seperti biasa namun nyatanya itu nihil. Bright tak mengalihkan pandangan sedikitpun dari jendela yang menunjukkan pemandangan taman belakang mension itu dari lantai dua.

"Apa kau sungguh tidak ingin melihatku phi?"

"Tak apa jika kau tak ingin melihatku tapi kumohon dengarkan penjelasanku".

Bright sama sekali tak berkutik. Wajahnya tetap datar tak menunjukkan ekspresi apapun. Kini Win tahu wajah seperti apa yang orang-orang maksud. Apa selama ini Bright memang sering menunjukkan raut wajah menyeramkan seperti saat ini sehingga kerap disebut CEO yang dingin? Tapi Win baru pertama kali melihatnya. Ini kali pertama Bright bersikap begitu dingin terhadapnya, selama ini Bright selalu bersikap manis padanya.

Meskipun tak mendapat jawaban Win tetap akan berusaha menjelaskannya pada Bright. Win yakin Bright pasti akan mendengarnya. Namun kali ini ia yang tidak memiliki keberanian untuk menatap matanya sehingga ia hanya menatap air dalam bathup yang sudah bercampur dengan foam.



-18Nov2022

my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang