HAPPY READING!!
SORRY KALO BANYAK TIPO..
"Tunggu sebentar naa, Aku akan meeting mungkin hanya sekitar tiga puluh menit. Kuharap saat aku kembali kau belum pingsan bunny".
Setelah mengatakan hal itu Bright pergi meninggalkan win sendiri terkunci dikamar itu dengan penderitaan yang begitu menyiksanya.
...
Entah sudah berapa lama win begitu tersiksa dengan penderitaan yang Bright berikan untuk nya.
Sial, win sudah tidak sanggup lagi. Kini keadaannya jauh dari kata baik, ia merasakan ngilu yang amat sangat pada bagian pusatnya. Ada sesuatu yang sangat ingin ia keluarkan dari sana.
Tubuh nya sudah sangat basah dipenuhi peluh, vibrator sialan ini pun tak juga berhenti menggempur nya dan jangan lupakan sepasang nipple clamp yang masih setia menyerang kedua titik sensitif nya. Oh god, kini putingnya seperti benar benar mati rasa.
Rasanya ia ingin menjerit sekeras-kerasnya, namun sayang mulutnya masih disumpal dengan gagbal. Win merasa dirinya kini sangat menjijikan, seketika ia menyesal pernah sangat mengharapkan bondage style dalam bercinta.
Bagaimana ia tidak merasa jijik dengan dirinya sendiri, ia sudah bisa memastikan jika wajahnya kini sangat merah, pakaian yang masih menggantung pun hanya sebatas kemeja yang tidak dikancing. Dengan kedua tangan dan kaki yang di borgol dan seluruh tubuhnya yang mengkilap basah. Tanpa melihat pun ia sudah bisa memastikannya.
Kemeja yang ia kenakan sudah dipastikan basah kuyup karena keringat, sedangkan kain blind fold yang ia kenakan telah basah oleh campuran keringat juga air mata. Jangan lupakan air liur yang mengalir di dagunya hingga menetes kebawah. Oh ayolah mulutnya lelah terbuka begitu lama.
Win mendengar suara pintu terbuka dan derap langkah kaki mendekat. Jangan lupakan daya pendengaran nya yang meningkat karena kedua mata yang tertutup itu.
"bunny.. do u miss me?..."
Sialan kau bangsat vachirawit
Bright menatap penuh minat pada kekasihnya yang saat ini dalam keadaan tidak berdaya. Win tampak berjuta kali lipat lebih menggoda dalam keadaan seperti ini.
Dengan gerakan pelan Bright melepas gagball yang menyumpal mulutnya.
"Haaahh..." Win meraup dan menghempaskan udara dengan rakus melalui mulutnya.
"Phi..." Lirih win.
"Hmm?"
"Tolongh.. lepash.." mohon win dengan sedikit terbata.
"Tentu saja bunny, kau sudah menjalani separuh hukumanmu dengan baik" balas Bright dengan santai.
Apa pria itu sudah gila? Fikir win. Ia sudah sangat tersiksa sejauh ini, dan ini masih dianggap separuh hukuman?
Bright mengusap pelan kejantanan win yg tampak menegang dan membengkak.
"Shh akhh ngilu phi". Pekik win.
Dan akhirnya ia bisa sedikit menghela nafas lega saat sesuatu yang menyumbat kebanggaannya dilepaskan. Sialnya, baru saja ia menikmati euphoria pasca orgasme, Bright justru memijat pelan penisnya hingga win kembali merasakan sengatan sengatan rangsangan.
"Phiii.."
"Hmm.. katakan apa yang kau mau bunny?"
"Ak-akhhh" sialnya setiap win hendak bicara, Bright menguatkan pijatan pada penisnya seolah secara tidak langsung mencegah win untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...